Kevin duduk dibalkon apartemennya di Jakarta, ia menatap bintang malam yang kini tengah ramai.
"Mila..." gumam Kevin, ia mengingat pertemuannya dengan Mila tadi siang, pertemuan yang tak disengaja.
"Tunggu... usia anak itu... 4 tahun... dan rentang waktu kami berpisah juga 4 tahun lebih, gak mungkin kan setelah aku pergi Mila langsung menikah dengan pria lain, dan... ya Tuhan... apa anak itu... buah dari perbuatan kami waktu itu, dan wajahnya... ya Tuhan bagaimana mungkin aku gak menyadarinya" Kevin mengusap wajahnya, ia mulai dihinggapi sebuah rasa terhadap Abi.Kevin meraih kunci mobilnya dan bergegas menuju kediaman Mila, rumah yang dulu tempatnya mencari nafkah, ia ingin memastikan kebenarannya.
Tiba dikediaman Mila Kevin bergegas masuk, beberapa orang art yang masih bekerja dirumah itu sempat pangling saat melihat penampilan Kevin yang baru.
Setelah dipanggilkan Mila keluar dan melihat tamunya, betapa kagetnya ia saat melihat Kevin berdiri diteras rumahnya."Kita harus bicara serius" ucap Kevin ia menarik Mila dan membawanya menuju mobil.
"Masuklah" Kevin membukakan pintu mobilnya untuk Mila.
"Mau kemana Vin? dan mau bicara apa? kita bisa bicara disini" ucap Mila.
"Aku perlu tempat private" ucap Kevin.
"Tapi kemana, anakku nanti mencari" ucap Mila.
"Masuklah nanti kamu akan tau" ucap Kevin.Tanpa berpikir lebih lama lagi Mila memasuki mobil itu dan Kevin pun segera membawa mobilnya kembali ke apartemen dan sepanjang perjalanan keduanya hanya diam tak ada pembicaraan apa pun.
"Apartemen? kamu membawaku kesini, ini apartemen siapa?" tanya Mila begitu mobil memasuki basement apartemen.
"Apartemenku, kita bicara di unitku" ucap Kevin.
"Empat tahun, dan semakin sukses" ucap Mila.
"Rencana Tuhan gak ada yang tau bukan" ucap Kevin.Keduanya baru saja memasuki sebuah unit apartemen, Mila duduk di sofa panjang ruang tamu dan Kevin duduk tepat disampingnya.
"Aku gak menyangka kita kembali bertemu, dan... ternyata kamu bertunangan dengan Dona, teman lamaku" ucap Mila.
"Aku mengajakmu kesini bukan ingin membicarakan Dona, tapi membicarakan tentang kita" ucap Kevin, ia menatap Mila dengan tajam.
"Kita? apa maksud kamu Vin?" ucap Mila gugup.
"Katakan apa yang terjadi setelah apa yang kita lakukan waktu itu" ucap Kevin ia menatap Mila tajam.
"Gak ada" bohong Mila.
"Lihat aku Mil, tatap mataku saat bicara, dan aku tau saat ini kamu bohong" ucap Kevin.
"Apa maksud kamu?" ucap Mila.
"Abi" Kevin menatap Mila meminta penjelasan mengenai anak laki-laki itu.
"Abi? kenapa dengan Abi?" tanya Mila.
"Dia anakku kan? dia anak dari hasil hubungan kita, iyakan Mil" ucap Kevin.Mila menatap Kevin dan air matanya luruh seketika.
"Jadi benar, perbuatan kita waktu itu..." ucap Kevin.
"Apa yang membuat kamu berpikir kalau dia anakmu?" tanya Mila terisak-isak.
"Wajahnya... itu wajahku, usianya... sama dengan usia perpisahan kita. Jadi benar dia putra kita?" ucap Kevin.
"Ya" angguk Mila, ia tak sanggup menatap Kevin lebih lama lagi, Mila memilih menunduk dari pada harus menatap wajah lelaki dihadapannya.
Bagi Mila ini terlalu sakit, penantian beberapa tahun hanya sia-sia, lelaki yang dicintainya sudah dimiliki orang lain dan sekarang urusannya dengan Kevin hanyalah berhubungan dengan Abi putranya.
"Ya Tuhan... bagaimana mungkin aku gak menyadari kehadirannya. Dan kamu Mil... kenapa tadi kamu gak mengatakannya?" Kevin mengusap wajahnya frustasi.
"Mengatakan kalau kamu daddynya? dan membuatnya kaget melihat daddynya bersama perempuan lain?" Mila tersenyum, senyum yang menunjukkan gurat kesakitan.
"Mil aku dan Dona..."
"Ya aku tau kalian sudah bertunangan dan akan segera menikah, kamu tenang saja aku gak akan mengganggu hubungan kalian. Pintaku cuma satu... jelaskan pada Dona siapa Abi, jelaskan padanya hubungan bagaimana yang dulu kita punya, aku gak mau dia salah paham. Dan aku mau Abi mendapatkan haknya" ucap Mila, ia pun berlalu dari hadapan Kevin.Melihat Mila yang akan keluar dari apartemennya Kevin segera mencegah dengan memeluknya dari belakang.
"Apa yang kamu lakukan Vin, lepas" ucap Mila.
"Jangan pergi... jangan pergi lagi Mil" ucap Kevin, ia masih pada posisinya memeluk Mila dari belakang.
"Jangan pergi lagi? yang benar saja Vin... kamu yang meninggalkanku, sejak malam itu kamu menghilang kamu pergi dariku" ucap Mila dengan rasa sesak di dadanya dan air mata yang mengalir.
"Aku pergi karena ada alasannya" Kevin membela diri.
"Apa alasannya? karena papa? karena papa yang memintamu? karena papa mengetahui kedekatan kita? itu alasannya?" Mila memutar tubuhnya menatap tajam Kevin, ia berteriak dan sudah tak dapat mengontrol emosinya lagi.
"Ya... aku sadar siapa aku dan siapa kamu Mil, aku gak mungkin mendapatkan cintamu, kita berbeda, pilihan terbaik adalah aku pergi" ucap Kevin.
"Terbaik? terbaik buat kamu, gak buat aku Vin" ucap Mila.
"Maafkan aku" ucap Kevin.
"Kamu bahkan gak mencariku setelah sukses dengan bisnis kulinermu, ya... aku tau... kamu sudah mendapatkan Dona perempuan yang jauh lebih baik dari pada aku" ucap Mila.
"Aku merasa gak pantas Mil, ucapan papamu terus terngiang ditelingaku" ucap Kevin lagi.
"Bohong... kamu terlalu menikmati hidupmu Vin, kamu bahkan gak tau bagaimana aku menjalani kehamilanku... anak kamu. Aku selalu ditekan papa untuk menggugurkannya... aku mempertahankannya demi kamu demi cinta yang baru aku sadari" ucap Mila dengan linangan air matanya.
"Apa? cinta?" tanya Kevin.
"Kamu gak tau betapa sakitnya aku saat papa menghina anak yang kukandung, belum lagi omongan orang yang mengatakan aku hamil diluar nikah dan mengandung anak haram" teriak Mila.
"Maaf" ucap Kevin.
"Kamu pasti gak menyangka aku dan anakmu itu sempat bersembunyi dikomplek perumahan perempuan pemuas lelaki, kami sembunyi disana... menghindari papa yang ingin menyingkirkan Abi. Ke mana kamu waktu itu? ke mana perginya kamu Kevin? kamu gak ada saat aku membutuhkan perlindunganmu" teriak Mila.
"Maafkan aku... maafkan aku sayang" Kevin memeluk erat Mila, ia tak menyangka Mila melewati kehidupan yang runyam setelah kepergiannya.Kevin memeluk Mila dengan linangan air mata, ia membayangkan kejadian beberapa tahun lalu yang harus Mila lewati.
"Maafkan aku" ucap Kevin.
♥♥♥
28/7/2018