BAB I

20 11 3
                                    

"Bisa saya liat paspor anda ?"

Setelah beberapa menit mengantri tibalah giliran Kirey untuk masuk,  dengan membawa koper yang berwarna pink dan menyerahkan paspor,  tidak berapa lama akhirnya Kirey masuk kedalam pesawat yang akan membawanya ke New York.

Selang beberapa waktu terlihat para pramugari sedang memberikan arahan pada penumpang,  sementara itu di tengah pesawat tepatnya kursi penumpang dekat jendela terlihat seorang gadis yang memperhatikan pramugari secara seksama dengan mata yang berbinar penuh kekaguman.

'Seandainya kau masih ada,  mungkin saja kau yang sedang berada disana' Dalam hati Kirey berkata sambil menyeka air mata yang untuk kesekian kalinya mengalir di pipi Kirey.

"aah, kenapa aku memikirkanmu lagi,  kau pasti marah,  kau sudah tenang disana,  maafkan aku,  aku hanya merindukanmu saat melihat mereka" gumam Kirey dengan sisa tangisannya dan berusaha menggantinya dengan senyuman.

Diraihnya seatbelt dan memasangnya dengan benar,  mengambil sebuah buku dari tas kecilnnya , tidak lupa memasangkan earphone pada telinganya. Kira kira begitulah cara Kirey menikmati penerbangannya untuk tidak memikirkan hal hal yang memungkinkannya akan mengalirkan cairan bening dari matanya lagi.

...

"Bagaimana caraku mengenalinya, dia pasti mengenakan pakaian yang berbeda dengan pakaian yang dipakainya di foto,  dia pasti memakai makeup dan ini foto paspor nya difoto ini dia tidak memakai makeup,  dodesu ka ?,"

Sudah berulang kali Park Jimin bolak balik toilet dan mondar mandir kesana kemari sambil mengamati ponselnya, dia harus menjemput seseorang hari ini,  tapi dia lupa meminta kontaknya dan hanya memiliki foto paspornya

"Apakah aku harus mencetak foto ini besar besar sebesar lukisan dinding agar dia melihatnya?,  eeh tidak tidak itu sangat memalukan,  dia akan langsung terkenal karena semua orang akan melihat wajahnya"

Jimin mulai memukul mukul wajahnya merasa geli dengan apa yang akan dia lakukan.

"waewae, wae,  issshhhhhh, kau sangat bodoh Jimin,  kenapa kau lupa meminta kontaknya pada manajer, inilah hasil kebodohanmu" gumam Jimin sambil menggigiti bibirnya karena geram.

'waaah kau sangat antusias yaa menjemput kedatanganya? '

'waaah kau sangat antusias yaa menjemput kedatanganya? '

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin menoleh

'iyaaa aku ingin dia langsung melihatku ketika dia tiba nanti dan menghampiruku saat aku mengangkat namanya'
'tulisannya besar sekali, apa kau yang membuatnya sendiri? '

Jimin melihat dan memperhatikan dua orang wanita didekatnya sedang berbicara sambil membentangkan sebuah karton dengan tulisan besar. Seketika Jimin tersnyum.

"Tepat sekali,  terimakasih karena sudah berbicara didekatku" ucap Jimin sambil memegang bahu kedua perempuan itu

Kedua perempuan itu saling pandang dan menganga namun sedetik kemudian menganggukkan kepalanya kepada Jimin yang masih memandangi mereka sambil tersenyum, Jimin berbalik dan meninggalkan dua perempuan yang masih melongo.

"pahatan tuhan yang sempurna"
"siapa dia?"
"entahlah,  mungkin malaikat yang tersesat"
"kenapa dia berhenti? "

Jimin kembali berbalik dengan senyumannya dan melambaikan tangan kepada kedua perempuan yang masih memandanginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin kembali berbalik dengan senyumannya dan melambaikan tangan kepada kedua perempuan yang masih memandanginya.

"omooooooooo"
Keduanya serentak menjerit

A/N

Hallo namaku amy,  salam kenal semuaaa,  ini cerita pertama aku di akun ini,  semoga suka yaa

Jangan lupa pencet bintangnya, kunjungi juga ig aku

Jangan lupa pencet bintangnya, kunjungi juga ig aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kyofu 恐怖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang