* so be it dont cry imma let you go and fly *
Let go
tok tok tok
Aku mulai memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar nya.
Sebenarnya kami tidur seranjang tetapi setelah kejadian itu irene mengurung diri nya di kamar tamu.
Aku khawatir,sudah tiga hari aku tak mendengar suaranya aku takut dia kenapa napa.
Sebenarnya aku hanya ingin memastikan
Aku juga sudah mulai merasa bersalah atas kejadian seminggu lalu.
Biasanya irene hanya keluar seperlu nya bahkan dia tidak berbicara sama sekali.
Tetapi sudah tiga hari ini dia tidak keluar kamar aku saja tidak tau dia sudah makan atau belum.
Perasaan ku sedikit tak enak.
"irene buka pintu nya....".Ucap ku pelan
"irene bae irene"
cih sombong sekali dia padahal niat ku sudah baik
(Lupakan itu ! itu hanyalah masa lalu aku minta maaf telah berbicara seperti itu.)
Aku terus mengetok pintu nya tetapi tak ada balasan aku pun mulai jengkel saat itu.
"yakk kubilang buka ya buka BAE IRENE KAU TAK PUNYA TELINGA YA ?".Bentak ku
(Aigoo sifat masa lalu ku memang seperti itu.)
Pemarah.
Dingin.
Arogan.
Kasar.
Karena kesal aku membuka pintu nya dan ohh ternyata tidak di kunci.
Aku baru saja melangkahkan kaki ku kedalam tapi aku merasakan benda cair mengenai kaki ku.
Itu darah
Irene mencoba untuk bunuh diri.
Aku melihat irene tergeletak di lantai dengan darah di lengan nya dan satu tangan nya memegang pisau.
Muka nya begitu pucat seperti orang mati
Aku sangat kaget saat itu.
"i-irene-ah hiks".Aku berjongkok melihat irene lalu memangku nya di pahaku
Aku menangis
"ASTAGA IRENE BANGUN !KU MOHON JANGAN PERGI IRENE APA KAU MENDENGAR KU ? BANGUNLAH TUHAN TOLONG AKU".Teriak ku sambil memeluk tubuh nya yang tak berdaya
...
Aku sekarang duduk terdiam di ruang tunggu.
Kenapa hanya disaat seperti ini aku peduli dengan nya kenapa ?
Sambil menunggu dokter yang menangani irene aku dengan santai nya membuka hp ku sambil mengungumkan kalau rapat di batalkan.
Aku tidak mau membuat mereka kecewa ya tapi mau gimana lagi ?
(Masih saja mengingat pekerjaan di saat saat seperti ini.)
Aku masih terdiam.
Bayangan ku penuh dengan irene.
Bagaimana kalau dia meninggal ? lalu meninggalkan ku ?
Entah lah di satu sisi aku merasa cuek di satu sisi aku merasa....
Aku ini kenapa...
Tiba tiba seseorang menghampiri ku.
Dia adalah ibuku.