Semua member berpandangan dengan sendu. Soonyoung mengurung diri dikamar sejak pulang setelah menemui manajer.
"Tidak ada satupun dari kalian yg dibalas jihoon ?" suara jeonghan memecah kesunyian. Semua menggeleng.
"Bagaimana ini ?" gumam jeonghan gelisah. Seungcheol yg mengerti kegelisahan sang kekasih meraih tangan jeonghan lalu menggenggamnya erat untuk menenangkan.
"Sudahlah. Lebih baik aku memasak untuk makan malam saja," jeonghan beranjak.
"Han, aku ikut," jisoo menyusul jeonghan.
"Aku juga," mingyu ikutan.
.
.
.Tok tok tok
"Hyung. Ayo makan malam. Semua sudah menunggumu," suara chan diluar pintu kamar masuk ketelinga soonyoung. Namun lelaki hamster itu tidak bergeming.
"Soonyoung-ah, ayo keluar dan makam malam bersama. Manajer juga ada. Dia bilang jihoon memberi kabar," kali ini suara jeonghan berhasil membuat soonyoung langsung beranjak. Ia bahkan melewati chan dan jeonghan yg melongo melihatnya didepan pintu kamar.
Soonyoung mendekati manajer mereka. "Hyung, jihoon memberi kabar ?" langsung saja soonyoung menyembur.
"Jihoon bilang akan pulang besok. Mungkin sore atau malam. Ia tidak jadi menginap selama itu. Member lain bilang kau mengurung diri. Jangan membuat dirimu jatuh sakit. Jun bilang jihoon menitipkanmu pada mereka, jadi jangan merepotkan mereka atau jihoon akan memarahi mereka karna ulahmu," ucap manajer.
Soonyoung seketika tersenyum lalu mengangguk patuh. Dengan berbekal jihoon akan pulang besok, soonyoung sudah beranjak ke ruang makan dan makan malam bersama member lain.
.
.
.Hari ini, Jihoon menyetir sendiri lagi untuk pulang ke seoul. Padahal tangan dan kakinya masih sakit tapi pada dasarnya Lee Jihoon memang keras kepala jadi begitulah.
"Kalau benar-benar sakit, berhenti dulu. Aku tidak ingin mendengar kabar kecelakaan dan namamu ditulis didalamnya," ujar appa. Jihoon mengangguk patuh.
Eomma mengecup pelan kening jihoon. "Jaga dirimu," singkat namun penuh makna. Jihoon mengangguk lagi. Ia masuk kedalam mobil dan mulai berkendara pulang ke seoul.
.
.
.Masuk jam makan malam, jihoon sudah sampai di dorm. Namun ia masih setia didalam mobil. Ia sedang berpikir sejenak. Mungkin tigapuluh menit menunda untuk masuk tidak masalah kan.
Ia sudah memutuskan. Ia hanya akan mengambil beberapa barangnya di dorm untuk dibawa ke studio lalu memekap diri sampai semua lukanya lebih baik. Lagipula belakangan ini jihoon memang sedang sedikit demi sedikit menyelesaikan lagu untuk comeback mereka.
Jihoon menghela napas sejenak lalu membuka pintu mobil dan berjalan memasuki dorm. Dengan berbekal topi dan masker jihoon menutupi wajahnya.
Melihat para member yg sibuk di ruang makan, jihoon dengan perlahan namun cepat berjalan ke kamar yg ia tempati bersama member lain. Namun harapannya agar tidak diketahui kandas begitu chan menyadari kepulangannya.
"Jihoon hyung !" seru chan. Jihoon secara otomatis menghentikan langkahnya dan semua member menatap jihoon.
"Jihoon, kau sudah pulang!" jeonghan sontak mendekati jihoon diikuti member lain tak terkecuali soonyoung. Lelaki hamster itu hendak memeluk jihoon namun bukannya balasan berupa rentangan tangan untuk menerima pelukannya, jihoon justru mundur beberapa langkah menghindari soonyoung dan member lain.
Para member tentu saja berpandangan bingung dan heran.
"Ji ?" panggil jeonghan. Jihoon menatap jeonghan seolah mengatakan 'apa?'
"Kau darimana saja? Kami terus menghubungimu," jeonghan mencoba meraih tangan jihoon namun jihoon menghindar dengan mengangkat tangannya. Jeonghan tentu saja terkejut.
Meskipun jihoon tidak menyukai skinship tapi dia tidak pernah menghindari ataupun menolak sentuhan dari jeonghan. Dan barusan, jihoon menghindari hal tersebut?!
"J-ji ?" panggil jeonghan. Jihoon masih menatap jeonghan dengan tatapan yg sama.
"Kenapa?" tanya jeonghan. Jihoon tidak menjawab. Ia mengalihkan pandangannya.
Soonyoung dan member lain terkejut tentu saja. Ini seperti bukan jihoon. Soonyoung mencoba meraih tangan jihoon. Namun sama, jihoon menghindarinya. Soonyoung terpaku. Jihoon menolaknya? Jihoon menghindarinya? Kenapa rasanya sakit?
Jihoon melanjutkan langkahnya. Ia masuk ke kamar dan mulai mengambil barang-barang yg ia butuhkan lalu bisa pergi ke studio.
"Ji," itu seungcheol. Jihoon hapal diluar kepala suara leader grupnya itu. Namun ia masih tidak bergeming.
"Jihoon," panggil seungcheol lagi. Jihoon menutup resleting ranselnya lalu akhirnya menoleh pada seungcheol.
"Kau ... Mau kemana ?" seungcheol melirik ransel jihoon. Jihoon diam.
Well, kuingatkan. Jihoon tidak akan bisa bicara kemungkinan hingga beberapa hari kedepan.
Merasa jihoon tidak mau menjawab pertanyaannya, seungcheol mengganti pertanyaannya.
"Kau dari mana? Kami semua mencemaskanmu," tanya seungcheol. Bukannya menjawab, jihoon justru berjalan melewati seungcheol untuk keluar kamar.
Seungcheol? Terkejut tentu saja. Jihoon tidak pernah menolaknya hingga seperti ini. Member lain yg menguping pun ikut terkejut.
"Jihoon," soonyoung menghentikan langkah jihoon dengan memegang lengan lelaki mungil itu.
Sialnya, pegangan soonyoung tepat di area siku jihoon yg lebam dan itu membuat jihoon harus menahan ringisannya.
Melihat jihoon yg tidak berbalik badan, soonyoung memilih berpindah ke samping jihoon.
"Ji? Tidak bisakah kau menjawab satu saja pertanyaan kami? Kau kemana saja kemarin? Kau tidak mengabari siapapun bahkan aku. Kau hanya mengabari manajer. Untung manajer mau memberitahukan kabarmu pada kami. Dan sekarang, kau sudah pulang. Tidakkah kau merindukanku? Dan apa ini? Kau mau pergi kemana lagi ?" tanya soonyoung.
Namun tetap saja. Jihoon tidak bergeming.
"Ji—"
Soonyoung terkejut. Jihoon baru saja menyentakkan tangannya hingga membuat pegangan soonyoung terlepas.
Member lain yg melihatnya jadi geram sendiri. Hell, lelaki mungil ini pergi tanpa memberi kabar dan membuat mereka khawatir lalu kembali dengan sikap seperti ini?!!
Chan yg tidak tahan mendekati jihoon lalu berdiri tepat dihadapan lelaki mungil itu. Tatapannya kentara sekali kesal.
"Hyung. Apa maksudmu seperti ini? Tidak tahukah kau kami semua khawatir dengan kepergianmu tanpa pamit dan kabar. Terlebih soonyoung hyung yg sampai mengurung diri seharian. Lalu kau kembali dengan sikap semena-mena begini ?!" chan hampir berteriak pada jihoon. Untung ia masih ingat jika jihoon lebih tua darinya.
Jihoon sendiri terdiam. Soonyoung mengurung diri seharian? Kekasihnya itu sempat makan atau tidak? Dia mulai merasa bersalah. Namun ia juga sedang tidak bisa apa-apa sekarang.
Jihoon hanya diam menatap chan datar. Dan itu membuat chan semakin geram. Namun ia merasa janggal dengan noda merah yg ada dimasker hyungnya itu. Hanya matanya atau memang noda yg ada di bagian kiri masker itu darah?
"Hyung. Maaf," dalam sekejap jihoon membulatkan matanya. Masker yg tadi dipakainya kini ada di tangan chan. Ia memalingkan wajahnya kekiri agar chan tidak dapat melihat luka dipipinya. Namun meski chan tidak dapat melihat luka gores dipipinya, chan tetap dapat melihat luka robek di sudut bibir sebelah kanan jihoon.
Semua member menatap apa yg chan lakukan dengan tatapan bertanya.
"Chan, ap—"
"Hyung, ada apa dengan wajahmu ?" pertanyaan chan memotong ucapan jun yg kebingungan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
다치게하다 [SoonHoon] ✔
FanfictionSoonyoung tidak tahu. Karna jihoon menyembunyikannya. [B×B][Yaoi][Mature Content][Fanfiction]