Halo aku Alisya. Orang biasa memanggilku Ale. Di perusahaan yang bergerak di bidang produksi pangan ini aku menjabat sebagai hrd dimana pekerjaanku adalah mengurusi ribuan karyawan dibawah langsung perintah sang CEO, bapak Zeon Haupt Argeus. Usiaku masih 29 tahun saat ini. 4 tahun yang lalu aku baru saja menyelesaikan magisterku di Australia.
Ping!
Aku menoleh. Masih jam 5 pagi. Carla meneleponku.
"Le, lo gak lupa kan hari ini meeting pagi? Gila lo kalo lupa. "Jerit Carla membuatku tersadar. Oh my god.
"Ya. Gue inget kok. Udah gue siapin. "Jawabku mencoba tenang.
"Gue tunggu di kantor jam 8 tepat le. Salam buat baby Cia. "Pungkas Carla.
Aku menoleh. Kiara masih tidur.
Kiara adalah keponakanku. Kedua orangtuanya meninggal 3 bulan yang lalu. Meninggalkan Kiara dan Dewa. Mereka berusia 6 bulan dan kembar kini dalam asuhanku.Aku sedikit santai pagi ini karena Dewa menginap di rumah omanya, besan mama papaku. Aku menghidupkan komputer dan melihat kembali bahan presentasiku nanti.
Aku melakukan rutinitas pagiku dan membangunkan Kiara."Ki, mama Ale mau berangkat kerja ya. Nanti mama Delia kesini nemenin Kiara. "Aku menggendong Kiara yang masih menggeliat malas.
"Mbak Ra, mandiin Kiara jam 8 ya. Nanti kak Del kesini. "Pesanku pada mbak Dira yang sudah menemaniku menjaga Kiara dan Dewa.
"Siap mbak. Ati ati. "
Aku menyerahkan Kiara pada mbak Dira dan segera berangkat ke kantor.
...
Lift kosong dan aku segera masuk sebelum telat.
"Hai Ale. "Aku menoleh. Asheyla, sekretaris CEO yang juga teman baikku.
"Hai Shey. "Jawabku singkat.Kami menaiki lift ke lantai 20 tempat ruanganku berada.
Aku masuk ruangan disambut Carla.
"Udah siap kan Le? "Tanya Carla. Aku mengangguk.
"Eh btw lo barengan sama si lemah sensitif itu? "Tanya Carla lagi. Aku menoleh. Oh Asheyla maksudnya.
"Paan sih. Udah meeting yuk. "Ajakku dan meletakkan tasku.
Kami masuk ruang meeting yang masih sepi. Hanya ada Letisha.
"Rajin amat bu? "Tanyaku bercanda pada manager pemasaran satu ini.
"Insomnia gue. "Jawab Letisha setengah mengantuk.
Tak lama semua sudah datang. Setelah mempresentasikan satu persatu sekarang giliranku.
"Ada peningkatan permintaan sehingga perlu diadakan perekrutan pegawai baru. Sehingga.... "
"Kapan perekrutan? "Tanya Pak Zeon.
"Bulan depan pak. Saya akan meminta untuk publikasi secepatnya. "Jawabku. Dia menggeleng.
"Minggu depan saya minta. "Tandasnya. Aku sedikit kaget.
"Baiklah saya usahakan. "Pungkasku.
"Oke rapat sampe disini. "Tutup pak Zeon.
"Dan kamu Le, ikut saya keruangan saya. "Perintah pak Zeon. Aku mengangguk.
...
"Silahkan duduk. Sheyla kamu bisa keluar ruangan. "
Aku duduk didepannya.
"Le gue gamau tau gimana caranya peluncuran produk baru harus minggu depan. Gimanapun caranya lo kondisiin. "Perintah Pak Zeon.
"Baik pak. Saya akan koordinasi dengan tim marketing, dan produksi. "Ujarku menyanggupi.
"Oke thanks ya Le. Sama lo bisa temenin gue makan siang nanti? "Tanya pak Leon.
"Baik pak. Saya permisi. "Pamitku. Pak Zeon mengangguk.
...
Jam makan siang sudah tiba. Aku teringat janjiku menemani bos besar untuk makan siang.
"Bu Ale makan? "Tanya Firna. Salah satu anggota timku .
"Duluan deh Fir. Aku ada janji. "Jawabku.
"Bu Ale, ini persyaratan untuk perekrutan karyawan. "Kata Pak Ardi seraya menyerahkan secarik kertas.
"Ya, terima kasih pak. "Aku meletakkan di meja kerjaku dan segera menuju ruangan bos besar.
"Pak ada janji makan siang dengan orang tua bapak di restoran Adigama. "Kata Syeila didepan ruang bos besar.
"Ya. "
"Perlu saya temani? "Tawar Syeila.
"Tidak usah. Le udah siap? "Pak Zeon menoleh kearahku. Aku mengangguk. Pak Zeon segera melangkah pergi dengan aku yang mengikuti.
...
"Wah baru kali ini Zeon bawa cewek. Biasanya Syeila aja. "Ujar Ibunda Ratu perusahaan, mama Pak Zeon.
"Syeila cewek juga kali ma. "Sahut pak Zeon.
"Kamu sok gatau aja. "Jawab mama pak Zeon. Aku hanya tersenyum tipis.
Mereka makan dengan sesekali bercanda sedangkan aku hanya sebagai penonton disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Itu Aku
Random(COMPLETE) Alisya, seorang wanita yang bekerja sebagai hrd disebuah perusahaan besar sedang berjuang membesarkan keponakannya seorang diri. bagaimana kelanjutan ceritanya? bagaimana persaingannya dengan sekretaris CEO?