Ngajarin Anak Sahabat Ku (Sarada & The Journey of pedhopile)

10.1K 147 2
                                    

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Story by Sempak Bolong
Pair : Naruto U. X Sarada U.
Warning!

Nggak kuat jangan baca!

Sarada adalah yang tergolong imut dan manis juga lumayan pintar dan juga memiliki keingin tahuan yang tinggi akan sesuatu hal yang baru tapi sayang agak judes sedikit ukuran gadis seusianya, oh iya umur Sarada sama dengan anak tertua ku Boruto mereka berdua berusia 10 tahun.

Entah kenapa, aku ingin sekali membuat tubuh kecil itu mengelepar dibawah kungkungan tubuh ku, aku ingin menikmati rasanya lubang kecil dan rapat milik anak dari sahabat ku Sasuke dan Sakura, yang ku bayangkan pastilah masih sangat sempit. Ahhh.. nafsu ku kian membara karena memikirkan hal itu.

Aku mencoba mencari akal, bagaimana caranya agar keperawanan Sarada bisa ku dapat dan ku rasakan. Ku tunggu saja waktu tepatnya dengan sabar. Dan waktu yang ku tunggu telah tiba, saat ini gadis kecil ku ini tengah menginap dirumah ku karena orang tuanya yaitu sahabat ku Sasuke & Sakura tengah keluar kota.

Sasuke sibuk menjadi pelatih Tim basket di Suna senior high school dan kini tengah bertanding ke kota Ame untuk kejuaraan Nasional dan Sakura dia tengah mengikuti pelatihan perawat senior dari rumah sakit tempatnya bekerja.

Demi impian ku, aku mengajak dia untuk menonton film yang dapat membuat jalan rencana ku menjadi lancar, ku setel dvd film Bf yang menurut ku cocok dan bisa membuat dia jadi ingin seperti adegan yg ada di dalam film tersebut. Selesailah film panas yang sedang kami tonton. Suara Sarada akhirnya memecahkan keheningan.

"Ji-san, tuh belalai-nya berdiri ".kata Sarada sambil menunjuk ke arah batang kemaluanku yang memang sedang tegang.

"Iya nih Sara-chan, tapi biarin saja deh, gimana dengan filmnya?" jawabku santai. 

"Bagus kok Ji-san, persis seperti apa yang pernah Sara lihat, papa dan mama juga gitu dan Sara ada beberapa pertanyaan buat Ji-san nih".

" Sara-chan sepertinya ingin menanyakan sesuatu.Pertanyaannya apa?"tanyaku

"Kenapa sih, kalo olahraga gituan harus masukin belalai ke apa tuh, Sara ngga ngerti? tanya Sarada.

"Oh itu.., itu namanya Penis buat dimasukkan ke lubang yang posisinya dibawah lubang kencing atau disebut juga lubang Vagina, pasti papa Sara-chan juga melakukan hal itu ke mama kan?" jawabku menerangkan.

"Iya benar ji-san, papa pasti masukin belalai-nya ke lubang yang ada pada vagina mama". Sarada membenarkan jawabanku.

"Itulah seninya olahraga beginian Sara, bisa dilakukan sendiri, bisa juga dilakukan berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa". kataku memberi penjelasan ke Sarada."

"Sarada sudah boleh ngga Ji-san.. melakukan olahraga seperti itu?" tanya Sarada lagi.

Ouw.. inilah yang aku tunggu.. dasar rejeki.. selalu saja datang sendiri.
"Boleh sih, dengan satu syarat jangan bilang sama mama dan papa". jelasku.

Terang saja aku membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan.
"Sara harus tahu, jika Sara melakukan olahraga beginian akan merasa lelah sekali tetapi juga akan merasakan enak". tambahku.

"Masa sih ji-san? Tapi kayaknya ada benarnya juga sih, Sara pernah lihat sendiri mama juga sepertinya merasa lelah tapi juga merasa keenakan, sampai menjerit - jerit lho Ji-san, malahan kadang seperti mau nangis".

Sarada yang polos rupanya sudah mulai tertarik dan sepertinya ingin tahu bagaimana rasanya.

"Emang gitu kok. Ee, mumpung masih siang nich, mama Sara juga masih lama pulangnya, kalo Sara memang ingin olahraga beginian, sekarang saja gimana?"

NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang