I

121 15 9
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pada pagi di sekolah kami merasa penat sampai teler seperti burung terjatuh dan tak memiliki energi asupan untuk bangkit mencari kebenaran terpendam dari sesuatu relasi antara kehidupan dan kematian kemudian seorang pangeran menatap kertas bertuliskan hidrokarbon nan merumitkan   pikirannya, jiwanya, perasaannya, darahnya, sampai otak dengkulnya robek.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Makna?

Tulis di kolom comment.

Paradox storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang