2

46 3 2
                                    

Jenie menuruni anak tangga dengan langkah malasnya menuju meja makan. Ia mengambil selembar roti dan mengolesi selai coklat kesukaannya.

Tin... Tin....

Jenie langsung beranjak dan berjalan ke arah pintu depan. Ia berjalan ke arah mobil milik Cris dengan wajah juteknya.

“Ayo,” kata Jenie dengan jutek.

Tanpa banyak bicara Cris menjalankan mobilnya menuju Internasional School

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa banyak bicara Cris menjalankan mobilnya menuju Internasional School. Sekolah elit yang hanya diisi oleh murid-murid kalangan atas dan berotak cerdas.

Mobil milik Cris memasuki area sekolah, banyak pasang mata yang melihat ke arah mobil milik Cris.

Di koridor banyak yang berbisik-bisik saat melihat Cris dan Jenie berangkat bersama ke sekolah.

“Kok bisa sama Cris?”

“Bukannya mereka musuhan?”

“Kalo diliat mereka cocok ya?!“

“Sok cantik banget sih!!“

"Omg Cris ganteng bgt!!”

Jenie langsung berjalan cepat ke arah kelasnya, ia menghampiri kedua sahabatnya yang sedang menatapnya dengan tatapan ingin tahu.

“Pasti langsung di tanyain nih gue,“ batin Jenie.

"Jenie! Kok lo bisa si sama cowo tengil itu?!”

"Bisa lah," ucap Jenie dengan singkat dan duduk di kursinya.

Kring... Kring.... Kring....

Bel masuk berbunyi, seorang guru memasuki kelas yang langsung mendadak sepi. Di belakang guru tersebut ada seorang anak laki-laki yang mengikutinya dari belakang.

“Pagi semua!!"

"Pagi!!"

"Hari ini kalian kedatangan murid baru." Guru tersebut menatap cowo tersebut. "Perkenalkan nama kamu."

Cowo tersebut menganggukan kepalanya, “Kenalin nama gue Athan Hans, panggil aja Hans.“

Suasana mendadak menjadi ramai karena suara murid perempuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana mendadak menjadi ramai karena suara murid perempuan.

“Ganteng banget” 

“Minta line nya dong.“

Guru yang berada di samping Hans mengetuk-ngetuk papan tulis.

“Udah-udah, Hans kamu silahkan duduk di samping jennie ya?!“ Hans menganggukan kepalanya, sedangkan Jenie memelototkan matanya karena kaget.

Kring... Kring....

Bel istirahat berbunyi, Jennie dan kedua sahabatnya langsung pergi ke kantin. Mereka langsung pergi ke arah beberapa stand penjual makanan.

Selesai memesan makanan, mereka beranjak untuk mencari bangku yang masih kosong.

“Eh Rose, kata lo gantengan Cris apa Athan?” tanya Lisa saat mereka sudah kembali memesan makanan.

“Athan lucu, tapi ga tau deh sama kayak Cris apa gak.” Rose mengedikkan bahunya tidak tahu.

“Gue boleh duduk sini gak?” serempak langsung menoleh ke asal suara. Baik Rose, Lisa dan Jenie menatap Hans dengan tatapan bingungnya.

“Duduk aja,“ ucap Jennie dengan jutek.

Tak beberapa lama Hans duduk, Jennie langsung beranjak pergi menuju kelasnya. Langkahnya terhenti saat seseorang menahan pergelangan tangannya.

Nah loh siapa tuh yang pegang ?

Boyfriend or Enemy ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang