Akhirnya, Hinata sampai di Indonesia. Setelah 7 jam penerbangan di tambah delay 2 jam lebih. Membuat seluruh rombongan sedikit muak.
Tujuan selanjutnya adalah hotel. Hinata menyewa hotel yang berjarak tak jauh dari tempatnya bertanding. Motor Hinata pun sudah terparkir rapi di parkiran hotel.
"Selamat datang, Tuan Nona Hyuga, Tuan Otsutsuki", sambut Kou.
Kou merupakan asisten kepercayaan keluarga Hyuga. Kou tiba di Bali sehari sebelum kedatangan rombongan Hyuga muda.
---
"Tuan?Bangun, Tuan"
Nagato tampak sibuk membangunkan sang bintang Namikaze. Dari mencolek, mencubit, hingga berteriak tepat di telinga Naruto. Nihil. Naruto termasuk golongan 'kebo' karena tidurnya yang terlalu nyenyak. Apalagi jika dirinya kelelahan. Merepotkan!
"Tuan, anda sudah sampai. Silahkan turun"
"Baik. Bisakah kau bantu aku?Majikanku tertidur sangat nyenyak, dan aku tak bisa membawakan barang-barang miliknya"Supir taksi itu hanya tersenyum ramah menanggapi permintaan Nagato. Supir itu pun membawakan barang bawaan Nagato dan Naruto menuju lobi hotel. Sementara Nagato bersusah payah memapah Naruto yang tubuhnya lebih besar dari tubuhnya sendiri. Poor Nagato!
"Terima kasih. Kembalianya ambil saja", ujar Nagato sopan sambil memberikan ongkos taksi.
Nagato mendudukkan Naruto pada sebuah sofa di lobi hotel. Pria berambut merah itu berjalan menuju resepsionis untuk mengkonfirmasi kamar hotel yang sebelumnya ia pesan.
"Baiklah, Tuan. Kamar anda nomor 439 lantai 4"
"Terima kasih"'Lantai 4 ya?Jika si kuning besar itu tak juga bangun, lama-lama bahuku hancur untuk memapah tubuhnya yang besar. Ya Tuhan, cobaan macam apa ini?Mengapa Kushina Baa-chan melahirkan anak sebesar itu?', batin Nagato. Lebih tepatnya curahan hati.
Sementara itu...
Hatchooo...
Di kediaman Namikaze, Kushina terlihat beberapa kali menyeka ingusnya. Bersin yang ia keluarkan cukup keras hingga membuat cairan kental asin itu mengalir keluar dari lubang hidungnya. Pepatah mengatakan, jika seseorang bersin tiba-tiba tanpa sebab, tandanya ada seseorang yang tengah membicarakannya. Dan Kushina percaya dengan hal itu.
"Sepertinya ada yang membicarakanku"
---
Pagi yang cerah. Semua orang tampak berlalu lalang di sebuah arena balap. Berbagai stand telah berdiri. Perlombaan masih 2 jam lagi.
Dan di sinilah Hinata. Berkutat dengan perkakas dan juga mesin motornya. Bersama sang kakak, Neji. Jumpsuit balapnya hanya ia kenakan separuh saja. Menampilkan tubuh padat berisi berbalut kaos putih ketat.
Bahkan Neji dan Toneri harus memakai kacamata hitam demi menghindari pemandangan dari aset milik Hinata.
'Perhatian!Perhatian!Perlombaan akan dimulai tiga puluh menit lagi. Dimohon untuk para peserta segera mempersiapkan diri. Terima kasih'
Aba-aba dari panitia menjadi penanda bahwa perlombaan akan segera dimulai. Hinata lantas langsung mengenakan jumpsuitnya. Menghampiri kakaknya sambil menenteng helm kebanggaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Now or Never (End)
FanfictionAku meninggalkanmu. Tapi perasaan aneh ini, menuntunku untuk kembali. Aku akan mengatakannya. Aku mencintaimu. Disclaimer : Masashi Kishimoto. Credit Cover : Pinterest Edited by : InShot