"Jihoon udah besar makanya mau dinikahin sama Alin" -Park Jihoon
"Ga usah mancing-mancing gitu, bibirnya bengkak nangis ntar" -Lai Guanlin
Udah Sih baca aja ntar juga tau jalan ceritanya wkwkwk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Alin beneran mau pergi tanpa Jiun?" Pertanyaan itu keluar lagi dari mulut namja gembul yang masih setia mengekori kemana Guanlin pergi, Guanlin sedang menyiapkan tasnya sekarang.
"Kamu gaboleh ikut sayang, kamukan udah bukan murid sma lagi"
Fyi Guanlin memanggil Jihoon sayang itu permintaan Jihoon sendiri cuma karna Lee Jihoon dipanggil sayang,baby,honey dan kawan kawannya oleh Soonyoung tunangannya.
'Jihoon juga pengen kaya Jihoon hyung dipanggil gituu' rengek Jihoon waktu itu.
Oke balik lagi kewaktu sekarang
"Jiunkan juga pernah sekolah disituuu"
"Iya dua tahun yang lalu"
"Alin.... Jiun ikut yahh ikutt" Jihoon menarik narik lengan kaos yang Guanlin pakai sekarang, merajuk rupanya.
"Hyung..."
"Sayang alinnnn!!" Protes Jihoon.
"Ne ne ne !! Sayang..." Guanlin menghentikan aktifitasnya dan menatap Jihoon sekarang, yang ditatap memasang muka melas dengan bibir yang mengerucut lucu.
"Ahhh jangan ekspresi seperti itu lagi" keluh Guanlin, lemah doi.
"Dengerin alin yah sayang..." Guanlin mendudukan Jihoon dikursi belajar milikknya, lalu ia berlutut dihadapan Jihoon dan menggengam tangan Jihoon sesekali mengelusnya lembut.
"Alin pergi bukan buat main ataupun liburan sayang... Alin pergi besok mau belajar, jadi kamu tunggu Alin disini aja dirumah" jelas Guanlin lembut.
"Kalaupun kamu ikut baby, kamu gaakan sering ketemu Alin karna Kamu pasti diem sama panitia"
Jihoon diam mendengarkan, wajahnya tak sememelas tadi.
"Gakan lama kok, Alin janji kalo ada waktu luang Alin hubungi kamu dan Alin bakalan langsung pulang nemuin kamu baby, setuju?" Guanlin mengelus pipi Jihoon sekarang dan Jihoon mengangguk lucu.
"Janji yah?" Jihoon mengakak tangannya meminta Guanlin berjanji.
Guanlin menegangkan tubuhnya dan mengangkat tangannya pose berjanji "Prince Lai berjanji pada Pemilik Hatinya Prince Park, untuk selalu mencoba menghubunginya sesering mungkin dan akan cepat kembali untuk memeluknya lalu menciumnya" ucap Guanlin agak lantang.
Jihoon tertawa senang melihatnya.
"Sekarang maukah Prince Lai memberikan Poppo pada Prince Park??" Tanya Jihoon dengan muka polosnya.
"Dengan senang hati" Guanlin tersenyum lalu menarik pelan tengkuk Jihoon untuk mempersatukan bibir mereka.
Ahh Guanlin sangat merindukan bibir kenyal manis ini.
Guanlin melumat secara bergantian kedua belah bibir Jihoon lalu menggit bibir bawah Jihoon gemas--
"Emmhh..." desah tertahan Jihoon karna dengan cepat Guanlin memasukan lidahnya kala Jihoon membuka celah bibirnya.
Guanlin terus melilit lidah Jihoon yang bergerak tak beraturan, Guanlin menekan tengkuk Jihoon memperdalam Ciumannya dan Jihoon meremas kencang bahu Guanlin.
Guanlin masih asik bermain dengan lidah Jihoon yang sekarang tak sekaku tadi, tangannya kini mulai merambat kedalam kaos tipis yang Jihoon kenakan, mengelus punggung, pinggang lalu keperut Jihoon pelan membuat Jihoon kegelian.
"Guanhh..." desahan Jihoon terdengar ketika Guanlin menghentikan kegiatan 'lilit melilit lidah Jihoon' karna sekarang dia tertarik dengan leher mulus milik Jihoon.
Guanlin mengecupi rahang hingga leher Jihoon secara perlahan, membuat Jihoon semakin meremang.
Tangannya kini mencubit gemas nipple Jihoon lalu mengelusnya bermaksud menggoda.
"Nghh Guanhhhh..." Jihoon melengkungkan tubuhnya kedepan membuat mereka semakin menempel.
Guanlin menjilat pelan daerah yang ia ingin tandai, mengecupnya lalu menggigit pelan area itu, menggoda Jihoon.
