Dua Puluh Dua- Closure

69 3 0
                                    

Kousuke berjalan dengan sangat cepat masuk kedalam Akbarian tower, lokasi itu sudah di penuhi oleh polisi yang mencari petunjuk apa yang terjadi di Menara Akabarian , didalam hatinya ia berharap nonanya baik-baik saja, ia mengutuki kenapa Lift dihadapannya berjalan sangat lambat hingga akhirnya pintu itu terbuka dan ia segera menuju lantai 21, lantai paling atas dari gedung itu .

"Nona!" ia melihat nonanya bersama Bayu Akbarian disampingnya, pandangannya tertuju pada tangan sang Nona yang digenggam erat oleh Akbarian.

"Nona baik-baik saja, nona tidak terluka kan , perlu saya panggil dokter untuk mengecek kondisi nona" Kousuke mencerca sang Nona dengan banyak pertanyaan, matanya membulat ketika dengan selintas ia bisa melihat nonanya tidak menggunakan apapun dibalik Jasnya , ia kemudian mengepalkan tangannya kesal.

"I'm fine, aku minta kamu cari tahu siapa mereka" Ishita menunjuk kumpulan Mayat-mayat yang berhamburan ditengah-tengah ruangan itu.

Kousuke melihat orang-orang itu dan ia mengenali senapan yang digunakan oleh orang-orang tersebut, segera ia memeriksa dengan hati-hati senapan yang tergeletak di lantai, membuka selongsong peluru dan mengambil salah satu contohnya untuk ia bawa.

"Aku akan pulang dengan Kousuke, sekarang ada banyak hal yang aku periksa, kamu pulanglah dan temui aku esok hari oke" Ishita mengecup pipi Bayu, sementara Kousuke langsung melemparkan pandangannya dari pemandangan itu, ia melepaskan jas yang ia kenakan dan diserahkan kepada sang Nona.

"Aku tak suka melihatmu dipandang orang lain nona" Kousuke berbisik ditelinga Ishita dengan Bahasa Jepang.

Ishita menuruti permintaannya menyerahkan kembali jas yang ia kenakan ketangan Bayu, dan kali ini benar-benar matanya nyaris copot melihatnya, karena ia bisa melihat dengan jelas sang Nona hanya memakai pakaian dalamnnya, ia mengatup rahangnya keras-keras untuk menahan perasaanya, dadanya saat ini terasa panas, meskipun ia berkali-kali mencoba meredam perasaanyaanya tapi rasa cemburu yang membakar didadanya juga tak mau hilang. Saat ini Kousuke sedang terbakar api cemburu!

Ishita tidak berkata apapun terhadap apa yang dialami oleh, ia dia seribu Bahasa bahkan, satu-satunya kalimat yang ia ucapkan "Aku lelah, kou, biarkkan aku tertidur di bahumu" dan dalam hitungan menit Kousuke bisa merasakan ia terlelap menyandar di bahunya, dengan perlahan Kou memindahkan tangan untuk memeluk nona yang ia sangat ia cintai itu.

Ia sedikit bersyukur, ingatan nonanya kembali, setidaknya sang nona tahu bagaimana cara melindungi dirinya dengan baik, ia bergidik memikirkan apa yang terjadi jika ingatan nonanya belum kembali dan ia diserang oleh banyak orang, mungkin hanya tubuh dinginnya yang ia dekap saat ini.

Ishita bisa merasakan tubuhnya terasa ringan seperti tidak menyentuh tanah, ia samar-samar merasakan Kousuke membawanya pulang ke apartemennya, meletakkannya dengan lembut di kasurnya yang hangat, kemudian mengecup keninngnya dengan lembut kemudian membiarkannya tertidur nyenyak.

Kousuke menutup pintu kamar nonanya, ia tidak ingin berlama-lama di ruangan itu, terlalu banyak kenangan yang yang terjadi diruangan itu, ia takut ia bahkan tidak bisa mengontrol dirinya untuk tidak menyentuh Ishita seperti janjinya, ia hanya boleh mencintai nonanya dari jauh, cukup dari jauh.

"Robby bawa ini ke Agus, dia sudah tahu apa yang harus ia lakukan"

"Baik" Robby meninggalkan bos-nya dan sang nona yang tertidur dikamarnya, ia tidak mengerti apa yang terjadi dengan bossnya dan nona, bahkan pertunangan nona Ishita dan Bayu Akbarian sudah membuatnya cukup terkejut karena sebelumnya sang Nona dan Kousuke sangat mesra seperti seorang kekasih yang di mabuk cinta. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikiran mereka semua.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 20, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The BodyGuardWhere stories live. Discover now