"emmm"Ini dimana?."Tamara
Mengercapkan matanya beberapa kali , Badannya terasa berat apa lagi matanya ."Udah bangun ?." Tamara memandang laki laki didepannya yang tengah memandanginya dengan tangan dimasukkan di kantong celana.
Tamara mengangguk .
"Al."
"Lu dipanti asuhan."
"Kok bisa sampe disini ?." Tamara mengalihkan pandangannya ke sekujur kamar yang saat ini ia tempati .
Kamar itu kecil tapi sangat rapi ."Jangan berlagak pikun , Lu nangis ditaman Ampe ketiduran dipelukan gue."
Tamara menggingat bibirnya .
"Gue Gendong Lu dari taman Ampe panti punggung gue Ampe sakit , lu gendutan ya?."
Tamara yang awalnya merasa bersalah , kini menjadi kesal .
"Sakit ta." Alnado mengerang kesakitan saat Tamara mencubit perutnya .
"Salah siapa lu bilang gue gendutan." Tamara segera pergi dari kamar tersebut , sambil menyenggol bahu alnando .
"Ya elah nenek lampir marah ."
"Ih jahat lu." Tamara menghentakkan kakinya beberapa kali , ia benar benar dibuat kesal sekarang .
🔸🔸🔸
"Bunda." Tamara memeluk perempuan yang kini sedang menggambil kan makanan untuk anak anak yang tengah Mengantri .
"Eh Tamara ,mau makan !."
Tamara menganggukkan kepalanya."Ya udah sana ngantri ."
Tamara mendelik kearah alnando yang baru tiba ."Wah enak nasi gorengnya Bun." Tamara memegang pipinya saat merasakan makanan yang menurutnya sangat enak .
"Makasih pujiannya ."
"Elo yang masasak Al?."
"Siapa lagi."
"Kok gue gak percaya."
"Kampret lu ta."alnando pergi kedapur untuk mencuci piring yang digunakan oleh adik adiknya makan .
🔸🔸🔸🔸
"Eh Tamara mau ngapain?." Alnado mengalihkan perhatiannya kearah bunda .
"Mau bantu cuci piring ."
"Eh jangan biar Nando yang cuci piring."
"GPP Bun sekali kali Tamara mau bantu cuci piring."
"Biarin lah Bun , dari pada ni anak mewek."
"Ya udah tapi cuma bantu ngelap piring ya."
Tamara tersenyum saat ia dibolehkan membantu , walaupun hanya mengelap piring yang telah dicuci alnando ."Jangan ngalamen terus!." Kini Tamara sedang ada didepan panti asuhan .tanpa sengaja Tamara melamun saat melihat anak anak yang tengah bermain .
"Emang gue jelek ya." Alnando mengerutkan keningnya binggung . Tapi sekarang ia tau apa maksudnya .
"Memang lu jelek." Tamara menghela nafas .
"Makanya gue disakitin terus."
"Gak ada hubungannya sama muka Lo." Alnado tak suka saat Tamara sedih seperti ini .
"Terus kenapa dia nyakitin gue?." Tamara memandang wajah alnado .
"Dia itu goblok." Tiba tiba tangan Tamara ditarik oleh alnando .
"Mau kemana?."
"Lu belum telaktir gue ." Sebenarnya alnando hanya ingin mengalihkan kesedihan Tamara saat ini .
"Kan kita baru makan ."
"Gue masih laper."
Tamara hanya mengangguk ."Mau makan apa ?." Saat ini mereka sudah sampai di persimpangan jalan komplek , disini banyak warung kecil berjejer .
"Batagor ."
Tangan Tamara dan alnando masih saja bertautan disepanjang jalan ."Mang Nurdin batagor komplit dua yang satu gak pedes." Alnando membawa Tamara ke warung batagor langganannya .
"Masih inget ya kalau gue gak suka pedes." Tamara tersenyum saat alnando memesankan batagor yang tidak pedas untuknya .
"Masih lah , siapa yang gak lupa cuma gara gara kepedesan Ampe kayak orang gila."
"Udah jangan diinget inget lagi !." Tamara mengembangkan pipinya .
"Kan lu yang pertama ngungkit ." Alnado mencubit pipi milik Tamara karena gemas .
"Sakit."
Emmm .... Yyyyy selamat malam Selasa .