BAB 4

1K 41 1
                                    

Kelas 3 SMA adalah masa masa sibuk yang dirasakan para siswa siswi, yang mengurusi nilai lah, yang mengurusi UN lah, yang mengusuri kemana harus melanjutkan kuliah lah, yang inilah, yang itulah. Dian pun iku andil dalam kesibukan itu.

Awal Januari Dian resmi jadi siswi kelas 3 SMA. Mengawali bulan Januari dengan mendaftar di Universitas Solo yang direkomendasikan sang ayah. Dian tidak pernah menyinggung sedikit pun tentang Universitas ini di depan teman temannya meskipun teman teman dekatnya sekalipun, tau lah Dian tidak mau ada saingan, manusiawi banget. Dan tinggal menunggu pengumuman pada bulan Februari minggu ketiga.

Pekerjaan rumah siswi kelas 3 SMA semakin banyak. Sebagai persiapan UN tidak sedikit materi yang di jejalkan oleh guru di setiap SMA, yang notabenya UN akan dilaksanakan pada awal bulan April, kurang 3 bulan lagi dari bulan Januari dan menambah jam belajar murid dengan ekstra belajar materi UN jam setengah 6 pagi setiap hari senin sampai kamis dengan pelajaran setiap harinya beda.

Dian sedari SMP sering masuk kelas bersamaan dengan bel dimulainya pelajaran, tidak karena telat bangun tapi menunggu keringat kering setelah melakukan olah raga pagi. Jadi selama 3 bulan ini Dian berkonsentrasi pada UN dan hanya melakukan streching streching ringan saja.

Semakin mendekati bulan akan UN semua siswa siswi di sibukkan dengan dimana mereka akan memperoleh serta mempelajari ilmu di bidang masing masing, hampir setiap siswa dan siswi mecari LBB atau guru yang bisa mengajarkan mereka beberapa materi, begitu juga dengan Maulana Rizky.

Maulana Rizky atau biasa disapa Lana. Anak IPS mantan teman sekelas Dian sewaktu kelas 1 SMA. Dian dan Lana memang terbilang dekat, bahkan Lana sering menghubungi Dian dengan tanya tanya yang tidak jelas mengenai sekolah kedepannya. Sampai sekarang pun masih sering menghubungi.

'yan, aku enaknya pilih mana, IPA atau IPS? Kalau IPA itu gimana sih? Kalau IPS itu juga gimana sih? Kalau kamu milih apa?bla bla bla bla bla bla'. Kata kata berkali kali terlontar dari mulut Lana, yang selalu Lana tanyakan kepada Dian sebelum naik kelas 2 SMA, dengan sabar dan tidak bosannya Dian selalu menjawab pertanyaan Lana.

Dian memang sedari dulu tidak ada perasaan apapun pada Lana. Tidak jarang juga teman teman sekelas waktu SMA juga menggodai mereka berdua, dan Lana yang selalu angkat bicara.

'ih gamau gua sama dia, Astagfirullah'. Kalimat yang selalu terlontar dari mulut Lana bila ada teman atau siapalah menggodai hubungan mereka. Setiap mendengar kata kata itu dari mulut Lana, Dian merasa sakit apalagi Lana jarang absen dari message di hp Dian, sakit sih kata katanya. Dian pun selalu menganggap Lana adiknya sendiri karena Lana memang lebih muda satu tahun darinya. Jadi kata kata kasar Lana tidak akan lama bertengger di hati Dian karena kenyataannya bahwa Dian tidak pernah punya perasaan pun dengan Lana. And finally Lana memilih jurusan IPS.

Musim kenaikan kelas 3 SMA seperti ini jarang melewatkan acara sharing sama Dian, dan selalu Dian yang jadi penentu kemana Lana harus pergi, menasehatinya, dan memberi masukan masukan. Karna inilah Dian sempat males sama Lana, Dian merasa terlalu sabar dengan Lana dan Lana selalu mengganggu jam belajar malamnya.

"yan, kamu tau ga LBB yang bagus dimana?".

"Kalau aku sih uda dari kelas 1 di LBB Mahesa".

"Disana ada program untuk IPS ngga?".

"Ada ko, coba kesana aja".

"Alamatnya dimana sih?".

Dan Dian memberi tahu semuanya tidak ketinggalan juga dengan biaya semesternya.

Keesokan harinya.

"yan, aku uda daftar di LBB Mahesa, terus jadwalnya ini ini ini ini ini ini". ucapan Lana girang sambil menyodorkan jadwal bimbingan.

"oh baguslah, yang rajin ya, aku ke kantin dulu". Dian berjalan cepat dan tidak menghiraukan kertas yang dibawa Lana, dan langsung menuju kantin karna dirasa jam istirahat siang akan segera berakhir.

Semuanya pun berjalan cepat, dan memasuki bulan Februari. Selama 3 bulan inilah LBB nya juga menambah jam belajar, meski bosan tapi tetap ada yang membuat Dian selalu semangat menghadapi karena satu alasan Andrian. Tidak bosan Andrian, Kurnia, dan Dian duduk bertiga. Mereka juga sengaja tidak ikut kelas SMA Kabupaten yang sekarang dirasa beda dengan pelajaran mereka, lebih susah. Mereka juga mengekplorasi fikiran mereka menciptakan rumus rumus matematika dan fisika agar selalu menarik, serta bercanda seadanya. Bila salah satu dari mereka tidak hadir, keesokan harinya disekolah langsung dikepoin dan di cari di kelas, hanya menanyakan kenapa ga masuk LBB dan tentunya yang masuk LBB hari itu akan meminjamkan buku catatannya.

Sore itu Kakak Dian menelefon, jarang jarang sang Kakak menelfon saat saat sore begini, terlebih lagi jam kuliah kakaknya terbilang padat.

"Kamu coba daftar sekolah swasta di malang, sekarang lagi buka, atau yogyakarta yang lagi hits".

"iya, ntar di LBB aku buka websitenya"

'pas. untung hari ini jadwal LBBnya malam' batin Dian yang langsung memasukkan laptop di tas nya.

Untuk menikmati wifi gratis, Dian sering pulang malam dan menyempatkan diri nongkrong di gazebo LBB Mahesa. 'emang syurga'Dian tersenyum. Bermodal hobby dan sering menstalker orang, website Universitas swasta terkenal langsung bisa muncul hanya dengan sekali ketik dan klik.

Sekian banyak website yang Dian buka hanya 1 yang membuka pendaftaran mahasiswa baru, yaitu Universitas Swasta di Yogyakarta yang memiliki cabang di Malang. Salah satu Universitas Swasta hits di Indonesia.

Selama beberapa hari Dian mempersiapkan segala persyaratan dan membuka website untuk segera mengakhiri pendaftaran. Sampai sampai membawa laptopnya memasuki kelas LBB dan memainkannya, tidak pernah Dian begini sebelumnya, tidak fokus pada pelajaran.

Tiba tiba aja Dian ingat sesuatu, kalau hari ini adalah minggu kedua Februari. Langsung saja Dian mebuka website Universitas Swasta Solo, yang benar saja pengumuman ternyata sudah bisa dilihat. 

Matanya yang sudah melekat dengan laptop, susah untuk membuatnya kembali pada pelajaran. search search search search. That's it, nama Dian tercantum dengan hembusan nafas panjang arti lega. Serta tidak lupa melihat lihat hal yang harus dilakukan yang bisa membuatnya terus diterima.

"cie yang uda dapet sekolah". suara datar dan pelan Andrian yang lumayan mengagetkan Dian.

Dian hanya berdehem. Ternyata Andrian memperhatikannya dari tadi. Hari itu kurnia absen, mungkin ketiduran dan siswa siswi lain juga banyak yang absen, hanya 5 orang yang datang, hanya Dian dan Andrian duduknya bersebelahan yang tumben Dian duduk didepan yang setelah Andrian datang, dia ikutan duduk disamping Dian.

"sekolah dimana tuh? swasta?". tanya Andrian bertubi tubi

"sssssstttt". karena dirasa suara Andrian akan mengganggu siswa lain.

"ini di Universitas Swasta di Solo".dengan berbisik. Dian ngga yakin mau bilang sama Andrian, tapi Andrian terlanjur tau, mau gimana lagi.

"baguslah, jurusan apa?"

"S1 Farmasi".

"woooo". jawab Adrian kagum sambil menulis tulisan yang ada di papan.

"tapi aku bingung yan, aku harus gimana coba". kata Dian memelas sambil menunjukkan laptop dengan website Universitas Swasta Yogyakarta. "aku di minta daftar ini sama kaka"

"ehm, kalau aku sih ya, mending kamu daftar swastanya satu aja, toh sekarang uda diterima. kan hanya buat jaga jaga aja toh. Selalu ada yang baik diantara yang terbaik. Aku juga percaya kamu akan lolos tes Universitas Negeri ko" kata Andrian sambil tersenyum.

Melihat senyum Andrian aura yang lebih panas mengitari tubuh dian, taman bunga yang ada di hati Dian seakan mengalami musim semi dan hanya menghembuskan nafas gelisah untuk menyembunyikan perasaan tersebut.

"jangan bilang siapa siapa ya". tatap mata Dian tajam. Andrian hanya mengangkat satu alisnya dan tersenyum tanda mengerti.







Jadi Taruna? Asikin AjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang