10 Bela ❤

3.8K 135 9
                                    

Vote!!

"Karena aku sudah dilupakan seharusnya aku juga melupakan"
~aga.
.
.
.
.
Happy readding!

"Ihh apa an sih, auk ah aku ngambek"ucap lida memonyongkan bibirnya.

"Ih kok ngambek, kalo ngambek km lo yg aku cium"jahil iqbal lagi.

"Ahhh gamauuu"ucap lida berlari meninggalkan iqbal yg tertawa melihat kelakuan lida.

Di kelas lida hanya bisa tersenyum senyum tak jelas. Pelajaran telah dimulai kenbali. Tiba tiba suasana kelas menjadi gaduh karena guru yg mengajar mendadak ada rapat.

Aga mendekati bela perlhan.

"Bela maaf in aku"ucap aga lirih memegang kedua telinganya.

"Ya, udah gue maafin. Sekarang gue sama lo nggak ada hubungan lagi. jadi, jangan coba coba ganggu gue lagi"entah apa yg membuat bela membuat hati aga retak seretak retaknya.

'Gue elo?, ga salah tadi bela bilang?'tanya aga dalam hati.

"Ya tapi gue masih sayang sama lo"lirih aga meninggikan suaranya.

Bela berdiri dan..

'Brakkk!'

Yg mulanya gaduh sekarang diam tak ada lagi yg bicara dan berlarian.

"Gue udah bilang jangan ganggu gue kalo lo sayang lo gk bakal jadiin gue bahan taruhan gaa!"bentak bela keras.

Lida dan shafa yg melihat kelakuan bela ternganga heran dan kagum.

"Tapi gue sayang sama lo gue ngaak bermaksud nglakuin itu dan..."

"Stop"ucap bela mengacungkan jari telunjuknya ke wajah aga.

"Gue udah muakk sama sandiwara lo ga"bentak bela meneteskan airmatanya.

Devid yg melihat kejadian itu tersenyum kekeh dan dihatinya timbul rencana.

'Kring!!'

"Udah gue males debat sama lo!"bela mengambil tasnya dan mendorong aga yg didepanya.

Bela keluar dari gerbang sekolah dengan wajah penuh air mata.

Shafa dan lida mengikuti bela dari belakang. Akhirnya bela duduk di halte dengan airmata dan bibir monyong nya.

"Udah bel jangan lo dengerin kata aga, kalo lo nangis dia bakalan ngejar2 lo terus"jelas shafa.

"Iya jangan nangis habus dong airmata km"ucap lida duduk di sebelah bela.

Bela menghapus airmatanya cepat."bener kata km shaf"ujar bela.

"Btw lo tadi ngomong nya sama aga keren banget, sebenernya si gue mau ngakak tapi takut lo marah sama gue, trus lo denger gue ketawa nanti lo gk fokus marahin aga"ucap shafa menahan tawa.

"Ya soalnya aku udah muak sama kelakuan bejat nya aga"ucap bela.

"Oooo"sela lida.

Tak lama kemudian datang sosok dengan wajah tampan, tinggi, kulit putih, gagah, dgn 2 tmnya di belakang.

"Lo habis nangis bel?"ujarnya lembut.

"Hah? Nggak kok ja"bohong bela.

"Kalo gk nangis knp mata sama hidungnya merah"ucap raja menyodorkan sapu tanganya.

"Nih, pake aja. Kalo gitu gue pulang dulu ya. Lid pulang yok"ajak raja menggeret tangan bela.

"Byee bela"raja dan lida melambaikan tanganya serempak.

"Kayaknya raja suka sama lo deh bel"ucap shafa ternganga.

"Haha nggak mungkin shaf dia nya aja nggantengnya kaya gitu la aku? Nggak ada kelebihanya"ledek bela pada diri sendiri sembari mengelap pipi bela dgn sapu tangan raja.

"Yaodah! Tu lo dijemput kakak lo"ucap shafa menujuk raka.

"Aku pulang dulu ya"ucap bela melambaikan tangan ke arah shafa." Nanti main ke rumah ku shaf"ajak bela.

Sesampainya dirumah bela langsung membersihkan tubuhnya dan menyiapkan cemilan untuk menyembut shafa.

Bela duduk di depan televisi untuk menunggu kedatangan shafa.

"Dek shafa kesini mau ngapain"ucap raka tiba tiba datang dan mencari cari barang di ruangan itu.

"Mau nonton drakor terbaru"ucap bela menyisir rambut panjangnya." Kakak nyari apa sii"lanjut bela.

"Nyari ps kakak dimana ya?,kemarin ada disini kok"ucap raka menunjuk tempat penyimpanan nya.

"Di kamar bela kak, kan kemarin kita main bareng di kamar bela"ucap bela menggonta ganti cenel televisi dihadapanya.

"Oh yaudah nanti raja kesini, mau main ps bareng kakak"ucap raka menaiki tangga.

"Oh yaudah, tapi mainya di kamar kakak aja jangan di kamar bela"teriak bela disahuti anggukan cepat raka.

Setengah jam bela menunggu shafa dan akhirnya ketukan pintu rumah bela terdengar. Bela beranjak dari duduknya dan membukakan pintu.

"Shafa.. lama banget sih, lo rapi banget , pasti lo mau ketemu kak raka juga kan"ucap bela meledek shafa yg masih diambang pintu.

"Enggak! Sok tahu ih"ucap shafa mengerucutkan bibirnya.

Shafa memang terlihat cantik memakai rok seatas lutut berwarna pink muda dan atasan berwarna putih dilengkapi jaket jins biru muda.

Bela dan shafa duduk di sofa empuk depan televisi.

"Sebelum gue nyalain tv nya gue ambil cemilan dulu ya"ucap bela beranjak dari tmpt duduk nya.

"Iya cepetan"teriak pelan shafa.

Tak lama kemudian bela membawa banyak cemilan ringan ditanganya dan melihat shafa yg asik memainkan ponselnya.

"Heh kakak gue diatas langsung datengaja kekamarnya nggak perlu chat chat an segala"ejek bela dngn nada cepat membuat shafa reflek menutup ponselnya.

"Apaan sih lo bel"kesal shafa.

"Trus ngapain tu ditutup tutup"tanya bela melirik ponsel shafa yg dipeluk erat pemiliknya.

"Kepo amat si lo bel"lirih shafa.

Belapun duduk disebelah shafa yg sedang memasukan ponselnya di saku bajunya. Bela menyalakan televisi dihadapanya dan tiba tiba mulut bela membentuk hutuf O.

"Akhhh aku tauu, kamu pasti habis liat gitu gituan ya! Ih takut aku deket kamu, nanti kalo aku diapa apa in sama kamu gimana aku kn masi perawan, kasiani aku shaf..."ucap bela tanpa jeda.

"Heh lo pikir gue ga normal? Suka sama sesama jenis, lo kali yg suka sama gue trs lo ambigu, gue juga ga hbs liat gitu gituan apalagi bokep kok, lo aja yg berpikiran gesrek"balas shafa tanpa jeda menjitak kepala bela agak keras.

"Siapa yg nonton bokep?"uca pria bernada bass yg berasal dari pintu masuk rumah bela.

Shafa dan bela langsung memandang lelaki yg tegap di tengah ambang pintu.

Hayoo sapa tuh:v

TBC

Bela♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang