shit +ym

;08

Yoongi berdiri di samping sebuah tiang listrik. Tangan dan matanya fokus terhadap sebuah benda kotak tipis.

Yoongay : kau dimana?

Yoongay : pakaianku hitam semua

Yoongay : jim?

Pesan itu terkirim sekitar 10 menit yang lalu dan Jimin belum membalas, bahkan membacanya. Mendengus sebal, Yoongi melipat tangannya di dada. Sial, apa Jimin membohongi nya?

Softjimin : i see you

Setelah membaca pesan itu, Yoongi merasakan sebuah tangan di pundaknya. Dia berputar dan matanya terbelak. Sial, kapan sih Park Jimin tidak cantik?

Bibirnya dipoles lipgloss, rambutnya yang berwarna pink seperti cotton candy. Kaos birunya. Oh, manis sekali.

Namun tak hanya Yoongi. Jimin juga terbelak. Oh, siapa yang tidak kenal orang ini?! Min Yoongi! Seniornya di sekolah. Walau tampak seperti orang yang baru saja menghadiri sebuah pemakaman, dia nampak tampan.

"Kenapa diam saja? Pertama kali melihat orang tampan?"

"Gila. Katakan itu pada dirimu sendiri. Memang aku tidak tahu caramu menatapku?" ucap Jimin ketus. Yoongi terkekeh mendengarnya.

Dia membuka pintu untuk Jimin, "untuk Jimin. Silahkan masuk."

Jimin menatapnya jijik. Ah, dia merinding sekali.

------

Gila. Satu kata dari Yoongi untuk Jimin. Dia tidak menepati perjanjiannya. Dia memesan banyak sekali makanan. Untung saja Yoongi membawa uang lebih, entah apa yang terjadi jika dia tidak membawa uang-uang itu.

"Aku sudah selesai." Jimin meminum milkshakenya dengan tenang. Yoongi membuang nafas melihat tingkahnya.

Kalau Yoongi tidak menyukai Jimin, Jimin pasti ia tendang hingga ke Alaska.

"Jadi, apa kau memaafkanku?" ucap Yoongi.

Jimin melihatnya, memberikan tatapan menilai lalu membuang muka. "Ya aku memaafkanmu."

"Baguslah. Inginku beri tumpangan untuk pulang?"

"Aku menghargai usahamu, tapi tidak terima kasih."

"Oke, tapi tolong jangan block aku ya?"

"Oke, sampai jumpa, Min Yoongi."

"Sampai jumpa, Park Jimin."

a.n/ hayo tiba tiba update.
BTW AYO MAMPIR KE ROOMMATE UWU