Brian Kang tau jika memutuskan untuk jatuh cinta, maka konsekuensinya juga besar. Seperti rasa sakit yang tertinggal dan membuat ingin menangis keras. Brian tau sekali. Terlebih lagi jika melihat Sungjin melamun sedih, kadang sampai meneteskan air mata meski Sungjin sendiri tidak sadar. Ada sesuatu dari diri Sungjin yang para member tidak tau. Brian sendiri tidak paham, tapi Brian yakin pasti kesedihan Sungjin berasal dari rasa cinta yang tumbuh. Kurang lebih, Brian agak paham hal itu.
Ketika berada di Canada, Brian pernah suka partner lab kimia nya, atau beberapa gadis yang ia temui di pesta acak yang sering diadakan teman-temannya. Tapi perasaan yang ia rasakan sejauh ini hanya sebatas suka. Tak lebih dan tak kurang. Dicampakkan atau mencampakkan adalah hal biasa bagi Brian, dan selama ini ia tidak pernah mengambil pusing. Jika gadisnya pergi, maka prinsipnya adalah mencari yang baru. Ia tidak pernah membawa serius perasaan itu, dan sejauh ini belum pernah ada seorang gadis yang membuatnya jatuh cinta sampai menggebu dan rasanya seperti mau mati.
Selama ini Brian cukup bersenang-senang dengan hidupnya. Bercanda sana sini dan berpesta, belajar dan menciptakan musik, juga merangkap sebagai member DAY6 dan mahasiswa setelah ia debut ditahun 2015.
Tapi rasanya ada yang kurang. Seperti entahlah. Ia cukup menikmati dan senang dengan hidupnya. Tapi seperti ada yang kurang. Seperti ada lubang kosong dan sudut hatinya yang belum terisi. Menanti sesuatu yang ia tidak tau.
Meski Brian sering menulis lirik yang sedih untuk bandnya, sejauh ini hanya karena ia cukup melankolis dan sering membaca webtoon dan novel yang membuat hatinya tersentuh, menikmati pengalaman orang lain dari buku-buku bacaannya. Disudut hatinya, Brian ingin sekali punya pengalaman seperti itu, pengalaman menakjubkan seperti buku-buku yang ia baca. Ingin merasakan sesuatu yang mendebarkan dan dibawa terbang ke langit ketujuh. Ingin begitu bahagia sampai bersemangat dan tidak bisa berhenti.
Di hari-hari yang indah sejak ia tahu tentang jatuh cinta, Brian Kang takut sekali jatuh. Ingin dicintai sampai mabuk kepayang. Tapi takut sekali kesendirian. Takut sekali jatuh dan ditinggalkan.
.
.
.
Dipenghujung tahun, Brian baru saja selesai mandi ketika Jae berteriak keras dari luar bahwa perut nya sakit dan harus segera masuk ke kamar mandi. Brian buru-buru mengeringkan tubuhnya dan cepat-cepat melilitkan handuk dipinggang nya. Ketika membuka pintu, Jae sudah berada didepan pintu dan mendorongnya cepat-cepat keluar.
"Damn, my fucking stomach." Umpat Jae. Tapi Brian yang masih terkejut dengan kemunculan Jae yang tiba-tiba dan cowok itu yang dengan cepat mendorongnya, membuat Brian kehilangan kendali ketika tubuhnya didorong keluar. Mendadak, tubuhnya limbung dan tangan kanannya terantuk ujung dinding yang lancip, lalu terjatuh begitu keras dengan suara gedebuk.
"Ah, hyung, shit."
Pintu kamar mandi tertutup dan terdengar Jae yang duduk diatas closet. "Brian, kau tidak apa-apa kan?" Teriak Jae dari dalam kamar mandi.
"Hyung, gila, sakit sekali. Aw, tanganku, digerakkan sakit sekali." Sial. Brian berusaha menggerakkan tangan kanannya, tapi semakin ia paksa semakin terasa sakit. Apa terkilir?
Dowoon yang sedang asik bermain game diponsel, langsung melongok dari atas kasur dan menatap Brian yang meringkuk didepan kamar mandi. "Hyung, kau kenapa?"
"Sakit. Kurasa tanganku terkilir." Kata Brian. Ia meringis tiap kali berusaha menggerakkan tangannya. Sial, ini tangan kanannya. Jika tangannya terluka, akan susah bermain bass ketika manggung. Belum lagi, sebentar lagi band mereka harus comeback dalam waktu dekat. Brian tidak boleh sakit. "Dowoon, panggilankan manager, cepat."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'II Leave // Young K DAY6 ✓
FanfictionBrian Kang hanya kurang beruntung hari itu, tangan patah dan harus berhenti sejenak dari semua ambisi menyelesaikan semua tujuannya. Dirumah sakit yang sepi, gadis itu memberikan warna yang lain. Begitu menyenangkan walau sesaat. Tapi mengapa waktu...