Prolog

55 6 1
                                    

Anna Pov

Sekarang Aku berada di mall bersama temanku, Jassy namanya, ya.. ini bagaikan surganya wanita untuk berbelanja. Maksudnya bagi yang punya uang hahaha!!

Kulihat seorang pria sendirian, dia tampan, tinggi, dan berkulit putih, dia akan menuruni lift eskalator, sebelum dia pergi ke bawah Aku pun beranjak cepat mengejarnya dan meninggalkan Jassy. Tak akan kusia-siakan pria setampan itu pergi tanpa aku goda!!. sesampainya disana aku menaiki eskalator yang mengarahkanku keatas,tentu saja eskalator kami berbeda arah,tapi aku berusaha lari di eskalator itu, dan tepat disampingnya.

"huh huh huh"deru nafasku yang terengah-engah karna penuh semangat.

Pria tampan itu menatapku dengan penuh keanehan, lalu ku pasang senyum manisku yang indah.

Dalam hatiku "Dengan senyum manisku ini dia akan tertarik denganku hahaha"

Tetapi aneh sekali dia tidak menggubrisku, aku sangat kaget sekali, aku pun berhenti berlari sambil menatapnya kecewa, dan membiarkan eskalator ini mengangkatku ke atas lagi. Aku pun menghampiri Jassy lagi dengan raut wajah yang amat kecewa.

"Tak apa sayang, lagi pula banyak pria yang lebih tampan darinya"ucap Jassy

"Tapi dia tampan sekali Jassy, dia bagaikan Arjuna di hatiku"ucapku.
.
.
.
.
Vero Pov

Mungkin ini hari sialku, aku di goda oleh wanita aneh, Aku tak mau menggubris jalang rendahan seperti dia, sebaiknya aku pulang saja.

Aku langsung menuju ke pintu depan mall. Entah kenapa di sini ramai sekali, kemudian aku tersenggol oleh bapak-bapak sehingga membuatku terdorong kekiri hingga menabrak seorang gadis.

"Awww apa kau tak punya mata? Lihatlah.. kakiku tertusuk paku!! Sakit sekali!!"ucap wanita itu membentakku.

"Maafkan aku"ucapku sambil mencoba memeriksa kakinya.

"Ahh kau pria yang tadi kan?"

Aku hanya menatapnya, lalu ku gendong wanita itu, walaupun dia orang yang menyebalkan, aku harus tetap tanggung jawab, lalu kumasukkan dia ke mobilku.
.
.
.
.
Author Pov

Anna pun terdiam ketika dia di gendong oleh pangeran tampan itu. Vero tetap fokus dengan menyetirnya, dan Anna terus menatapnya.

"Kau mau membawaku kemana?"

Vero terus tetap fokus menyetir.

"Hey!! Kau tuli ya?!!"

Vero pun langsung menatapnya tajam, Anna merasa bersalah, kemudian dia membalas senyum menyesalnya kepada Vero.
.
.
.
.
Anna Pov

Dia aneh sekali, apa dia benar-benar tuli? Sayang sekali wajahnya tampan bagai Arjuna tetapi tuli?

Dia menggendongku lagi, ku rasa dia akan mengantarku ke dokter, tapi ternyata dia membawaku kerumah, rumah yang indah, tapi kenapa dia membawaku ke rumah ini, apa jangan-jangan dia akan memperkosaku? Ohh tidak!!

Dia merebahkan badanku kesofa, ternyata dia mengobatiku, seakan-akan dia itu dokter.

"Siapa namamu?"ucapku

"Vero"

"Kukira kau tuli , ternyata kau bisa mendengar ya"ucapku sambil tersenyum, namun Vero hanya fokus mengobati kakiku.

"Emm.. Apa kau seorang dokter? Kenapa kau lihai sekali dalam mengobatiku? Kau juga punya obat-obat yang lengkap"tanyaku ingin tau.

"Tidak"ucap Vero.

"Ngomong-ngomong kau tidak menanyakan namaku? Ada pepatah bahwa tak kenal maka tak sayang, namaku Anna"

Baru kulihat pria secuek dia, padahal di depan wanita secantik diriku.

Oh aku lupa, aku meninggalkan Jassy sendirian di Mall, aku mengecek handphoneku, ternyata Jassy sms

"Kau meninggalkanku sendirian di tengah keramaian ini sayang!! Dan pergi dengan pria tampan itu? Menyebalkan sekali!!  Sungguh kejam sekali, nanti malam aku akan pergi dengan pangeran baruku tanpamu"Pesan Jassy.
.
.
.
.
Vero Pov

Hujan mulai turun, Aku harus mengantar dia pulang, tetapi mobilku tiba-tiba mogok,sungguh sial hidupku.
"Apa!? Mogok!?, lalu bagaimana ini? Apa kah Aku harus tidur disini?"

Sungguh kejam jika aku mengusirnya dari sini, dengan terpaksa aku menyuruhnya tinggal di sini semalaman.

Aku membawa 2 teh, untuk menghangatkan tubuh kami, Ku lihat Anna sedang melihat lihat foto-foto di dinding rumahku.

"Vero, apa kah ini orang tuamu? Kau mirip sekali dengan Ayahmu ya hahaha.. Lalu dimana mereka? "ucap Anna sambil membawa foto itu kearahku. Aku pun terkejut.

"Bukan! Mereka bukan orang tuaku"

"Kau pasti berbohongkan? Iya kan? Iya kan?"Ucap Anna sambil mengacak-ngacak rambutku.

"Kubilang mereka bukan Orang tuaku!! Dasar jalang murahan!!"Teriakku sambil mendorongnya kebelakang. Anna pun tersentak kaget.

"Ma..maafkan aku.. Aku sa..salah. Yaa terserah saja kau mau bilang aku jalang, silakan jika kau ingin mendorongku seperti itu lagi silakan, tapi perlu kau tau aku bukan jalang rendahan yang kau pikirkan, Kau pasti pernah putus dengan kekasihmu karena sifatmu yang keras dan tak menghormati wanita" Ucap Anna dengan nada kesal, lalu berbalik pergi.

"Ya.."Ucap Vero membuat Anna memberhentikan langkahnya.

"Ya, mereka adalah Orang tuaku, mereka bercerai 2 bulan yang lalu karna ayahku berselingkuh, dia juga meninggalkan bekas tusukan di punggungku, dan kekasih? Aku memang dulu mempunyai kekasih, tapi dia meninggal 2 hari yang lalu,dia tertabrak mobil di hadapanku, dan aku tak pernah menyakitinya"ucapku tak sengaja aku meneteskan air mata di depan wanita itu, sungguh memalukan.

Anna berbalik ke arahku, aku langsung lari pergi ke balkon kamarku.
.
.
.
.
Author Pov

Tanpa Vero sadari Anna sudah di belakangnya, menempelkan tangannya di bahu Vero.

"Maafkan aku, seharusnya aku tak bertanya soal orangtua dan kekasihmu, maafkan aku Vero, kau pasti kesal padaku"ucap Anna menundukkan kepala mengartikan penyesalannya.

"Tak apa"

Suasana yang indah dimalam hari yang dihiasi bulan dan bintang bersinar terang diatasnya menerangi dunia yang gelap, tetapi ada hati yang di selimuti kesedihan.

"Vero?"

"Ya?"

"Tolong jangan bersedih.. kau tau bulan seterang itu karena apa?"

"Karena bulan memantulkan cahaya dari matahari, bulan tak akan bercahaya jika tak ada matahari"

"Ya! dan aku akan menjadi matahari yang bisa menerangimu dari kesedihanmu itu!"ucap Anna tersenyum. Lalu memeluk Vero dengan kehangatan.

Matahari Dan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang