23

1.5K 121 27
                                    

Selamat Jalan

-Heyra






Sekarang, Ujin tengah ditangani oleh dokter yang ada. Heyra dan mamah Ujin berada di luar ruang rawat. Sebelumnya, Heyra sudah memberitahukan teman-temannya dan mereka semua datang ke rumah sakit.

" Hikss... "

" Udah Ra, jangan nangis " ucap Zifa ke Heyra

" Gue takut Zif "

" Mending lu berdoa aja buat Ujin ya "

" Hikss.. Daritadi udah gue doain "

Zifa terlihat sedang berusaha menenangkan Heyra. Walaupun bukan hanya Heyra yang menangis, Ucup, dan mamah Ujin juga sedang bersedih.

" Ujin! Jangan tinggalin Ucup " teriak Ucup

" Et udah apa jangan teriak-teriak " ucap Ong kesal karena melihat kelakuan Ucup

" Bang Ong gak punya perasaan banget, Ucup tuh lagi sedih bang "

" Ya kita semua juga lagi pada sedih tapi lu lebay banget "

" Ssstttt jangan berisik napa lu " lata Daniel karena merasa terganggu

" Eh? Iya maap "

Tak lama kemudian, dokter yang ada di dalam ruangan itu keluar. Ia langsung mengatakan bahwa


" Maaf kami sudah berusaha, tapi ini sudah takdirnya. Ujin tidak bisa kami selamatkan. Saya berduka cita atas kepergiannya "














Brag







" HEYRA! HEYRA "










' Ternyata seperti ini rasanya kehilangan ' -Heyra





Heyra langsung dibawa ke salah satu kamar rawat disana. Mukanya terlihat sangat pucat. Ini sudah 1 jam ia pingsan.

" Ujin " ucap Heyra begitu sadar dari pingsannya

" Kamu udah bangun? " disana hanya ada Dongho yang menemani Heyra. Sedangkan yang lain ada di ruang Ujin

" Ujin mana? Ujin mana? "

" Dia ada di- "

Dongho belum sempat menjawab Heyra langsung datang ke ruang rawat Ujin.

Disana ada semua temanmu dan mamah Ujin. Heyra melihat bahwa seluruh tubuh Ujin ditutupi oleh selimut yang ada disana.

" Ujin! Hiks... Kamu kenapa kayak gini? Hikss... Kamu kenapa sih? Hiks.. Jawab aku Ujin. Kenapa kamu ninggalin aku? Kamu bilang mau nikahin aku? Hiks... Ujin! Buka mata kamu sekarang! Ujin! Denger aku gak sih? " ucap Heyra tiba-tiba saja saat ia masuk ke ruang rawat Ujin

Heyra memeluk Ujin dan tubuhnya terasa sangat dingin dan kaku. Kamu tak bisa menghentikan isak tangismu. Kamu terus bertanya kepadanya.

" Mamah harus bawa dia pulang semuanya bantu mamah ya "

" Iya tante "








~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~











Heyra dan semua teman serta mamah Ujin sudah ada di pemakaman. Melihat anak, teman, sahabat, dan juga kekasih mereka yang tengah dikubur. Air mata keluar begitu mudahnya dari mata mereka. Melihat jasad Ujin yang akan menyatu pada tanah yang ada.

Kesedihan yang mendalam begitu terasa oleh mamah Ujin. Untuk kedua kalinya ia kehilangan lelaki yang ia cintai. Bukan hanya mamah Ujin, Heyra pun begitu. Banyak kenangan yang sudah mereka ukir dari awal pertemuan sampai sekarang. Ini semua diluar pemikirannya. Karena selama ini, ia hanya memikirkan memori indahnya bersama Ujin.







Aku ucapkan selamat jalan untukmu
Lelaki yang pernah menghiasi hariku
Merubah hujanku menjadi pelangi yang indah
Membuat bibirku terangkat karena ulah bodohmu

Entah bagaimana caranya aku bisa disini tanpamu
Akan aku serahkan semuanya kepada Tuhan
Aku terus mengkhawatirkanmu
Apa kau akan baik-baik saja di dalam sana tanpa kita semua?

Ingin rasanya aku menemanimu
Ingin sekali melakukannya
Namun banyak yang melarang
Walaupun aku sudah memberikan alasanku tetapi mereka semua membantahnya

Jadi tunggulah beberapa lama
Tunggu aku, aku akan kesana
Bersamamu
Hanya berdua

Jangan sedih
Jangan takut
Aku akan selalu mengunjungimu
Memberikan doa ku untukmu
Karena hanya itu yang mampu ku lakukan
Tunggu aku

- Heyra -







•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|•|

End¿

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Di vote yaa thank you
-author


Yeay abis juga deh Truth or Dare... Makasih buat semuanya yang udah mau baca, komen, dan juga vote di work aku ini.. Maaf kalo banyak typo ataupun kesalahan kata.. Itu semua gak disengaja tapi ada juga yang sengaja wkwkk. Gadeng.

THANK YOU SO MUCH GUYS 😘😘

Lop yu~~

Truth or Dare •|• Park Woojin  [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang