#PETUNJUK CERITA

48 4 0
                                    

Sebelum membaca, aku ingin melantangkan perasaan yang memang sungguh harus diutarakan, bahwa, ketika tiap kata tersurat, aku mengetiknya tanpa sedikitpun rasa sakit, melainkan rasa tak kuasa menahan rindu yang sepertinya hatiku sudah lelah membendungnya.

Kalian para pembaca, aku ingin kalian bersihkan dulu semua firasat, biar malah bukan salah paham yang terlihat dari setiap kata, melaikan pengertian sadisnya peristiwa yang ada tapi tanpa noda darah tercipta.

Aku sulit buat berjanji bahwa aku tidak akan meng-credit banyak lawan mainku dicerita ini, tapi semoga saja ini murni tentangku, dia hanya pelengkap, semoga saja.

Suara kipas angin sangat menemani kalau dikamar sendirian. Aku, ponselku, dan baling-baling kipas angin yang kadang mencuri pandanganku. Sepi memang, tapi aku tau dan begitu percaya disebrang sana tak lama kamu akan membalas pesan singkatku. Sampai, setengah jam, atau bahkan berjam-jam, menunggu kamu pulang dari kegiatan futsalmu.

Aku mau memulai semuanya dari awal, agar yang ingin tau mengerti bagaimana alurnya. Selamat membaca, jangan sinis, aku hanya bercerita, mereka gamungkin tau kamu.

#AKUWhere stories live. Discover now