Chapter 3

49 1 0
                                    

Cahaya itu bernama surya, suatu zat yang berusaha memberi sinar diruang sepi ini . Tak hanya sendiri, temannya yang bernama Udara pun dia bawa untuk menghidupkan  ruangan ini. Ramai, tapi bisu...sejatinya itu temanku.

...

{Kutipan Analogi itu yang keluar dari mulut ku, untuk melambangkan hari mulai siang}

Waktu menunjukkan pukul 07.00 AM, dimana cahaya dan udara temanku, sudah mulai datang melalui pintu yang ku buka kan sangat penuh ... Hingga cahaya dan udara itu bisa datang. Untuk menghampiri ku sangat ramai.

Kedua teman ku itu , adalah teman yang sangat baik. tidak pernah memberi luka, bahkan memberikan rasa kecewa, yang  sulit diobati.

"Sekalinya mereka tidak terlihat namun mereka dapat dirasakan".

Mereka tidak pernah hilang, sekalinya hari berganti menjadi malam ataupun kembali menjadi siang.

Kedua zat itulah yang membuat rasa sepi menjadi tak begitu semu,hampa ataupun benar - benar suram. Mungkin ini alasan, kenapa sepi bisa ku terima menjadi sosok teman lain di hidup ku.

Kami tidak duduk diam saja, aku dan kedua teman ku itu selalu berusaha berpikir tenang , lalu berusaha menciptakan sesuatu hal..

Wujud hasilnya adalah menguap, ngantuk itu yang diciptakan. Entah setelah ini apa ? Yang jelas kepala ku benar benar jenuh.

Dan keluarlah celetukkan dari orang - orang tentang ku, {Introvert}!!
dimana kalian tau bahwa" introvert itu adalah kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia yang memiliki sifat introvert ini lebih cenderung menutup diri dari kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak berpikir dan lebih sedikit beraktifitas".

Tak apa , aku "terima" tapi tidak 100% aku "iya" kan.

Hanya saja menurut pemikiran ku , perbandingan introvert dan ekstrovert mungkin diangka 1:2. Tak apa kalau kalian tak setuju , tapi untuk mempunyai jawaban akan perbandingan itu, aku mesti bercermin selama kurun waktu 1 hari penuh. Karena tidak mudah bagiku untuk "menilai diri sendiri" atau biasa yang dikenal " intropeksi/mengkaji diri"

Berteman dengan cahaya dan udara. Tak akan membuat rugi tapi justru akan membuatku untung.

Kedua teman ku itu , yang telah membuat ku sadar akan pentingnya menghargai rasa sepi.

Dimana didalamnya ada ruang waktu yang bisa ku gunakkan untuk benar - benar "mengintropeksi diri" hingga membuatku tau sosok seperti apa ..,

AKU INI

...

Terimakasih banyak yang sudah membaca cerita perdana saya , saya harap kalian semua bisa tetap enjoy hingga cerita saya ini selesai..

Salam

MegaSW

HITAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang