Sebagai AsDos alias asisten dosen. Rerein dan Reno di tugaskan dosen untuk mengajar mahasiswa semester 3 dengan mata kuliah matematika jurusan akuntansi. Tujuan di buat kelas ini untuk orang yang mau menambah nilainya, menjadikan kelas ini sebagai pelajaran tambahan sekalian bisa bertanya-tanya kalau ada yang tidak mengerti, dan kelas ini juga membantu mahasiswa yang nilainya tak mencukupi standart atau IPKnya sangat rendah di pelajaran matematika ini.
Rerein dan Reno berjalan memasuki ruang kelas C10 yang ternyata sudah di penuhi mahasiswa semester 3. Reno melirik jam tangannya yang menunjuk pukul pas 12.30 siang. "Tumben tak jam karet?" gumam Reno pada diri sendiri dengan suara kecil sambil terus melirik mahasiswa.
Rerein yang berada di belakang Reno mengernyiy keheranan melihat tingkahnya terus melihat mahasiswa. Reno dan Rerein pun meletakkan barang-barang mereka ke meja, lalu berdiri di depan kelas dan menyapa mereka dengan semangat, "Hallo semuanya..." sapa Reno kepada mahasiswa di hadapannya sambil tersenyum senang.
"Haiii.." para mahasiswa menyapa balik.
"Siang ini siap bertempur untuk kelas tambahan?" tanya Reno yang di sambut anggukkan kepala dan jawaban "iya" dari mahasiswa.
Rerein tersenyum melihat antusias mahasiswa di sini yang senang ikut kegiatan ini. "Baiklah sebelum memulai kelas tambahan untuk pertama kalinya. Kami akan melakukan pengenalan diri secara resmi. Nama saya Rerein Haryanti." Rerein menunjuk dirinya. "Lalu di samping saya, Reno Fernandika." Rerein menunjuk ke Reno. "Kami dari mahasiswa semester 5 di tugaskan dosen mata kuliah matematika untuk mengajar kalian. Jadi mohon kerjasama dan perhatian penuh dari kalian untuk mensukseskan kegiatan ini ya teman-teman. Kalau misalnya ada yang tidak mengerti silahkan bertanya saja, ya.. jangan sungkan-sungkan."
Reno mengangguk. "Soal panggilan untuk kami dalam proses mengajar ini kalian boleh panggil kami nama, kak, abang, dan lainnya yang membuat kalian nyaman. Dan disini sistem kami untuk hari ini, di awal-awal kami akan mengulang-ulang materi sedikit-sedikit untuk membantu kalian mengingat-ingat kembali, lalu 30 menit sebelum pulang kita akan mengerjakan soal quiz." Reno menjelaskan. "Sebelum kita memulai pelajaran saya akan terlebih dahulu mengabsen kalian masing-masing. Ketika nama kalian di sebutkan, kalian hanya perlu mengangkat tangan kanan dan menjawab "Hadir". Ok semuanya?" lanjut Reno sambil berjalan ke arah meja untuk membuka buku absen di meja sedangkan Rerein duduk menunggu Reno mengabsen anak junior.
"Ok.." sahut mahasiswa itu.
Reno pun mulai menbacakan satu per satu nama mahasiswa tersebut sambil sesekali mereka canda gurau namanya terlalu panjang, dan ada yang salah menyebut namanya, dan lain sebagainya.
Setelah selesai Rerein pun berdiri di depan kelas dan menjelaskan materi. Para mahasiswa pun mendengar dengan seksama sambil sesekali para siswa itu bertanya-tanya yang mereka tak mengerti. Reno yang mengamati Rerein yang menjelaskan sambil tersenyum melihat para mahasiswa memerhatikannya dengan seksama. "Matematika Ekonomi merupakan pencabangan dari Ilmu Ekonomi, Matematika Ekonomi digunakan untuk menganalisa Ekonomi dengan menggunakan Simbol-simbol matematika yang dinyatakan dalam suatu permasalahan Ekonomi, Matematika Ekonomi dapat digunakan dalam teori Ekonomi Makro maupun mikro. Nah sekarang kita akan masuk ke materi fungsi, Fungsi Adalah Suatu Bentuk Hubungan Matematis yang menyatakan Hubungan Ketergantungan atau hubungan Fungsional antara satu variabel dengan va.."
"Oi, Gifra.. Lo mau kemana?" tanya seorang cowok yang duduk di sebelah kanan kelas berteriak ketika seorang cowok bernama Gifra mendatangi Reno untuk meminta izin ke WC.
Rerein yang tadi lagi menjelaskan langsung melihat ke arah cowok yang tadi berteriak, disusul juga orang-orang yang ada di kelas itu. Begitu juga Gifra ingin ke WC jadi tertunda. "Kalau mau berteriak bukan disini." sindir Rerein dengan muka sedikit menahan marah.
"Eh iya, kak.. sorry-sorry keceplosan.. Sorry.." cowok itu meminta maaf sambil memasang muka menyesal.
Rerein menggeleng-geleng kepalanya. "Namamu siapa?"
"Ricky, kak.. Ricky Vein."
"Untung lo ganteng.. Kalau tak gue sudah suruh elo lari lapang sebanyak 10 kali" kata Rerein kesal membuat Reno dan mahasiswa di kelas itu memandang kearahnya. Tapi Rerein tak peduli tatapan mereka. 'Itu menyindir atau memuji?' batin Reno menggaruk kepalanya. Sedangkan Ricky melongo dengan perkataan Rerein sambil memuji kebaikan Rerein yang tidak memberinya hukuman.
"Gifra, kamu mau ke WC, kan?" tanya Rerein ke Gifra yang masih melongo ke arahnya.
Gifra menelan ludahnya terlebih dulu lalu mengangguk menatap Rerein dengan ekspresi tak bisa di baca.
Rerein tak peduli Gifra yang seperti itu lalu berkata, "Pergilah."
Gifra pun berjalan meninggalkan kelas dan Rerein pun lanjut menjelaskan materi lagi dan dengan waktu sisa 30 menit Reno membagikan soal-soal quiz yang materinya tentang yang di jelaskan Rerein.
YOU ARE READING
Special Hope Special Love
RomanceMencintai seseorang dan mendapatkan orang tersebut bukan perkara yang mudah untuk di dapatkan bagi Rerein apalagi begitu kenyataan pahit yang harus Rerein lewati, apalagi rintangan banyak sekali siksaan?? Apakah Rerein mampu mendapatkan Ricky Vein...