Sepekan menjelang wisuda, ada kabar gembira dari Rayya. Ia mengabarkan bahwa mantan pacarnya akan melamarnya di hari wisuda nanti. Mila dan Zaky sangat bahagia. Mereka pun menghadiri acara lamarannya bersama.
“Selamat ya Ray ... Kamu beruntung sayang, sudah dilamar sebelum melamar, he ... “ Ujar Mila sembari memeluk Rayya.
“Makasih ya Mil ... kini aku merasa plong, jodohku sudah datang, memang orang yang aku cintai. Alhamdulillah,” Rayya membalas pelukan erat Mila sembari menangis haru.
“Yup, akhir yang indah ... Selamat ya Rayya dan Raihan. Inilah janji Allah yang indah, kalo memang jodoh gak akan kemana,” ujar Zaky sembari menjabat erat Raihan calon suami Rayya.
“Makasih ya Zaky, aku juga jadi ikut mempelajari Islam setelah diputusin Rayya. Aku sempat shock dan down, ternyata aku masih bisa bersama Rayya dalam kehalalan dengan menikahinya. Bulan depan kami akan nikah. Insyaa Allah.” Ujar Raihan
“Semoga kita tetap sahabatan sampai ke surga ya ... kini sahabat kita bertambah, semua pasangan kita akan jadi sahabat terbaik.” Zaky membuat suasana semakin haru.
“Aamiin ya Rabb,” timpal semua bersamaan.
Berbeda dengan Rayya, mantan pacar Mila malah menikah dengan orang lain. Mila terlihat agak kecewa dan sedikit terguncang. Namun Zaky dan Rayya tetap menyemangatinya. Memang bukan jodoh, maka Allah akan berikan jodoh terbaik, tetap sabar dan istiqamah.
Waktu berlalu sangat cepat, dua tahun berlalu. Rayya sudah memiliki anak, Mila semakin sibuk dengan pekerjaannya sedangkan Zaky keluar kota karena dapat kerja di Papua. Namun mereka masih sering kontak satu sama lain.
Mila terlalu asyik dengan pekerjaannya, usianya kini sudah lebih dari 25 tahun. Banyak temannya sudah menikah namun ia seakan lupa dengan hal yang satu itu.
Zaky mengingatkan berkali-kali agar ia berta’aruf karena ada beberapa ikhwan yang sempat menyampaikan biodata. Mila sedikit marah kepada Zaky yang terkesan memaksanya untuk segera menikah. Sedangkan Rayya sudah sulit dihubungi karena sibuk dengan baby-nya.
Tidak hanya Zaky, keluarga-nya juga selalu menanyakan hal yang sama, ibunya sampai mencarikan jodoh untuknya. Berkali-kali gagal. Hal ini membuat Mila jenuh didukung waktu dan suasana kerja yang tidak kondusif membuat Mila jarang mengikuti kajian rutin.
Orientasi Mila sedikit bergeser dari orientasi akhirat kepada duniawi saja. Penampilannya juga sedikit demi sedikit berubah, mengikuti perkembangan zaman. Jilbab lebarnya lama kelamaan menyusut, rok kadang diganti celana, baju longgarnya menjadi agak sempit. Galau semakin galau.
14 Februari 2017
Mila tertegun di depan pintu karena ada paketan cantik tepat di atas meja, berisi coklat dengan berbagai ukuran dan rasa. Pikirannya langsung mengingat masa-masa dimana persahabatannya dengan Zaky dan Rayya di masa lalu.
Tiba-tiba ia dikagetkan dengan hadirnya Zaky, Rayya dan Adit pacarnya.“Met milad sayang ... “ Kata Adit
“Miladiki fii Umuriik, Mil ... “ Ujar Rayya sembari memeluk Mila
Zaky belum mengucapkan selamat, ia hanya mematung sembari menundukan pandangannya.“Hai, Zak ... Met milad ya. Aku gak pernah bisa melupakan momen ini, selalu ada kamu disaat miladku.” Mila mengucapkan terlebih dahulu.
“Makasih Mila ... Usia kita sudah 29 ya, selamat juga untukmu. Jangan lupa nikah ya! Adit, segera halalin Mila tuh!” Zaky mulai bercanda.
“Kamu bener-bener sibuk ya Mil? Akhirnya kita deh yang nyempetin kesini ngasih surprise,” tanya Rayya.
“He eh ... gini lah aku sekarang, Adit juga sampai bingung kapan bisa ketemu sama aku. Walau kita pacaran tapi belum pernah kita hanya berduaan. Kalo bertemu pasti ada temen yang lain, iya kan, Dit?” Jelas Mila
“Iya, kita tau batasan insyaa Allah,” tambah Adit.
Mila memang sudah berubah namun prinsip-prinsip pergaulan masih ia pegang teguh. Adit sudah melamar Mila, sekitar sebulan lagi mereka akan melangsungkan pernikahan.
Pertemuan di hari ulang tahun Mila dan Zaky adalah pertemuan setelah setahun mereka tidak bertemu. Hanya lewat udara mereka chat dan berkomunikasi. Zaky sedang cuti selama dua bulan karena adiknya akan menikah, ia menargetkan menikah di usia 30 tahun tapi belum ada gambaran calonnya karena memang tidak berpacaran. Itu prinsipnya.
Zaky sebenarnya selalu berkomunikasi dengan Adit, ia sering memberikan link-link youtube penceramah-penceramah yang menggugah. Tujuannya agar lebih mengenal Islam, syukur-syukur bisa berhijrah dan mengajak Mila kembali seperti dulu.
Selama Zaky di Bandung, ia menawarkan diri untuk membantu mempersiapkan pernikahan Mila dan Adit yang akan dilakukan pada tanggal 17 Maret 2017.
Karena ketulusan Zaky, membuat Mila mengenang kembali kisah persahabatan mereka. Mila merasa mendapatkan hidayah kembali, tak terasa buliran air matanya mengalir ketika mendengarkan kembali nasyid Edcoustic tentang sahabat.
Hari-hari saat aku bersamamu sahabat
Telah lama waktu yang kita lewati bersama
Kusadari masa itu masa-masa terindahku
Dalam sukaku dalam dukaku Engkau selalu adaSahabatku tercinta terimalah laguku Hadirmu selalu memberi bahagia Semoga abadi persahabatan kita
Ingatkah saat kuterpuruk di sini Kaulah yang selalu di sisiku Terimakasih telah menjadi bagian yang berarti Tuk persahabatan kita.Bersambung...
