Chapter 2

23 2 2
                                    

Alui sudah menguap sebanyak 8 kali pada pelajaran Bu Sani guru Sejarah. Alui bosan dengan pelajaran yang dulunya ia suka karena sangat menarik, sekarang, dirinya bahkan berfikir untuk apa sejarah dipelajari? Toh mereka yang ada dizaman dahulu sudah meninggal, tak perlu mengungkit-ungkit masa mereka.
Matanya melirik kearah tangan
Chandra yang duduk bersebelahan dengannya.
Kepalanya ia tidurkan dimeja, tangannya meraih tangan Chandra dimeja, jari kelingking laki-laki itu ia mainkan, kadang tangan milik Chandra ia dijadikan bantal kepalanya dimeja. Chandra sudah terbiasa dengan sikap Alui yang aneh sekaligus menggemaskan, walau dulunya Alui selalu dingin dengannya, ia dapat merubah Alui menjadi lengket terus-terusan dengannya.

Bahkan pada saat itu, Alui sedang sakit panas dan harus tidur diruangan UKS, Chandra meninggalkannya untuk mengambil minyak kayu putih diruang guru, Alui merengek tak ingin ditinggal Chandra dan mengancam tak akan mau makan sama sekali sehingga membuat Chandra menyerah hanya demi Alui.

Bel yang ditunggu Alui pun berbunyi, tanda pelajaran sudah usai dan waktunya istirahat.
Ia bangkit dari baangkunya, menggeret tangan Chandra keluar kelas menuju ke perpustakaan.
Dengan semangat, Alui berjalan cepat kearah perpustakaan dengan tangan Chandra digenggamannya
Sesampainya di perpustakaan, Alui melepaskan genggamannya dan berlari kearah rak-rak buku, tangannya gesit mencari buku-buku dibantu dengan matanya yang jeli.
2 buku sastra, 1 buku biologi, dan 3 buku novel kini sudah ada di kedua tangannya, Chandra membantu Alui dengan mengambil 3 buku novel untuk mengurangi beban yang dibawa Alui.

Barcode semua buku sudah discan penjaga perpustakaan. Alui membaca salah satu novelnya sambil berjalan, sedangkan Chandra membawa semua buku yang Alui pinjam.
Braakkk!!
Alui tertabrak seseorang laki-laki yang sedang berlari tadi, Alui terlalu fokus dengan novelnya sehingga tak tanggap dengan aktivitas disekitarnya. Alui jatuh terduduk, tangannya mengusak-usak rambutnya sendiri dengan pelan, laki-laki yang menabrak tadi juga mengeluh kesakitan.
"heyy!! Aku mengenalmu!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.



























































To Be Continue......
Halo dah, gua balik niw. Ehe dah lama kaga apdet.. Ini gua biarin cerita gua lumutan kenapa tambah kaga nyambung coba? Ini gua ngetik apaan coba njer.. Eh betewe jan lupa vomentnya, vote nembus 40 sama coment 12 baru dah gua up, okeeee!!.....

Secret And Love: Sweet Lies 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang