reality; he's the only one

752 101 7
                                    

"Bagaimana kalau kita pergi piknik? Aku lihat wajahmu suntuk banget. Ada apa?" Memijit pelan kepala Seokmin membuat lelakinya rileks. Bergumam tanda nyaman dan menarik tangan dingin Jisoo, menciuminya penuh perasaan. Menghirup dalam wangi lemon yang menancap jelas di tangan Jisoo.

"Kamu tuh ya, aku kelihatan semrawut gini juga gara-gara kamu gamau kasih aku jatah." Mendengus tak habis pikir berbanding terbalik dengan wajah putih pucat Jisooㅡyang masih jauh untuk dibilang jelekㅡ menyunggingkan senyuman lebar dan tawa merdu menghiasi ruangan ini.

"Lagian, kamu kalau udah dikasih suka ga tau diri. Semaleman aku bisa-bisa dihajar kamu." Mencubit hidung tinggi tersebut gemas. Seokmin menyengir dan menggerayangi pantat Jisoo nakal.

Plak!

"Jangan coba-coba, Tuan Lee!"

"Aduh sakit, Yang!"

some letters for lee

"

Tolong bawakan keranjang itu, Honey!" Jisoo kepayahan membawa beberapa peralatan untuk mereka berpiknik. Senyuman lebar dari Jisoo tak luntur sedari pagi. Membuat Seokmin ikut tersenyum lebar juga. Membantu istrinya dan merangkul pinggang Jisoo erat.

Mereka berpiknik di atas bukit yang memang jarang sekali dikunjungi orang. Di bawahnya terpampang luas kebun bunga beraneka ragam jenis, tapi lebih dominan warna kuning dari lebih dari serumpun bunga matahari. Menyebarkan harum hangat yang menenangkan jiwa.

"Ayo!" Jisoo menaruh tikar dan menarik Seokmin untuk berfoto bersama dengan pemandangan belakang hamparan bunga. Keduanya tersenyuk bahagia. Berharap kebersamaan mereka akan berjalan begitu lama.

Setelah itu, keduanya duduk di atas gelaran tikar dan mengeluarkan beberapa makanan yang sudah Jisoo buat.

"Wah, kamu buatin aku sandwich alpukat?! Aaaah sayang bangeeet sama kamuuu." Memang sudah lama Seokmin menginginkan makanan kesukaannya yang jarang ia makan akhir-akhir ini. Jisoo mengangguk antusias.

"Ada cokelatnya juga loh!" Jisoo memberikan sepotong ke arah mulut Seokmin yang diterima dengan suka cita, "cobain deh."

"Eh, ini enak banget aku serius!" Seokmin mengunyah dengan bola mata membesar lucu dan memejamkannya lalu mengerucutkan bibirnya membuat Jisoo terbahak dengan wajahnya yang begitu berlebihan baginya.

"Eh, ini enak banget aku serius!" Seokmin mengunyah dengan bola mata membesar lucu dan memejamkannya lalu mengerucutkan bibirnya membuat Jisoo terbahak dengan wajahnya yang begitu berlebihan baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Stop Seokmin, kamu begitu makin mirip kuda!" Memegangi perutnya yang bergejolak melihat Seokmin yang kini ikut tertawa lebar. Keduanya rindu ini. Rindu tertawa lepas. Bersama. Sejak Seokmin disibukkan dengan urusan kantornya, mereka hanya tertawa kecil lalu tertidur dengan cepatㅡSeokmin yang lelah karena bekerja, dan Jisoo yang lelah menungguinya kembali.

Keduanya berbaring bersisian menatap lekat langit biru yang begitu cerah, dan ceria. Mengefek pada suasana hati keduanya. Seokmin menggenggam tangan kecil Jisoo, membalutnya dengan tangan hangat yang begitu lebar.

"Seokmin."

"Ya, Bee?"

"Kamu tahu apa artinya cinta sejati?"

"Tahu. Cinta sejati itu yang bersama dengan waktu lama, tanpa menghilangkan perasaan dari awal sampai nanti." Menciumi punggung tangan Jisoo pelan.

"Bukan. Yang benar adalah; cinta sejati itu yang mau melepas tenggatan hatinya dengan ikhlas, membiarkannya pergi ketika memang waktu-nya habis." Jisoo menghadap Seokmin dengan senyum yang begitu membuat penasaran akan sarat artinya.

"Kenapa kamu bawa-bawa hal ini, kamu... ga berniat buat pergi dariku 'kan?" Menatap gusar Jisoo yang begitu terlihat tenang. Seolah memadamkan emosinya.

"Aku harap ngga."

"Bahkan aku ga bisa ngebayangin aku tanpa kamu." Seokmin merapatkan tubuhnya ke arah Jisoo, menciumi wajah nyata Jisoo dengan brutal.

"Eung. Aku juga."

"Jadi jangan pernah berpikiran kamu pergi. Aku ga akan biarin itu terjadi, Lee Jisoo!" Jisoo tertawa manis dan mengangguk lucu membuat Seokmin gemas sekali! Dia menggigit hidung Jisoo pelan dan menyesap bibir Jisoo lemah. Takut menyakiti pujaannya.

"Seokmin!" Jisoo berteriak tertahan ketika Seokmin menindihnya yang tanpa pertahanan. dijilatnya telinga Jisoo lemah. Membuat si empunya mengerang jelas.

"Ini tempat umum dan terbuka bodoh!" Jisoo menahan dada Seokmin dan mengerucutkan bibirnya menggemaskan. Tak perduli, Seokmin kembali mencium ganas bibir Jisoo.

"Kamu belum pernah merasakan melakukannya dengan cepat dan telak di tempat seindah ini bukan?"

"YAK! Lee Seokmin!"
.
.

A/N
Ayeeeee double updateee~ WADOH PIKIRANKU SHOOOOOO KOTOR TAPI KUSUKA /plak.

jadi gini, aku mau nanya nih siapa yang ikutan Ideal Cut jkt? Bisa DM aku yaaa😊

mulai deket btw ke akhirannya Thank God😹😹😹😹 jangan lupa stream dan vote yaaaa!

Salam dari istri Junhwi😗

Some Letters for Lee ✔ seoksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang