1

28.7K 2.2K 318
                                    

dr. Isabella Annesha Prawirohardjo, Sp. KK itulah nama yang tertera pada papan nama seorang dokter secantik barbie yang kini tengah menuliskan resep di meja kerjanya. Bella nama panggilannya. Dia berusaha keras untuk tidak risih pada pasien yang pria yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan yang kurang mengenakkan itu.

"Dok, apa Dokter si beauty vlogger Bella Mooi itu?" tanya si pasien akhirnya.

Bella berusaha tersenyum meskipun hatinya mendongkol. Entah sudah berapa banyak pasien yang menanyakan pertanyaan yang sama padanya akhir-akhir ini. Jangankan jadi beauty vlogger lah. Bella ini akun sosial media aja nggak punya.

"Bukan, Pak," jawabnya.

"Oh, bukan ya. Mirip banget jadi saya kira Bella Mooi," ucap pria itu cengengesan. "Saya boleh minta nomornya nggak, Dok?"

Senyuman Bella makin melebar. Si bapak ini nggak tahu malu apa setelah menunjukkan tititnya yang jadi raja singa itu? Yang bener aja! Biarpun dia lumayan ganteng, Bella nggak level saya cowok yang doyan jajan.

"Mohon maaf ini resepnya ya Pak, diminum sehari tiga kali. Silakan diambil di Apotik. Untuk sementara hindari hubungan seksual terlebih dahulu untuk mencegah penularan pada pasangan ya."

Bella menekan tombol pasien selanjutnya untuk mengusir halus si bapak sembari membaca berkas rekam media pasien selanjutnya. Si bapak yang sebenarnya masih belum ingin pergi terpaksa bangkit karena pasien selanjutnya sudah membuka pintu poli kulit dan kelamin itu.

Yang masuk setelah si bapak genit adalah seorang lelaki tampan dengan postur tubuh tinggi. Meskipun tatapan mata lelaki itu dapat menaklukkan banyak wanita, tapi itu tidak berefek pada Bella.
Cewek itu malah mengerutkan kening melihat sosok yang dijuluki internasional playboy itu.

"Reno? Kamu kena sifilis?" tebak Bella langsung.

"Hush! Aku cuman daftar aja karena ketemu kamu susah banget. Mana aku telepon juga kamu nggak ngangkat, di whatsapp juga centang satu!" ujar Moreno Prawirohardjo, sepupu Bella. Selayaknya anak-anak keturunan Prof Sumarto Prawirohardjo, Bella dan Reno punya wajah yang rupawan.

"Oh ya? Maaf HP-ku ketinggalan kayaknya," dusta Bella, padahal sebenarnya nomor ponsel saudara sepupunya yang laknat ini sudah dia blokir. Bella risih aja karena Reno terus mendesaknya untuk mempromosikan produk skincare yang izin BPOM-nya masih belum keluar. Bukan apa-apa, Bella hanya tidak mau kena terseret kalau produk itu nantinya bermasalah.

"Ada urusan apa?" tanya Bella enggan.

"Ini samplenya skincare-ku, kamu bawa dulu deh," ucap Reno sembari menunjukan wadah yang bentuk kristal. Yah, packaging-nya terlihat mewah banget sih, khas Reno banget. Bella terkadang heran bagaimana cewek-cewek bisa terpesona pada Moreno yang kerjanya jadi sales keliling ini.

"Ya udah, taruh situ aja," ucap Bella sembari menunjuk meja dengan dagunya dan mengambil berkas rekam medis pasien selanjutnya.

"Eh, Bell, ngomong-ngomong sekarang kamu ternyata jadi beauty vlogger ya? Kok kamu nggak ngasih tahu aku sih? Kan aku bisa titip endorse gitu."

Pertanyaan Reno itu jelas bikin Bella jengkel. Bahkan sepupunya sendiri pun mengira dirinya adalah Bella Mooi.

"Enggak! Aku nggak pernah jadi beauty vlogger! Akun sosmed aja aku nggak punya tahu!" ketus Bella.

"Oh ya? Wah, aku kira itu kamu. Soalnya mirip banget loh!"

"Mana sih akunnya? Sini kasih tahu." Bella penasaran juga. Sebenarnya semirip apa mereka sampai orang-orang selalu mengira dia adalah Bella Mooi.

Reno mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menunjukkan akun milik Bella Mooi. Netra Bella terbeliak ketika melihat wajah yang memang seperti doppelganger dirinya itu. Bagaimana bisa dia begitu mirip dengan Bella?

Bella Mooi (Ongoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang