GBB 12

51 0 1
                                    

"e-ehh mo kmana?" tanya faby yang tidak di jawab devano

Faby yang di tarik seperti itu hanya bisa mengikuti devano yang berjalan di depan nya , koridor memang sepi karena jam istirahat jadi faby bersyukur bahwa tidak ada fans- fans alay devano yang melihat nya bisa2 faby bakal di amuk karna berani dekat2 dengan idola mereka
_________________

Uks

"Diam!" titah devano yang dartadi pusing mendengar celotehan faby

Mulut faby yang hendak mengeluarkan ocehan lgi langsung tertutup rapat mendengar nada ketus devano

"permisi ada obat merah ga?" tanya devano pada petugas pmr di uks

petugas pmr yang banyak beranggotakan cewe2 itu bukannya menjawab malah terpelongo menatap kagum orang yang bertanya itu adalah devano most wanted nya wellington

"aa- ada kok ntar" jawab gugup salah satu petugas nya yang langsung mencarikan

Setelah mendapatkan obat merah yang dicari, vano langsung menghampiri faby yang sedang duduk di pinggir ranjang tdr uks,  di gesernya kursi tepat ke depan faby duduk .

Faby yang fokus ke hp merasakan kaki nya di pegang langsung mengalihkan perhatian nya dari hp ke orang tersebut

"eh eh kmu mo ngapain?" ucap faby yang kebingungan melihat vano menaruh kaki nya di atas paha nya

"udh diem siniin kaki nya" titah vano dengan ketus nya faby hanya bisa mendengus sebel

"sshh" ringis faby
"ishhh sakit pelan2 dong" aduh faby kesakitan setelah vano meneteskan obat merah di lutut nya yang terluka

"Lemah" ucap remeh vano

faby yang mendengarnya hanya  menatap devano dengan wajah kekesalan, tanpa menyia nyiakan waktu faby memanfaatkan moment ini dengan fokus menatap wajah vano yang sibuk mengobati luka nya

Selesai mengobati lukanya vano melihat faby yang masih fokus memandang wajah nya dengan senyum2 menautkan alis nya kebingungan

"he' em" dehem vano memecah keheningan

Membuat faby yang sadar di liatin vano

" e e eh udah maaf2" ucap faby menahan malu nya setelah ketahuan mengagumi wajah vano

"Anjir ketauan lgi gue natapin dia mulu" batin faby merutuki dirinya sendiri

Melihat vano yang berdiri dan pergi meninggalkan nya membuat faby bergegas ingin pergi juga

"Mau kmana?" tanya vano yang kembali dari hbis mengembalikan obat merah dan melihat faby turun dari ranjang nya

"Kantin lah lapar!" jwb ketus faby yang masih kesal dengan vano

"Bisa?" ucap vano memastikan

"Bisa lah luka dikit gini doang kok"

"hm"

Belum sampai pintu faby sudah meringis kesakitan yang membuat vano di belakang nya langsung mendekat dan menahan pundak faby yang hendak jatuh

"Gausah sok deh jadi cwe, blg kuat nyata nya apa kek gini kan ngeyel bnget sih" ucap vano yang tanpa sadar mengeluarkan kata2 lebih panjang

Faby yang sadar akan ucapan panjang devano di buat terpelongo mendengarnya

gue mimpi kali yaa ini dnger si ice prince ngomong panjang - gumam faby dlm hati

Vano yang tersadar dengan yang barusan di katakan nya hanya memasang wajah datar nya seolah olah itu tadi tidak terjadi

"Yaa maaf, tpi gue lapar nih" ucap faby yang sudah di bawa devano ke ranjang uks tadi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Grief Behind BlissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang