Letisha(dam)

5K 355 1
                                    

Aku menatap aneh kearah Asha.

"Lo kenapa Le? "Tanya Carla yang baru masuk ruangan. Aku menunjuk Asha dengan daguku.

Carla ikut menoleh kearah Asha.

"Emang penjualan naik drastis ya? "Tebak Carla. Aku menggeleng.

"Standar doang. "Jawabku dan masih menatap Asha.

"Selamat pagi Bu Carla, Bu Ale dan Bu Asha. "

Aku menoleh. Dita. Dan tak lama Pak Zeon masuk ruang rapat diikuti oleh Adam, Pak Sena dan ibu Devina.

"Selamat pagi. Selamat datang kembali di morning session kali ini. "Ucap Pak Zeon membuka morning session.

Aku dan Carla kembali fokus dan melupakan Asha sebentar.

...

"Aleee lo mau maksi sama siapa? "Tanya Carla setelah membuka pintu ruanganku.

"Sama Pak Zeon lah kenapa? "Tanyaku balik. Carla sedikit cemberut.

"Lo kenapa? "Tanyaku lagi.

"Asha udah ngilang sama Adam. Lo mau pergi sama Pak Bos. Lah gue mau maksi sama siapa Le? "Keluh Carla. Aku tersenyum.

"Lo makan aja sama Pak Sena. "Jawabku dan mendapat cebikan dari Carla.

"Yakali gue makan sama dia. Disate gue kalo ketauan istrinya. "Jawaban Carla membuatku tergelak.

Tok tok tok.

Aku menoleh ke jendela disebelahku. Pak Zeon.

"Ya sama siapa kek. Gue berangkat dulu. See you soon Carla sayang. "Jawabku dan melangkah keruangan Pak Zeon.

"Idiiih jijik. "Gerutu Carla yang masih kudengar.

Aku membuka pintu ruangan Pak Zeon. Pak Zeon langsung berdiri dari kursinya.

"Tunggu dulu....cincin kamu mana? "Tanya Zeon tiba-tiba.

Aku menunduk melihat jariku.

"Oh itu aku simpen dirumah. Kata tante Ai nanti bakalan ada tunangan kan jadi aku simpen aja. "Jawabku cukup tergagap.

Zeon mengangguk dan mengajakku keluar. Aku tersenyum dan menggandeng tangannya.

Kami keluar kantor dan Zeon melajukan mobilnya ke sebuah restoran yang baru saja dibuka.

...

"Kamu udah minta sopir buat bersihin mobilku belom? "Tanya Zeon setelah keluar mobil.

"Udah, kenapa emang? "Tanyaku tak mengerti.

"Udah kotor lagi. Nanti minta bersihin lagi ya. "Perintah Zeon.

"Iya. "

Kami berjalan menuju lift direksi.

"Aku ke kamar mandi dulu ya. "Pintaku setelah lift terbuka di lantai ruangan kami. Zeon mengangguk dan menungguku di lobby.

Aku masuk toilet dan menuntaskan urusanku. Terdengar tertawa dan desahan. Tunggu... Desahan?!

Aku menghampiri Zeon dan menariknya ke depan toilet laki-laki.

"Ih ngapain aku harus kesana. Kalo bau gimana? "Ujar Zeon tak setuju.

"Enak aja. Udah aku suruh bersihin ya. "Tukasku tak terima. Akhirnya Zeon masuk kedalam toilet laki-laki.

"Sayang itu suara siapa? "Tanya Zeon dan menarikku kedalam.

Jujur aku sedikit tak nyaman. Ini pertama kali aku disini.
Suara desahan itu semakin kuat. Zeon memutuskan untuk menggedor pintu didepan kami.

Itu AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang