Pairing: minv
Inspired by Alluring Secret ~ Black Vow ~ by Hitoshizuku-P
.
.
.
Cerita kali ini hanyalah sebuah cerita menyedihkan seorang malaikat suci yang memperhatikan semua tindak dan sikap salah seorang manusia yang berakhir menarik perhatiannya. Mencatat semua kebaikan dan membutakan diri akan keburukannya, karena dia tak ingin manusia itu masuk ke dalam neraka dan terbakar dalam api abadi.
Karena dirinya pun hanya mengetahui warna hitam dan putih jadi dia berusaha menutupi kehitaman manusia itu meski itu sama saja dengan berbohong.
Tetapi sayap putihnya pada akhirnya berubah menjadi hitam kelam dan dari matanya keluarlah tetesan darah, tanpa menyisakan warna putih padanya. Apakah yang terjadi kepada malaikat suci ini?
***
Mata biru muda bak warna langit cerah memperhatikan kembali gerak-gerik lelaki itu dari sampingnya. Karena dia bukanlah makhluk yang bisa dilihat oleh manusia apapun, bahkan manusia terpeka akan hal mistis pun tidak akan mampu merasakan kehadirannya. Fisiknya yang tak memiliki bentuk asli dapat dilewati oleh para manusia.
Cahaya silau nan suci di sampingnya bertugas mencatat semua gerak-gerik lelaki itu sesuai dengan pengamatannya. Kaki telanjangnya turut ikut dengan setiap langkahnya.
"Lagi-lagi pipimu bengkak. Sampai harus merendamkan wajahmu di dalam air es demi menyembunyikannya." Ucap sang pemilik mata biru langit cerah itu.
Perkataan itu tidak pernah dapat terdengar oleh lelaki itu, ia menyadari itu tapi tetap saja memilih untuk berbincang ke dirinya sendiri. Meski ia berdiri di depannya sambil menyentuh pipi lebamnya karena banyak hal yang terjadi dalam hidupnya lelaki itu tak akan pernah menyadarinya.
Lampu bagi para pejalan kaki berubah menjadi hijau dan ia mengikuti langkah lelaki itu lagi. Kemanapun ia pergi, dia akan mengikutinya. Baik itu ke tempat kerja sambilannya, pergi ke sekolahnya, pergi ke rumahnya—kemanapun. Meskipun itu berarti melihatnya dilecehkan oleh banyak laki-laki yang membayarnya saat di toilet umum atau hotel.
***
Hanya dapat mencatat dan mencatat—itulah tugasnya.
Itulah tugas yang diberikan pada saat ia diciptakan dari kumpulan cahaya suci.
Hanya dapat diam dan melihat saat lelaki itu dipukul habis-habisan oleh ayah pemabuknya. Dijadikan bahan pelampiasan nafsu birahi. Dilemparkan makanan buatannya yang masih panas. Sebutkan segala macam kekerasan rumah, lelaki itu sudah mengalaminya.
Terkekang oleh keadaan ekonominya, tak bisa pergi dan meninggalkan sekolahnya yang tidak selesai.
Hanya bisa bersabar dan menunggu sampai uang yang terkumpul dari kerja sambilannya terkumpul agar bisa kabur dari neraka bernama rumah ini.
Melihat lelaki yang menurut kertas profilnya bernama Jimin meringkuk di lantai kamarnya. Penuh akan kesakitan setelah lagi-lagi menjalani malam dimana ayahnya mabuk berat dan memperkosanya lagi. Tanpa bisa menangis karena menangis akan memicu amarah sang ayah dan memburukkan keadaan yang sudah cukup buruk.
Cahaya putih tak kasat mata itu memperhatikan dalam diam bagaimana kedua tangan lelaki itu saling bertautan, menyatukannya—dia berdoa. Berdoa kepada sang rembulan yang ia pikir akan mengabulkan keinginannya untuk segera terlepas dari rantai nerakanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia [vottom] || DISCONTINUED
Fanfictionₘₑₜₐₙₒᵢₐ ₍ₙ₎ ᴛʜᴇ ᴊᴏᴜʀɴᴇᴛ ᴏғ ᴄʜᴀɴɢɪɴɢ ᴏɴᴇ's ᴍɪɴᴅ, ʜᴇᴀʀᴛ, sᴇʟғ, ᴏʀ ᴡᴀʏ ᴏғ ʟɪғᴇ Sebuah book untuk merayakan 2k followers disini~ juga kompensasi kepada nona @clou3elf dan @reddish_vellichor Berisi oleh berbagai oneshoot yang tak terlalu panjang mengamb...