Truth or Dare •|• Park Woojin [ ✔ ]

12 • Ekhem •

/senyum/
-Ujin

Hari ini adalah hari pembagian rapot kenaikan kelas untuk semua murid. Banyak orang tua siswa yang datang menggunakan mobil pribadi yang pastinya sangat amat mewah. Dari yang berpintu dua sampai berpintu enam.

Namun, tak menutup kemungkinan orang tua murid yang membawa motor maupun menggunakan transportasi umum yang ada.

Contohnya Ujin dan mamah nya. Mereka kini tengah berada di perjalanan menuju ke sekolah menggunakan motor kesayangan Ujin.

Karena belum mendapatkan SIM, Ujin harus memarkirkan motor nya di parkiran samping sekolah.

" Kelas kamu dimana sih? " mamah Ujin menanyakan letak kelas nya.

" Lah kan semester lalu mamah yang ngambil rapot Ujin "

" Mamah lupa "

" Kok bisa? "

" Ck kayak kamu gatau aja, faktor U ini "

" Hmm yauda ikut Ujin "

Ujin sedang menunjukkan jalan menuju kelas nya. Sesampai nya disana, mamah Ujin masuk untuk mengambil rapot milik Ujin

" Selamat siang, Bu "

" Selamat siang "

" Gimana nih anak saya? Dia bandel ga bu? "

" Tidak, dia salah satu murid yang ranking nya naik "

" Yang bener bu? "

" Iya, Ujin semester lalu mendapat ranking 25 sekarang menjadi 24 "

" Aduh anak saya hebat bangettt "

" Iya bu Ujin ranking 24 dari 32 orang siswa. Kalau bisa, ditingkatkan lagi belajar nya. Dan ada surat edaran bahwa anak-anak akan libur selama 1 bulan "

" Iya bu pasti nanti saya bilangin tuh ke anak saya. Wah puas dong liburan nya "

" Ya begitu lah bu "

" Kalau begitu terima kasih ya bu, saya permisi "

" Iya bu "

Mamah Ujin sudah selesai mengambil rapot milik Ujin. Ujin ingin mengantar mamah nya pulang, namun mamah Ujin langsung pergi ke tempat kerja nya jadi tak perlu diantar.

Ting....

LINE

Heyra : Halo?

Eh Ra kenapa ? : Ujin

Heyra : ketemuan di rooftop yuk
Heyra : tapi tunggu bentar
Heyra : lagi temenin mamah ambil rapot gue

Oh lu masih di kelas : Ujin
Gua susul deh : Ujin

Heyra : Ok
Read

Heyra sedang bersama mamah nya mengambil rapot milik nya. Sudah pasti dia naik kelas.

" Selamat bu, anak ibu ranking pertama lagi "

" Ah iya bu terima kasih "

" Terus dipertahankan ya belajar nya. Heyra ini anak yang pintar tapi dia pernah malas mengerjakan pekerjaan rumah. Namun ibu tak usah khawatir setelah nya Heyra benar-benar menjadi anak yang rajin "