[1]

2.2K 132 1
                                    

"Kau imut sekali sih ji," seungcheol dengan kurang ajarnya mencubit pipi jihoon hingga membuat lelaki mungil itu meringis pelan.

"Yak! Sialan kau!" jihoon pun dengan kurang pelannya menendang tulang kering seungcheol hingga lelaki berbulu mata lentik itu memekik kesakitan.

"Ah! Appo ... Sakit ji. Astaga, kau kejam sekali pada hyungmu ini," seungcheol memanyunkan bibirnya. Jihoon hanya menatapnya datar.

"Apa peduliku? Kau saja kurang ajar padaku," balas jihoon. Seungcheol menganga mendengar balasan jihoon.

Jihoon berlalu meninggalkan seungcheol diruang tengah dorm bersama kesebelas member lain yg menahan tawa sedari tadi melihat apa yg jihoon lakukan pada seungcheol.

"Kalian menertawakanku? Kenapa semua memberku selalu jahat padaku sih," seungcheol akhirnya menggerutu.

"Kau sih, sudah tahu jihoon membenci hal seperti itu." ujar jeonghan.

"Hannie, kau menyalahkanku?" tanya seungcheol seolah tak percaya.

"Memang kau salah." jawab jeonghan. Seungcheol terdiam lalu menunduk. Member lain terkikik melihatnya.

Sekedar informasi, SEVENTEEN sekarang tengah beristirahat bersama diruang tengah dorm. Mereka diberi libur selama lima hari untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya.

"Hyung, aku menyusul jihoon," soonyoung bangkit lalu pergi ke kamar yg jihoon tempati—dengan beberapa member lain.

Hanya jeonghan dan jisoo yg memberi respon sedangkan seungcheol masih diam sambil menunduk—merajuk. Ish, kekanakkan.

Cklek

"Ji ?" soonyoung mendekati jihoon yg kelihatan sedang berbaring memunggunginya.

Jihoon membalikkan badannya lalu mendongak untuk menatap soonyoung. Soonyoung memberikan senyumnya.

"Kau sedang apa? Masih marah dengan seungcheol hyung?" tanya soonyoung. Ia ikut duduk disamping jihoon. Jihoon sendiri sudah merubah posisinya jadi duduk.

"Cheol hyung menyebalkan! Sama sepertimu," jihoon mengerucutkan bibirnya. Soonyoung tertawa kecil melihat jihoon.

"Ya ya aku memang menyebalkan. Tapi juga Lee Jihoon menyayangiku walau semenyebalkan apapun aku," balas soonyoung.

Jihoon menatap soonyoung tanpa ekspresi—walau kupu-kupu sudah beterbangan didalam perutnya. "Kau menggombal? Cih," jihoon mengalihkan tatapannya dari soonyoung. Soonyoung hanya terkekeh melihat jihoon—yg ia percayai—salah tingkah karna gombalannya.

Soonyoung merangkul jihoon lalu beralih menatap ponsel milik kekasih mungilnya itu yg digenggam oleh jihoon sendiri.

"Kau bermain ponsel sedari tadi?" tanya soonyoung. Jihoon mengangguk. Soonyoung membulatkan bibirnya lalu memilih diam.

Bukan dalam artian diam sebenarnya sih, karna sesungguhnya yg diam hanya mulutnya. Tangan dan bibirnya sudah bekerja sama untuk mendekatkan pipi jihoon kepadanya lalu mengecup pipi putih berisi yg menggemaskan itu.

"Ck! Soon!" jihoon menjauhkan wajahnya dari soonyoung. Soonyoung terkekeh melihat jihoon.

"Aku hanya ingin mengecupmu ji," ujar soonyoung. Ia kembali meraih wajah jihoon namun tidak jadi begitu melihat tatapan jihoon yg menandakan kalau ia sangat tidak suka diganggu.

"Baiklah. Maaf." ucap soonyoung seraya mengangkat kedua tangannya ke atas—gesture menyerah.

Jihoon kembali sibuk dengan ponselnya. Ia menggerakkan jemarinya dengan lincah diatas keyboard ponsel—sedang berbalas pesan. Soonyoung sendiri sampai sebal karna jihoon sesibuk itu dengan ponselnya.

다치게하다 [SoonHoon] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang