Most wanted [1]

62 5 2
                                    

Pagi yang cerah suara burung berkicauan mentari bersinar terang cahaya nya sampai menembus kedalam rumah hingga membangunkan seorang gadis yg tertidur pulas di kamar.

"Emmhhhh" Gumam gadis itu.
"Jam berapa ini? What gue kesiangan" Ucapnya lagi sambil mengacak rambutnya.

Iya tepat sekali dia adalah Cantika.
Cantik seperti namanya.
Cantika adalah seorang gadis yatim piatu. Ia tinggal bersama bibi, paman dan 1 adiknya. Setelah meninggalnya kedua orang tua mereka Cantika dan adiknya memutuskan pindah ke Jakarta.

Cantika segera mengambil handuk dan bergegas menuju kamar mandi.

15 menit berlalu ia segera menuju ruang makan untuk sarapan pagi. Disana terlihat Bibi, Paman, Dan Adiknya yg sudah menunggu kedatangannya.

"Tumben Kesiangan kak" Ucap adiknya membuka percakapan.
Gishel iya itu namanya. Adik Cantika memang memiliki sifat yg 180° beda dengan nya.

Jika Cantika adalah perempuan yg baik, ramah, lemah lembut. Beda dengan Gishel ia memiliki sifat yg sedikit tomboy, bicaranya suka ceplos sana sini dan yg paling menonjol dia sangat ceroboh.

Tapi mereka berdua sama sama menyayangi satu sama lain.

"Hemm iya tadi malem tidur kemaleman" Ucap Cantika.

"O gitu dasar malesan!!" Ucap Gishel menyambar seperti petir.

Ya begitu adiknya memang suka berkata ceplas ceplos. Tapi itu sudah hal biasa bagi Cantika.

"Sudah sudah tidak perlu berdebat ayo kita makan." Ucap Paman Cantika yg sudah tidak sabar ingin menyantap makanan.

10 menit mereka semua menghabiskan sarapan pagi bersama. Kini saatnya mereka berangkat menuju sekolah. Cantika dan Gishel berangkat menggunakan motor pribadi.
Ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah baru. Tentunya mereka belum bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Cantika dan Gishel memang tidak jauh beda mereka hanya selisih satu tahun saja. Jika sekarang Cantika sudah kelas XII maka Gishel menginjak kelas XI.

Tidak sampai setengah jam mereka sudah tiba di gerbang sekolah dan memarkirkan motornya di tempat parkir.
Cantika dan Gishel masuk kedalam sekolah. Mata mereka melihat kesisi kanan dan kiri mereka memperhatikan setiap sudut bangunan sekolah.

Tidak sadar mereka sampai menabrak seorang pria yg berjalan berlawanan arah dengannya.

"Aduhhhhh ...." Reflek Cantika dan Gishel menoleh kearah depan.

Kini Gishel mulai dengan aksinya yg langsung berbicara tanpa rem menyambar seperti petir tidak berfikir bahwa mereka sedang berada di sekolah.

"Eh lo tuh kalo jalan mata nya di pake jangan cuma over sama hp. Mentang mentang hp I-phone aja sombong. Pake gambar apel nya di keliatin lagi :v . Mau sekolah apa mau pamer hp sih." Ucap Gishel dengan menyolonong begitu saja.

"Woy hello punya mulut gak sih. Denger gue ngomong nggak?" Ucapnya lagi.

"Woyyyy budeggggggg." Bentak Gishel.

" Iya gue denger." Ucap singkat lelaki itu.
"Terus kenapa masih diem aja. Bukannya minta maaf kek." Gishel terus mengomel.

Sedangkan Cantika tetap diam memperhatikan adiknya yg tidak bisa diam. Cantika berusaha melerai tapi Gishel tidak mengizinkannya berbicara. Cantika terpaksa hanya menurutinya.

"Gue mau lewat minggir" Ucap santai lelaki itu.
Dan kemudian ia pergi menyelonong tanpa meminta maaf.
Gishel sangat sebal, marah, dan emosi.
Cantika berusaha menenangkan adiknya yg emosi ini.
"Sudahlah biarkan saja. Ini juga sepenuhnya bukan salah dia. Lagi pula tadi kita juga berjalan tidak melihat ke depan kan?" Ucap Cantika.

The Most WantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang