4. Little White Lies

167 24 5
                                    

January

.

.

.

Disclaimer: They belong to themselves & this story belongs to me.

A Vkook Fanfiction

Top!Tae Bott!Jk

Don't Like. Don't Read.

.

Pagi telah tiba, cahaya mentari mengintip dari celah awan, bercahaya malu-malu. Hawa pagi itu cukup dingin, membuat seorang pria dua puluh sembilan tahun yang sedari tadi berdiri di luar mengeratkan mantelnya.

"Ck."

Pemuda manis yang mematai pergerakan pria itu dari jendela apartemennya hanya berdecak kesal. Ia mengabaikan fakta bahwa waktunya tidak banyak lagi, mengingat setengah jam lagi taman kanak-kanak tempatnya bekerja akan memulai aktifitas belajarnya.

Bukannya terburu-buru memakai sepatu dan segera pergi, pemuda itu lebih memilih menyambar handphone nya yang terletak di atas nakas. Mencari nama seseorang yang akan menjadi sasaran kekesalannya dan menghubungkan panggilan. Tidak menunggu waktu lama, hanya sampai nada sambung ke dua, seseorang di seberang panggilan mengangkat panggilannya.

"Ha-."

"Hyung, itu kau kan?!"

"Ck. Kau dengannya sama saja! Tidak bisakah kalian biarkan aku selesai mengatakan halo."

"Ternyata benar. Itu kau kan, Park Jimin."

"Aku apa, sih? Dan hei, panggil aku hyung. Aku dua tahun lebih tua darimu, bocah."

"Persetan. Kau membuatku dalam masalah sekarang."

"Aku bahkan tidak di sana untuk membuatmu terlibat dalam masalah, Jeon."

"Dan kau tidak perlu ada di sini, karena kau sudah mengirimkanku masalah dari sana."

Jungkook kembali mendekati jendela, matanya memicing tajam begitu mendapati pria Kim yang sedari tadi berdiri di luar tidak lagi ada di sana.

"Untuk apa aku mengirimkan masalah untuk adikku sendiri, bodoh."

"Kau mengirim pria Kim itu ke sini. Ck."

Pemuda Jeon kembali berdecak begitu melihat orang yang dimaksudnya ternyata hanya berpindah tempat, sekarang ia sedang duduk di atas mobilnya sambil sesekali memainkan handphone.

"Dia ingin datang sendiri, aku tidak mengirimnya."

"Hyung, kau tahu aku tidak ingin bertemu dengannya."

"Tapi dia menyesal, Jung. Taehyung masih mencintaimu, dan aku tahu kau juga,-"

"Aku tidak. Dan sebenarnya kau ada di pihak siapa, sih?"

"Tidak dipihak siapapun. Aku hanya melihat kenyataannya saja, dan kurasa dua tahun sudah cukup untuk menghukumnya."

"Aku pergi bukan untuk kembali, hyung. Dua tahun cukup untuk menghukumnya, tapi tidak cukup untuk membuatku lupa dengan malam itu."

"Kau harus memberi dirimu kesempatan untuk menyadari perasaanmu sendiri."

"Aku tidak butuh kesempatan itu, aku tidak perlu menyadari apapun."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang