Ngak nekat ngak berangkat

350 6 0
                                    

            Pada bulan agustus tahun 2014, setelah hari kemerdekaan, kami sekumpulan anak anak resah memutuskan untuk memperingati hari kemerdekaan ibu Pertiwi dengan cara kami tersendiri , saya dan lima kawan saya melakukan pendakian ke gunung Argopuro ,Jawa timur.
5 hari 4 malam perjalanan yang akan kita tempuh untuk mendaki gunung Argopuro lintas jalur dari baderan menuju ke bremi.

                             *******

Saya adalah dipa, seorang laki-laki berpawakan tubuh kecil dan berkulit coklat . Saya dan 5 kawan saya Aryan, Abid, Pras ,Arif , dan satu teman cewek kami nindy.

Pagi itu, kami berkumpul di stasiun Purwosari. disana Aryan datang paling awal, setelah menunggu kami sekitar setengah jam an, saya dan Abid datang tak berselang lama  Pras, Arif dan Nindy pun datang.

Kami berenam berangkat dari solo pukul 10.00 menggunakan kereta jurusan banyuwangi Jawa timur.

di dalam kereta selama kurang lebih 7 jam menuju Probolinggo, mulanya sangatlah membosankan buat saya, tapi di tengah-tengah perjalanan saya  terkagum oleh pemandangan dari luar jendela, banyak hamparan luas sawah yang mulai menguning.

Kita juga melewati kota-kota di daerah Jawa timur salah satunya Sidoarjo, melewati Sidoarjo dengan pemandangan lumpur Lapindonya.

Dalam benak saya pun bertanya-tanya
Bagaimana ya nasib warga yang rumah nya terkena lumpur Lapindo? sekarang bagaimana ya perusahaan yang bertanggung jawab? kenapa sekarang sudah jarang sekali saluran televisi menyiarkan perkembangan lumpur Lapindo, seperti awal awal dulu.

Pertanyaan yang terngiang- ngiang itu pun membuat saya lelah hingga terlelap tidur.

Setibanya di Stasiun Probolinggo, stasiun tujuan kami, kami sampai di sana ketika senja sedang cantik-cantik nya, senja yang berwarna kejingga-jinggaan selalu bisa memberikan warna tersendiri dalam hati ini.

                            

*******

                             Tunggu

Tunggu! tunggu aku disini
Kota dimana kita bertemu
Tunggu
Mungkin kata tunggu sangatlah membosankan untukmu
Tapi aku berharap kau selalu bisa menunggu.
Karena aku akan kembali Disini
untukmu.

********

Selalu terselip namamu

Hei... Kamu yang  jauh di sana
Jaga selalu kesehatanmu
Hei... kamu yang jauh di sana
Semoga Allah selalu memberi kesehatan untukmu
Tak perlu aku katakan padamu
Seharusnya kamu sudah tau
Dalam sujud dan doaku
Selalu terselip namamu

*******

Setelah dari stasiun Probolinggo, kami melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan kuning ke terminal brobolinggo,  sebenarnya tidak terlalu jauh sih jarak dari stasiun ke terminal brobolinggo.

Tapi kami harus menghemat tenaga karena ini mungkin bisa di bilang belum ada setengah dari perjalanan kami.

Setelah sampai di terminal Probolinggo banyak sekali para abang-abang  sopir yang menanyakan kami mau kemana? Mau kemana? Mau kemana? Karena kami bingung kita memutuskan untuk beristirahat sejenak di warung dekat terminal, sembari mengisi perut kami tanya- tanya kepada pemilik warung.

Sedikit cerita dari argopuroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang