Prolog

49 7 0
                                    

9, Desember, 2000

Seorang anak kecil laki-laki berdarah campuran Korea-Perancis-Indonesia itu sedang duduk-duduk di taman sekolahnya, dia memikirkan apa yang dilihatnya tadi malam dibalik pintu kamar eomma dan appa nya, perasaannya kini sedang campur aduk, antara rasa senang dan bingung dengan percakapan eomma dan appanya..

Flashback on..

"besok Hyunnie akan menginap di sekolah, ada acara.." kata eommanya memulai pembicaraan sambil memasukkan baju-baju yang telah di setrika ke lemari.

"waeyo?? Kalau begitu, hyunnie anak kita akan cepat mandiri walau masih kecil.. But, chagi.. Kenapa kau bersedih eoh?" tanya appanya sambil memegang pipi nyonya Kim, istrinya.

"rasanya sangat sepi jika..hiks..hyunnie tidak ada..hiks..dirumah.." eommanya mulai meneteskan air mata satu persatu, nyonya Kim merasakan sesak di dadanya. Kim Hyunjie, anaknya yang hendak memanggil eommanya untuk menemaninya tidur pun ia urungkan, Hyunjie kasihan pada eommanya yang tidak bisa melepaskannya walau cuma sehari, ia terus mendengarkan dan mengamati percakapan orangtuanya itu.

"sudahlah chagi.. Hyunnie hanya akan pergi untuk satu hari saja, tidak lama.." appanya berusaha untuk menenangkan eomma sambil memeluknya.

"tapi, nanti siapa yang akan meramaikan rumah ini besok? Kau kerja, aku sudah terbiasa mendengar suara Hyunnie setiap pulang sekolah, dan besok... Apa yang akan kudengar saat jam 10:00 nantii..hiks.."
eomma menjelaskan apa yang biasanya ia rasakan dan dengarkan saat Hyunjie pulang sekolah.
Dan ide terlintas di kepala tuan Kim, ia tersenyum penuh arti kepada istrinya tersebut.

"bagaimana kalau kita bikin anak?"

Nyonya Kim yang masih dalam pelukan suaminya itu terlonjak kaget, dan melepaskan pelukannya, wajahnya saat ini sangat merah, ia tahu itu, dia melihat suaminya itu tersenyum aneh kepada dirinya.

"a..apa-apaan kau ini, a..aku tidak mau!"

Nyonya Kim merutuki dirinya yang berbicara gugup, sebisa mungkin ia mengalihkan percakapan mereka.

"sudahlah, aku akan menemui Hyunnie untuk menemaninya tidur dulu.."

Hyunjie yang sedari tadi menahan teriakan karena terlalu senang akan mendapatkan adik itu buru-buru ke kamarnya karena takut ketahuan eommanya sedang mengamati mereka sedari tadi.

Nyonya Kim segera pergi dari kamarnya dengan perasaan malu sekali, sedangkan tuan Kim tersenyum ke arah istrinya itu yang gelagapan sendiri saat dilontarkan pertanyaannya tadi.

Flashback off

Ya, Hyunjie masih bingung tentang pertanyaan appanya yang di berikan eommanya, ia senang akan mendapatkan adik, tapi apa maksud 'membuat anak' dari salah satu kata pertanyaan appanya, apakah adiknya nanti ada karena dibuat oleh mesin atau semacamnya? Tetapi dia pikir, manusia kecil/yang di sebut bayi itu terlahir dari perut ibu..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC..

Hai yang baca wp akuuu... Hiks, meskipun gaada yang baca ya :". Ini masih baru anget anget netes seger gitu y, ini cerita pertamaa banget. Prolog ini tuh tentang seorang anak laki2, dan ini berhubungan dengan keluarga Alui (di chapter 1). Gua masih pemula penulis di wattpad dan masih belum cukup berpengalaman.
So, gue minta kritik dan sarannya ya guyss ^^, jangan lupa voment ndee...
Yang voment nanti semoga ketemu sama biasnya, yang siders (terserah deh, gue gak ngelarang :v) .....bisa beli album aja..^~^

Secret And Love: Sweet Lies 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang