Chapter11

1K 100 4
                                    

°°°

Rose berdiri melamun diatas tingkat yang berada di depan kelasnya, entah apa yang berada di pikiran Rose sekarang, Rose benar-benar merasa badmood.

Tidak lama Rose berdiri menatap datar para siswa dan siswi yang berkerumunan datang ke sekolah, mereka berlarian bagaikan cacing yang kepanasan.

Kenapa?

Karena sebentar lagi pintu gerbang akan ditutup oleh penjaga sekolah dan satu sosok yang di temui Rose disana, ia tentu saja itu adalah Taehyung yang tiap hari selalu mengusik pikiran Rose, Rose dari jauh sudah mengenal sekali dengan sosok itu



☆☆☆


Di pagi hari itu Rose dan abangnya Chanyeol tengah bermain di sebuah taman yang berada di pusat kota yaitu seoul-korea. Mereka bermain kejar-kejaran bak kucing yang mengejar tikus, kebahagiaan lah yang dirasakan Rose dan Chanyeol.

"Oppa? Where's eomma?" tanya Rose dengan logat australia campur koreanya.

Ya, Rose belum semuanya fasih berbahasa korea pada saat itu, karena umurnya masih 8 tahun dan abangnya Chanyeol berumur  11 tahun.

Ia dan abangnya beserta eommanya hanya datang untuk berliburan saja di korea, jadi Rose hanya singgah sementara di sebuah apartement mewah milik appanya.

"our mother has business with her friend there" balas Chanyeol dengan logat australianya.

"Oh yea? I'm hungry oppa" ucap Rose dengan muka lemas.

"so, let's look for a shop near here" ajak Chanyeol ke adiknya Rose untuk mencari sebuah kedai yang berada dekat di taman itu.

"Let's go oppa" balas Rose dengan semangat menarik tangan oppanya.

Ditengah perjalanan Rose dan Chanyeol mencari sebuah kedai, akan tetapi satu kedaipun tidak di dapati oleh Rose dan Chanyeol.

Rose berjalan dengan muka cemberut sambil memegang perutnya yang kelaparan.

Chanyeol tidak tega melihat adik semata wayangnya itu mengeluh karena kelaparan,
Tidak tinggal diam, Chanyeol menyuruh Rose untuk beristirahat di sebuah taman dibawah pohon yang sangat rindang.

"Rose, kamu tunggu disini ya, oppa mau kesana sebentar, beliin kamu ice cream" ucap Chaenyol ke adiknya ramah.

"Baiklah oppa, tapi oppa balik cepat ya, Rose takut sendirian disini" balas Rose ke oppanya.

Sepeninggal Chanyeol, Rose terdiam duduk dibawah pohon yang sangat rindang sembari menunggu oppanya yang datang membelikannya ice cream.

Tidak lama kemudian datanglah segerombolan remaja yang berpenampilan kacau di taman yang berada tepat di bawah pohon yang Rose duduki.

Remaja-remaja itu bertingkah kasar kepada Rose dan salah satu diantara mereka mendekati Rose dan berusaha mengambil sesuatu yang berada di dalam slingbag Rose. Tentu saja mereka ingin mengambil dompet didalam Slingbag Rose.

"Wah bocah holkay nih bro! Uangnya banyak tuh!" ucap salah satu preman yang mencoba membuka isi slingbag Rose.

"Mm mmau apa kalian?" tanya Rose ketakutan.

"Tenang bocah kecil, kami tidak menginginkanmu, tapi kami menginginkan uangmu!! HAHAHA..." ucap remaja brutal itu kepada Rose.

Remaja brutal itu dengan segera menarik paksa tas Rose, dan Rose tidak semudah itu melepaskan tasnya, mengambil hak orang lain yang sama sekali bukan haknya itu merupakan sebuah tindakan kriminalisasi.

Rose berteriak sekencang-kencangnya, tetapi satu orangpun tidak ada yang mendengarnya, padahal itu di pusat kota tepatnya di sebuah taman yang terkenal di kota seoul.

"Hahaha, Lepaskan saja tasmu bocah kecil! Disini gak ada orang yang melihatmu! Jadi jangan macam-macam" ucap segerombolan remaja brutal itu kepada Rose.

"Tidak! Aku tidak akan melepaskan begitu saja! Kalian itu penjahat!" balas Rose dengan suara keras.

"Wah parah nih bocah! Sikat aja gak bro?" ucap salah satu remaja brutal.

"SIKAT BRO!!" teriak remaja brutal lainnya.

Para remaja itu mencekam tangan Rose, dan mendorong Rose yang pada saat itu masih bertubuh mungil, Rose terjatuh hingga menyisakan tangisan yang semakin menjadi.
Rose terus memanggil nama oppanya agar segera datang untuk menolongnya, akan tetapi nihil, oppanya sama sekali belum datang ataupun menolong Rose dari tindakan para remaja brutal yang ingin mencelakai Rose.

Hingga...
Datanglah seorang anak kecil yang secara tidak sengaja melihat segerombolan para remaja yang tengah ramai di bawah pohon sana, entah apa yang mereka lakukan, akan tetapi anak kecil itu masih merasa penasaran dengan beberapa remaja yang berpenampilan brutal itu.

Kemudian sesampainya anak kecil itu, ia melihat seorang gadis yang seumuran dengannya yang ternyata telah dikerumuni oleh remaja brutal tadi, dengan segera dia memberhentikan aksi para remaja yang masih bergegas ingin merebut tas Rose sekaligus mencelakai Rose.

"Heh kalian, remaja brutal berpenampilan aneh!! Jangan macam-macam dengan gadis itu! Atau aku akan membunuh kalian!" ucap anak kecil itu sekaligus mengancam para remaja tadi.

"Neee? Ahahaha anjay bocah ingusan berani bener lu ye, ngancam kite-kite! Bro! Sikat bocah kampret itu!" balas remaja brutal yang merupakan salah satu ketuanya.

Dengan segera remaja-remaja itu mendekati anak kecil tadi yang mencoba mengancam mereka. Anak kecil itu mengambil bebatuan dan melemparkan batu-batu itu kearah para remaja yang mencoba ingin menghajarnya, ia terus melempar hingga pada akhirnya datang dua orang dewasa yang merupakan orang tua dari anak kecil yang membantu Rose dari kerumunan para remaja brutal yang ingin mencelakainya.

Melihat kedatangan orang tua dari anak kecil tadi, para remaja itupun segera berlari dan kabur dari tempat itu.

Anak itu mendekati Rose dan membantu Rose untuk berdiri, ia mengulurkan tangannya, dan Rose pun meraih uluran tangan dari anak kecil yang menolongnya tadi.

"Thank you so much" ucap Rose spontan sembari mengusap air matanya.

Anak itu sedikit heran dengan bahasa yang di lontarkan Rose tadi. Ia menyuruh Rose untuk mengucapkan kembali yang diucapkan Rose barusan kepadanya.

"Huh? Kamu ngomong apa? Bisa diulang?" ucap anak kecil yamg menolong Rose.

"Eoh, terima kasih banyak ya, kamu sudah menolongku barusan" ucap Rose dengan bahasa formal dan Rose ingat kalau anak tadi tidak mengerti dengan bahasa inggris yang dilontarkan Rose.

"Aah ne" balas anak itu dengan sedikit memberikan senyuman kepada Rose, begitupun Rose membalas senyumannya.










Bersambung

Vote kalau kalian suka sama cerita gue🙏
Kalau ga suka jangan di Vote☺

Thx😊


Saranghaeyo Oppa{taerose}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang