seribu enam ratus detik

4 2 2
                                    

Seribu enam ratus detik lalu

Kau pamit

Kusaksian bayanganmu

Lalu aku terperangkap

Bukan terjebak

Kunikmati cengkraman rinduku padamu

Yang baru beberapa saat merajut jarak

Aku tak bisa bayangkan

Dan memang tak ingin

Saat aku harus kehilangan kau beserta bayanganmu

Aku ingin menjadi bayanganmu

Yang selalu ada bersamamu

Meski dalam waktu tertentu saja

Sungguh aku tak apa

Lalu kusadar

Kumaki diri ini

Mengapa segila ini menginginkan?

Tidak kah kau takut pedihnya kehilangan?

Oh, tidak

Terlanjur

Aku terlanjur kehilangannya

Bersamaan dengan bayangnya yang terus membisikkan selamat tinggal











Terispirasi dari setiap detik setelah perpisahan saat nonton konser. Seperti tak ingin berpisah dan merasa kehilangan











fiction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang