2

115 14 0
                                    

Malam pun tiba di kediaman keluarga myungsso mereka semua sedang menunggu kedatangan keluarga jiyeon. Dan mingyu sedari tadi cemas dan khawatir karna bertemu hyejin, ia tak tau harus bicara apa. Suara deru mobil berhenti pun terdengar dan mereka semua pun menyambut.

Annyeong.."ucap keluarga jiyeon serempak

Annyeong.. ayo masuk"balas somi selaku nyonya dikeluarga kim.

Somi pun terus memperhatikan hyejin. Hyejin yang terus diperhatikan merasa kikuk.

Aigoo.. kenapa eommonim terus memperhatikanku. Ommo.. jangan jangan.. "batin hyejin tak bisa melanjutkan perkataan nya karna jantung nya sekarang berdegub kencang karna memikirkan hal yang negatif.

Merekapun duduk dikursi meja makan. Hyejin duduk berhadapan dengan mingyu karna mereka semua duduk dengan pasangan masing-masing. Hyejin makin gugup sebab pandangan mingyu tak pernah lepas menatapnya, tatapan itu sulit tuk diartikan.

Acara makan malam pun sudah selesai dan mereka semua berkumpul diruang keluarga bersama kecuali mingyu dan hyejin serta eomma mereka berdua yang mengikuti dari belakang karna ingin tahu apa yang akan mereka bicarakan.

Mereka sama sama diam hanya ada sebuah keheningan diantara mereka. Hingga suatu suara memecahkan keheningan tersebut.

Hyejin.. mianhe"ucap mingyu dengan lembut sambil memohon

Sedangkan hyejin hanya diam mendengar penuturan mingyu, ia tidak tau harus menjawab apa.

Hyejin, aku mohon maafkan aku. Aku janji akan percaya padamu apapun yang terjadi, kumohon padamu percayalah padaku kali ini saja. Aku mohon padamu kembalilah padaku. Aku tak bisa hidup tanpamu, kau adalah cinta pertama dan terakhir  dalam hidupku. Aku tak ingin kehilangan dirimu, jika aku kehilangan dirimu lebih baik aku mati saja"ujar mingyu panjang dengan pandangan teduh yang menyiratkan dia sedang terluka dan sedih.

Cukup mingyu!!hentikan jangan pernah bilang kau mati. Aku juga tak ingin kehilanganmu. Maafkan aku karna aku egois tak memikirkan perasaanmu saat itu. Saat itu aku sungguh kecewa karna perkataanmu karna kau lebih percaya pada wanita itu dibandingkan aku. Hatiku sangat sakit mengetahui fakta itu"ucap hyejin sambil menangis tersedu-sedu.

Jangan menangis hyejin, karna itu membuatku sakit dan merasa bersalah padamu. Aku percaya padamu hyejin, saat itu aku hanya sedang dihadapi oleh rasa cemburu yang berlebihan yang membuatku marah. Sekarang aku hanya ingin bersamamu selamanya. Maukah kau memaafkanku dan kita menjadi tunangan seperti dulu yang suatu saat nanti akan menjadi istri serta ibu dari anak-anakku"ucap mingyu lembut penuh harap

Aku memaafkan ku, tapi.."ucap hyejin menggantung membuat mingyu gugup mendengarnya serta ibu mereka berdua yang sedari tadi menguping.

Tapi.. mana cincin nya kenapa kau tak memasangkan nya dijariku"lanjut hyejin tersenyum sambil mengacungkan jari-jari nya.

Mana tangan mu sini"ucap mingyu sambil memasangkan cincinya dan mereka pun saling berpelukan.

Aku tak akan pernah melepaskanmu hyejin. Karna kau hanya milik ku"bisik mingyu

Hyejin yang mendengarnya tersenyum bahagia. Begitupun dengan ibu mereka yang melihat semuanya.

Akhirnya masalah mereka selesai juga somi. Jadi kau bisa tenang sekarang"ucap taehee

Ne.. kau benar aku sangat senang melihatnya. Karna sekarang putraku tak bersedih lagi dan hanya ada kebahagian diwajah nya"jawab somi sambil menangis haru.

Tbc..

Hay gays.. gimana nih ceritanya seru gak yah? Maaf bila cerita nya gak asik atau apalah. Karna saya masih dalam prosese belajar membuat cerita yang menarik. Saya mohon maklumi. Dan jangan lupa vote dan komen yah!!! Agar saya semangat membuat cerita yang menarik untuk dibaca oleh kalian semua.

Sampai jumpa di part selanjutnya

" Saranghae "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang