Jakarta, 2018
'Kringgggg!!' dering alarm begitu nyaring menggema di kamar tidur seorang gadis tanda bahwa yang mendengarnya harus segera bangun. Dia tak lain adalah Renata Johnson, gadis cantik yang bekerja di salah satu perusahaan ternama di Jakarta. Saat matanya sudah terbuka sempurna, dia pun mematikan jam beker kesayangannya itu yang telah menemaninya selama delapan tahun ini. Itu diberikan sahabatnya, Lala sewaktu ia akan pindah. Setelah sedikit peregangan, ia pun beranjak ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke kantor. Setelah selesai mandi ia pun mengenakan setelan kerjanya dan memakai make up tipis lalu pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Baru saja akan meminum susu kesukaannya, sebuah teriakan super seseorang mengagetkannya.
"Ena sayang, where are you, baby?" teriak seorang gadis tidak tahu malu nyelonong masuk ke apartment Renata.
"Yak, Silvy!!! Kan gue selalu bilang, jangan pernah panggil gue kaya gitu, lo nggak jera juga ya!" marah Renata karena panggilan kesayangan sahabatnya tersebut.
"Enaku, itu tuh panggil terimut yang pernah ada di seluruh semesta, jadi lo harus bersyukur."
"Gimana gue mau bersyukur kalo setiap lo panggil gue kaya gitu, pasti gue kena sial" kesal Renata sambil melihat susu kesukaannya sudah berserakan di lantai.
"Hehehehe, maap ye mbak, ntar gue yang bikinin yang baru deh" ujar Silvy cengengesan.
"Nggak usah, mending lo beresin kekacauan yang lo buat ini, untung aja gelasnya ngga pecah"
"Tapi kita udah telat ngantor Ren" ujar Silvy mencari alasan supaya tidak melakukan perintah sang sahabat.
"Udah ngga usah banyak alasan. Gue ketua tim kita dan itu perusahaan punya bokap lo kalau lo lupa" sarkas Renata.
"Dasar mak lampir, gue nggak bakal antar jemput lo lagi"
"Heloow, gue nggak pernah minta kali. Angkot banyak, ojek online juga bejibun gue tinggal pilih. Lo aja yang selalu pengen nempel sama gue Silvy sayang" ujar Renata dengan nada mengejek dan beranjak ke kamar mengambil tas dan perlengkapan kantornya.
"Dasar perawan jahat!!"
"Gue nggak denger kok, Vy."
****
Akhirnya Renata dan Silvy sampai di Elxion Group walaupun telat 20 menit jikalau bukan karena keleletan Silvy membereskan kekacauan di apartment Renata.
"Lo sih lelet banget, telat kan kita" kesal Renata sambil melihat jam tangannya.
"Lo maunya apa sih, Ren. Lo nyuruh gue ngepel padahal tadi gue udah bilang 'kita bakal telat' tapi lo sendiri yang sok-sokan bilang 'gue ketua tim dan lo anak yang punya perusahaan'" balas Silvy sengit dengan akhir kalimatnya volume suaranya begitu kecil. Ya memang tidak yang tahu ia anak pemilik perusahaan. Ia hanya ingin tidak dipandang yang aneh-aneh oleh orang-orang kantor.
"Tapi kan lo bisa gercep tadi"
"Serah Ren serah, gue emang selalu salah di mata lo" bals Silvy dengan nada yang dilebih-lebihkan. Dan Renata hanya mendengar itu jengah dan beranjak meninggalkan Silvy.
"Tunggui aku dong, babe!" teriak Silvy menyamakan langkahnya dengan Renata dan mereka pun menuju ruangan mereka.
Di jalan menuju ruangan mereka, seorang lelaki pun menghampiri mereka.
"Pagi Ren. Nanti laporan yang aku minta kemarin antar ke ruangan aku ya" ujar Adam, manager tampan yang sangat lihai dalam pekerjaannya. Dialah pria yang akhir-akhir ini setia menemani dan mengisi hari-hari Renata. Entah apa yang membuat Renata bisa menerima permintaan Adam dua bulan yang lalu untuk menjadikannya kekasih, tetapi yang jelas Renata merasa nyaman dengan Adam.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Luka
ChickLitSepasang anak manusia yang dipertemukan kembali saat semuanya telah berubah. "Mengapa kau kembali?" ~Renata Johnson "Aku hanya ingin memperbaiki apa yang telah kurusak" ~Ervindo Alexander