3

1 2 0
                                    

Dikoridor,terlihat seorang lelaki tampan yang tengah berjalan dengan meletakkan kedua tangannya kedalam saku celananya.Lelaki itu bernama Azka,Azka Pramudya. Salah satu murid Smk Rajapolah yang banyak diminati kaum hawa karena ketampanannya, tapi azka itu orangnya cuek,bahkan ia tidak peduli dengan sekitarnya.
Seperti sekarang ini, ia berjalan  di koridor dengan dengan ditatap oleh hampir seluruh kaum hawa yang mengaguminya tapi ia bersikap biasa saja.

Saat ia tengah berjalan tiba tiba...

Bugh

Seorang gadis menabraknya.seorang gadis yang berjalan dengan pandangan menunduk. Gadis itu langsung meringis karena ia terjatuh dilantai koridor.

"Awww..." ringis gadis itu.

"Sorry" ucap Azka biasa saja.

Gadis itu dibantu oleh temannya yang sedari tadi ada disamping gadis itu.

"Heh sorry sorry doang lo,bukannya tolongin juga.Makannya kalo jalan tuh liat liat.Untung aja sahabat gue gak kenapa kenapa cuma kedorong terus jatoh dilantai,gimana kalo sampai dia geger otak karena ditabrak lo,mau tanggung jawab lo?" Omel sahabat gadis itu pada Azka,sambil menegecek keadaan temannya yang tadi jatuh.

"Bukan gue yang nabrak" ujar Azka cuek pada gadis yang mengomel padanya.

Gadis yang tadi mengomel pada Azka,mendongakkan kepalanya saat itu juga mata gadis itu membulat.

"A a azkaa?" ucap gadis itu dengan mata berbinar.

Azka hanya menaikkan sebelah alisnya.Dan sekarang pandangannya jatuh pada gadis yang tadi menabraknya,terlihat gadis itu sedang menunduk dengan gelisah.

"Ma-maaf" ucap gadis itu pada Azka dengan mendongakkan kepalanya.

Satu kata untuk gadis itu "cantik"
batin Azka.

Azka menganggukan kepalanya.

"Lain kali kalo jalan tuh pandangannya kedepan bukan kebawah,lo juga kan yang kena" ujar Azka pada gadis itu.

Gadis itu hanya mengangguk dan tersenyum canggung.

Lalu Azka melanjutkan jalannya menuju kelasnya. Sebelum Azka melanjutkan acara jalannya yang sempat tadi tertunda ia menyempatkan membaca name tag
yang tertempel pada seragam gadis itu

"Desya Maharani" batin Azka.

•••

"Ca?" panggil Desya sambil mengibaskan tangannya didepan Caca.

"Caca ih" ucap Desya kesal sambil menggoyangkan tubuh Caca.

Ia kesal, karena sedari ia memanggilnya untuk segera pergi ke kantin karena cacing peliharaannya telah mendemonya, namun tak kunjung ada balasan dari Caca yang sedari tadi malah fokus pada punggung seseorang yang tadi ia tabrak.

Setelah punggung orang itu tak terlihat oleh pandangannya. Akhirnya Caca menoleh dengan senyum sumringahnya,Desya bingung ada apa dengan sahabatnya itu. Dan...

"Ya ampun ya ampun ya ampun syaaa,itu tadi beneran si Azka?" teriaknya histeris.

Desya menaikkan sebelah alisnya.
"Emang Azka siapa?" Tanyanya polos.

Caca menepok jidatnya dan mendengus,akibat pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya yang ter ter ter kudet itu.

"Ca? Jawab dong bukannya malah diem" kesal Desya.

"Entar deh gue ceritain,mending sekarang kita ke kantin. Cacing cacing gue udah pada demo nih" Ujar Caca sambil menepuk nepuk perutnya.

Desya terkekeh melihat tingkah sahabatnya itu.

"Ya udah ayo, bentar lagi juga jam istirahatnya abis" ajak Desya dan dibalas anggukan oleh Caca.

Kemudian mereka berdua berlalu menuju kantin,sambil berbincang bincang ria.

•••

Bel pulang berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Bahkan semua teman temannya telah berhamburan pulang saat bel pulang baru berbunyi.

Sedangkan Desya dan Caca baru memasukkan buku bukunya kedalam tas masing masing.

"Sya,lo mau pulang bareng gue?" tanya Caca,saat menuju parkiran.

"Enggak deh Ca,aku dijemput supir. Ini katanya lagi jalan" Jawab Desya.

"Oh ya udah gue duluan ya syaa" ucap Caca.

"Iya, hati hati Ca" balas Desya.

Caca menggangguk dan tersenyum,dan langsung saja menjalankan mobilnya. Kemudian melambaikan tangannya pada Desya. Desya pun melakukan hal serupa.

Desya pun melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolahnya untuk menunggu sang supir yang menjemputnya.

Tin tin

Sebuah motor berhenti tepat disampinya.

"Pulang bareng?" tawar orang itu sambil membuka helm nya lalu  turun dari motornya dan berdiri disamping Desya. Desya sedikit mengernyit.

"Azka? Buat apa dia ngajakin pulang bareng?kenal juga baru tadi,itupun karena kejadian pas istirahat" batin Desya.

Sekarang Desya sedikit tau siapa Azka, karena tadi sepulang dari kantin Caca telah menceritakan siapa itu Azka  dengan rasa antusiasnya. Azka yang katanya  inilah itulah,yang hanya dibalas seadanya oleh Desya.

"Ehmm" Azka berdehem,yang membuat Desya tersadar dari lamunannya.

"Eh,ehm nggak usah, aku dijemput" balas Desya.
"Maaf atas kejadian pas istirahat" lanjut Desya canggung.

"Gak papa" balas Azka.
Setelah itu tak ada percakapan diantara mereka, Desya dengan kecanggungannya dan Azka dengan gaya so so cueknya. Hingga..

Tin tin

Sebuah mobil berwarna hitam berhenti dihadapan mereka berdua.

"Permisi,aku duluan" ujarnya.

Azka mengangguk.
"Hati hati Desya" lanjutnya.

Deg

"Dia tau nama aku?" batin Desya.
Lalu ia masuk kedalam mobilnya yang masih dengan rasa keterkejutannya.kemudian mobil melaju pergi meninggalkan area sekolah ,begitupun dengan Azka yang menaiki motor miliknya dan tak lupa memakai helm yang tadi sempat ia lepas,dan langsung pergi meninggalkan area sekolah karena hari yang sudah mulai menggelap. Mungkin akan turun hujan.





Lanjut gak nih?????

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Desya Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang