Ma Life

2.8K 164 5
                                    

Hidupku penuh dengan lika-liku dan kesakitan. Diriku yang dulu hanya seorang anak yang lemah, hidup ku hanya dijadikan boneka oleh kedua orang tuaku. Hidupku selalu diatur atas kemauan kedua orang tuaku, itu semua harus kulakukan dengan keterpaksaan.

Hingga aku menginjak masa remaja. Masa sekolah yang aku mau hanya sampai aku sekolah menengah bawah itupun hidupku bagaikan robot harus ini dan itu.

Di masa ku sekolah menengah atas pun, aku selalu di tuntut untuk dan harus masuk jurusan yang kedua orang tuaku inginkan meskipun itu bukan bidangku. Aku sempat tertekan, karna kedua orang tuaku selalu memintaku untuk mendapatkan peringkat di kelas tapi hanya harapan. Mereka memaksaku masuk ke jurusan yang tak aku suka disaat nilaiku turun hanya ada kemarahan yang ku dapatkan.

Disaat aku masuk perguruan tinggipun begitu, aku di paksa mengambil jurusan yang tak aku inginkan. Pernah aku memberontak dan bilang kepada ibuku, "Ini hidupku kenapa kalian terus saja mengaturku layaknya boneka oleh kalian, jika kalian menyuruhku masuk ke jurusan yang tidak aku sukai. Kalian saja yang kuliah. " aku sempat memberontak dan yang kudapatkan dari balasan ibuku hanya, "kalau tidak mau mengikuti jurusan kemauan ayah dan ibu, silahkan pilih jurusan sendiri dan biayai sendiri."

Aku tak tahu harus merespon apa. Aku tahu kemauan orang tuaku itu baik untuk masa depanku, tapi semua itu bukan bidangku. Apa yang aku inginkan tak pernah didukung selalu di cela, sampai akhirnya aku menyerah dan disaat ada yang menanyakan apa cita-citaku akan ku jawab 'aku tak mempunyai cita-cita'.

Lulus SMA adalah masa beratku, masa dimana aku ingin melanjutkan ke bangku perkuliahan harus tertunda karna masalah ekonomi dan karna penyakit stroke yang ayahku derita. Aku harus vacum masa kuliah untuk satu tahun lamanya. Hidup kami dulu penuh dengan kemewahan langsung berubah karna bisnis ayah dan penyakit yang ayah derita.

Sampai aku nekat mendaftarkan diri menjadi seorang pramugari. Menjadi seorang pramugari-pun tak mudah. Sebelum mendaftar aku harus sangat berusaha menurunkan berat badanku. Aku tipikal gadis yang malas berolahraga. Meskipun orang bilang kalau badanku tidak terlihat gemuk tapi untuk mempunyai badan proporsional sangat jauh yang mesti ku turunkan.

Aku mencari cara di salah satu website agar bisa menurunkan berat badan. Satu kendala besar untuku, aku tak bisa menjauhkan makanan ringan dari mulutku itu masalah terbesarku. Tapi semua website mengatakan untuk mengurangi cemilan, makan buah dan sayur dan olahraga.

"Olahraga, hufftt" ujarku.

Keluarga ku termasuk kalangan menengah yang makan buah jika murah yang mahal tak dibeli, sayurpun hanya untuk makan bersama tidak untuk dijadikan cemilan seperti salad.

Semua paksaan aku lakukan, olahraga sebelum tidur, kursus bahasa inggris dan lainnya. Sampai di saat tes pramugari akhirnya aku lolos.

Awal-nya ayahku menentang atas keinginan-ku hanya karna alasan kalau pramugari sama saja pelayan hanya bedanya tempatnya saja. Tapi tak kuperdulikan perkataan ayahku. Sudah cukup hidupku seperti ini.

Beberapa tahap ku lewati sampai dimana aku mendapat bimbingan ke-pramugarian. Tak sampai 1 tahun aku sudah di tugaskan menjadi seorang pramugari.

Sampai aku menjadi pramugari di perusahaan terbesar di Indonesia pun tak mudah. Banyak yang aku jalani dan banyak hal yang harus ku lewati.

Hidup itu butuh proses. Terutama masa depan. Dan proses yang di butuhkan pun sangat panjang. Dan aku sudah lewati itu, sampai aku berada disini. Menjadi seorang pramugari yang di tugaskan di sebuah jet pribadi milik perusahaan.

Aku merebahkan tubuhku yang lelah setelah perjalanan yang panjang. Bolak-balik dari jakarta ke keliling eropa membutuhkan puluhan jam. Itu hal biasa untuk pramugari yang bekerja di nauangan Garda Airlines.

The Mysterious Man-[Viera Putri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang