PART 16

24.2K 1K 35
                                    

Mila menjalani masa kehamilannya hanya seorang diri tanpa ada pendamping disisinya dan dibawah tekanan sang papa yang terus memintanya untuk menggugurkan kandungannya tersebut. Meski sang papa terus mendesaknya untuk menggugurkan kandungan Mila pun terus berupaya mempertahankan kandungannya, ia dibantu Santi sang mama tiri yang juga melindunginya.
Mattew juga sering kali mempertanyakan siapa ayah dari anak yang Mila kandung itu, namun Mila masih tetap dengan pendiriannya ia terus diam dan menutup rapat mulutnya.

Berbulan-bulan Mila terus mendapat tekanan dari sang papa hingga saatnya ia melahirkan, Mila melahirkan seorang bayi laki-laki tampan yang rupa wajahnya sangat menyerupai Kevin, setelah masa pemulihannya selesai Mila bergegas keluar dari rumah sakit, ia dan bayinya dibawa Santi ke sebuah komplek perumahan yang diyakini Santi tak akan diduga Mattew keberadaannya.

"Untuk sementara kamu disini dulu ya sayang, kamu akan aman disini bersama teman tante" ucap Santi.
"Tante yakin disini aman?" tanya Mila.
"Ya tante yakin, papamu gak akan menemukan keberadaanmu, kamu tau sendirikan apa yang akan papamu lakukan pada si kecil ini kalau dia menemukan kalian. Setelah keadaan normal kamu akan segera tante pindahkan ke apartemen" ucap Santi.
"Terimakasih tan" ucap Mila.
"Sama-sama sayang, oh ya jadi siapa nama si kecil ini?" ucap Santi.
"Namanya... Absalom Putra Gunawan dan Mila mau memanggilnya Abi" ucap Mila.
"Nama yang bagus sayang, meski Kevin tak mengetahui keberadaannya kamu masih menghargai pria itu dengan memakai nama belakangnya" ucap Santi.
"Bagaimana pun dia adalah ayahnya tan" ucap Mila, dan sejak awal kehamilannya hingga melahirkan Mila sudah tak pernah mendengar lagi kabar sang mantan supir.
"Kamu benar Mil, baiklah sudah sore tante pulang ya... besok tante usahakan untuk datang lagi" ucap Santi.
"Ya tante hati-hati" ucap Mila.

Santi meninggalkan Mila dan bayinya, ia menitipkan 2 orang kesayangannya tersebut pada sahabatnya, sahabatnya yang masih tinggal komplek perumahan, tepatnya komplek para perempuan yang suka melayani para lelaki hidung belang.

Setelah kepergian Santi Mila menatap paras sang putra, paras yang begitu menyerupai bentuk wajah sang mantan supir.

"Dia sudah lahir Vin... dan kamu masih belum mengetahui keberadaannya, andai kamu disini disampingku mungkin kebahagiaanku akan terasa lebih lengkap, dimana kamu Vin? segeralah kembali, kembali ke sisiku" ucap batin Mila.

---

Santi baru saja memasuki rumahnya dengan tatapan tajam dari sang suami.

"Kemana kamu membawa Mila dan anak haram itu" geram Mattew, ia mencekal lengan istrinya dengan kuat.
"Anak haram? anak haram yang mana pah? gak ada anak haram disini" geram Santi.
"Anak yang baru dilahirkan Mila, anak yang aku gak tau siapa bapaknya" Mattew menggeram marah.
"Jangan sebut dia anak haram pah, dia cucumu sendiri, bayi yang gak berdosa, tega kamu mengatainya seperti itu" ucap Santi.
"Lalu sebutan apa yang pantas aku sematkan pada bayi itu?" ucap Mattew.
"Aku saja yang bukan nenek kandungnya masih punya perasaan untuk tidak menghina bayi itu, sedang kamu... kakeknya sendiri sampai hati kamu mengatainya pah" teriak Santi.
"Keturunanku tak ada yang melahirkan anak haram dan aku tidak menginginkan bayi itu, sekarang katakan dimana bayi itu, aku ingin menyingkirkannya" ucap Mattew.
"Singkirkan aku sebelum kamu menyingkirkan cucumu sendiri" tantang Santi.
"KAMU" Mattew berteriak nyaring ia benar-benar sangat marah pada sang istri.

---

Sementara itu Kevin semakin mengembangkan usahanya, ruko yang sempat dikontraknya kini sudah berpindah tangan menjadi hak miliknya dengan usaha dan kerja kerasnya selama ini ia membeli ruko tersebut karena sang pemilik memang ingin menjualnya saat itu, bukan itu saja Kevin juga membuka 3 cabang usahanya, 3 rumah makan yang terletak diluar kota, ia juga sudah mempekerjakan beberapa orang untuk membantu usahanya tersebut dan membeli sebuah rumah minimalis untuk ia dan ibunya tinggali.

"Hhh... ibu gak menyangka usahamu akan semaju ini nak" ucap Ratih saat keduanya bersantai dimalam hari.
"Siapa yang menyangka bu, semua ini sudah diatur Tuhan" ucap Kevin.
"Kamu benar nak. Vin ibu ingin bicara" ucap Ratih.
"Ada yang penting bu?" tanya Kevin.
"Usiamu sudah matang nak, usaha juga sangat mapan, apa kamu gak ingin menikah? apa belum ada perempuan yanh cocok?" tanya Ratih.
"Bu... Kevin sedang tidak ingin membicarakan itu" ucap Kevin.
"Kalau ada perempuannya, sebaiknya disegerakan nak" ucap Ratih lagi.
"Iya bu" angguk Kevin.
"Ya sudah ibu ke kamar dulu" ucap Ratih.

Kevin pun melakukan hal yang sama, pria bertubuh kekar itu menuju kamarnya. Kevin duduk ditepi ranjangnya seraya menatap foto dirinya dan Mila yang dulu sempat mereka abadikandalam sebuah foto saat keduanya liburan di Villa.

"Apa kabar kamu Mil? mungkin sekarang kamu sudah menemukan penggantiku, kamukan orangnya mudah bergaul dan dekat dengan orang lain. Aku harap kamu gak salah pilih, dan... orang tersebut juga baik terhadapmu" ucap Kevin seraya mengusap fotonya dan Mila.

♥♥♥

Ditunggu vote dan komentarnya...
Maaf typo,

27/7/2018
14.13

MY DRIVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang