Diambil dari kisah nyata.
***
Desember, 1989 Hongkong.
Kedai kopi Chao, atau istilah kerennya Kafe Chao di era sekarang. Kedai ini sehari hari menjual Egg Ovee Rice Cantonesr dan makanan umum, semacam Toast Egg Tart, dan termasuk paket pesan antar.
Disekitar Kafe tersebut cukup banyak kawasan pemukiman berupa Villa, tapi suasananya sepi dan sunyi.
Tidak seperti New Territories Hongkong pada saat ini yang penuh dengan real estate, lahan perkebunan lenyap yang digantikan dengan villa.
Seperti biasa, pada hari itu seorang resepsionis Kafe Chao mendapat telepon.
"Ada apa?" tanya Han pada Resepsionis itu.
"Seseorang memesan makanan untuk diantarkan ketempatnya, jadi kau yang antarkan ya" ucap resepsionis itu menuliskan alamat yang disebutkan si penelpon.
Han membaca alamat yang ditulis resepsionis itu lalu mengangguk mengerti, "Baiklah, aku akan mengantarkannya"
Tak lama, setelah pesanannya sudah siap, Han mengantarkan pesanan itu ke alamat yang dituliskan menggunakan sepeda motor.
Sesampainya dipintu alamat tersebut, Han memencet bel namun setelah lama ditunggu tunggu, tak ada orang yang membukakan pintu.
Kemudian ia memencet bel lagi sambil berteriak "Paket (makanan)!"
Tak lama, pintupun terbuka dengan celah yang sangat sempit. Si pemesan membayarnya melalui celah yang sempit itu, dan menyuruh Han untuk meletakkan pesanannya di luar pintu.
Mendengar itu, Han mengerutkan kening bingung, 'Aneh,' pikirnya. Namun karena ia telah mendapatkan bayarannya maka iapun menuruti dan segera kembali ke Kafe Chao.
Malamnya, saat tutup Kafe. Si Bos menghitung pendapatannya pada hari ini.
Tiba tiba, ia melihat setumpuk uang kertas untuk orang mati (kertas uang yang dibakar untuk orang mati dalam adat istiadat orang Tionghoa) didalam lacinya.
"Mungkin anak buahku hanya bercanda" pikir si Bos.
Lalu, ia memanggil anak buahnya, namun tidak ada yang tau apa yang sedang terjadi.
Menurut anak buah si Bos yang berbicara pada polisi, kalaupun ia yang mengambil uang itu juga tidak mungkin ia meletakkan uang untuk orang mati didalam sana.
"Siapapun tidak akan melakukan perbuatan keji itu" katanya membela diri.
Dan karena tidak ditemukan titik temu, kasus itupun menggantung dan menghilang begitu saja.
Keesokan harinya, si Bos kembali menemukan setumpuk uang orang mati lagi dalam lacinya.
Iapun memanggil para karyawannya,
"Hari ini ada yang menelfon ke Kafe memesan makanan dari pelanggan yang sama seperti sebelumnya dan menyuruhku untuk meletakan makanan diluar pintu saja" ucap Han memberikan informasi.
"Dan ia pun membayarnya melalui celah pintu," tambahnya.
Si Bos sangat marah mendengarnya, "Kenapa kau menurutinya?! Seharusnya kau memastikan dia langsung menerima pesanan makanannya, ada yang tidak beres disini"
Mendengar suara si Bos yang marah, semua karyawannya hanya mampu menundukan kepala tak ada yang berani menatap mata si Bos.
"Jika menerima telepon dan dia memesan lagi untuk diantar, biar aku saja yang mengantarnya" pesan si Bos.
TBC
Ada yang penasaran?? Atau ini terlalu jelas??
Tapi kamu belum tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Jadi tunggu saja apa yang sesungguhnya terjadi disini.
Coba jangan terlalu berspekulasi terlebih dahulu:)
Nama yang digunakan hanya nama samaran ya;)
Okedeh, tunggu update-an selanjutnya.
See yaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
[ANOTHER WORLD] Diary Mistery
RandomSetelah Cerita KTKM Selesai, saya nyusul ngisi lapak ini pake cerita Mitos-Fakta juga, dan Mungkin, Saya akan membuat cerita cerita menyeramkan lainnya ©CopyRight