12. Sebuah jawaban dan harapan

1.8K 200 28
                                    

Hai hai hai siapa nih yang nunggu part ini dipublish?

Ok lah ngga perlu banyak ngomong lagi
Kita simak saja bagaimana kelanjutan part 11
Apa Ve akan menerima Kinal?
Atau malah tidak?
VeNal atau NalOmi?

Selamat membaca
Semoga terhibur


















































Part sebelumnya

Veranda membuka matanya lalu menatap Kinal di sampingnya. Ia menyunggingkan senyumnya yang menular pada Kinal.

"Ve"

"Ya"

Kinal menggenggam kedua tangan Veranda. Kini keduanya berdiri saling berhadapan. Kinal menarik napas dalam lalu menghembuskannya kembali. Veranda masih diam menatap Kinal menunggu apa yang akan Kinal katakan padanya.

"Ve aku mau ngomong sama kamu, tapi aku minta kamu janji jangan jawab dulu sebelum aku selesai dan suruh kamu jawab" Veranda hanya mengangguk menjawabnya

"Veranda. Aku tau kita memang belum lama kenal, kita belum lama deket. Dan aku tau kalau sebenarnya ini terlalu cepat. Aku juga tau kalau sebenarnya ini salah, perasaan ini ngga seharusnya ada. Aku ngga tau kenapa sejak awal kita ketemu aku merasakan sesuatu yang aneh bahkan sangat aneh. Hal yang belum pernah aku rasakan pada siapapun sebelumnya. Tapi entah kenapa aku, aku bisa ngerasain perasaan seperti ini sama kamu. Mungkin orang-orang bakalan ngerasa aneh bahkan jijik. Atau mungkin kamu pun jijik sama aku nantinya. Tapi ngga apa apa, aku siap nerima apapun resikonya setelah ini. Aku ngga perduli apa jawaban kamu nantinya, aku juga ngga perduli kalau nantinya jawaban kamu dan reaksi kamu nggak sesuai harapan aku. Aku cuma pengen kamu tau kalauselama ini aku udah nggak tahan aku sudah terlalu muak menahannya terus-menerus karena semakin aku mengelak dan semakin aku menahannya perasaan ini tetap tumbuh malah semakin bertambah besar. Aku. Aku mau bilang sama kamu kalau aku Devi Kinal Putri manusia biasa yang ngga punya banyak kelebihan yang kata Shania gendut, yang katanya Shania kaya paus, dan yang kata aku sendiri cantik kaya Elsa tapi kaya Tsubasa juga ini suka sama kamu. Aku suka sama kamu. Ah bukan. Aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu Jessica Veranda. Kamu mau nggak nerima aku apa adanya nerima semua kekurangan dan kelebihanku untuk jadi pacar kamu?"

Kinal menyelesaikan kalimatnya dan dengan penuh harap ia menatap Veranda yang masih diam menatapnya. Ia masih berusaha mencerna semua rangkaian-rangkaian kalimat yang terlontar dari mulut Kinal.

"Aku memang bukan orang yang romantis yang bisa bikin kamu melayang-layang dengan rangkaian kalimat yang disusun menjadi puisi indah buat kamu. Aku bahkan ngga bawa apa apa sekarang buat temen nembak kamu. Tapi aku bener-bener tulus Ve. Aku akan berusaha buat kamu selalu tersenyum saat bersamaku. Membuatmu bahagia dan menunjukkan rasa cinta dan sayangku dengan caraku sendiri"

Setelah beberapa menit diselimuti keheningan, akhirnya Veranda membuka suara.

"Aku juga merasa sesuatu yang aneh yang selalu bergejolak dalam hati aku Nal. Aku juga merasakan hal yang sama Nal. Aku juga cinta sama kamu. Aku mau terima kamu apa adanya, aku mau terima kekurangan dan kelebihan kamu, apapun yang ada pada kamu aku mau terima Kinal. Aku mau nerima kamu seutuhnya untuk jadi pacar aku" ucap Ve dengan sangat yakin, ia bahkan juga membalas genggaman tangan Kinal tak kalah erat

Raut wajah Kinal saat ini sudah pasti senang, bukan, ia sangatlah senang. Kinal tersenyum lembut menatap Ve di hadapannya. Saking senangnya Kinal dengan cepat menarik Ve untuk memeluknya. Namun Ve menahan bahu Kinal agar tak memeluknya.

"Kenapa?" tanya Kinal menatap bingung pada Ve

"Kamu tadi mandinya mandi bebek, sebentar banget masa mandi cuman 4 menit, kamu pasti mandinya ngga bersih masih bau" ucapnya dengan senyum jail

Pacarku VedadariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang