Tak Terduga

25 0 0
                                    


Aqil berjalan menyusuri koridor yang ramai dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya, jaket denim khas miliknya terpakai gagah dan rapih di badan nya,dengan dua tangan yang selalu ia masukan kedalam saku celananya, memandang lurus kedepan tanpa perduli banyak pasang mata perempuan yang memperhatikan nya. menaiki tangga dengan santainya tanpa takut terlambat walaupun bel baru saja berbunyi.

banyak murid yang berlarian menuju kelasnya masing-masing, tapi tidak dengan dirinya yang masih santai layaknya sekolah tersebut adalah miliknya.

saat sudah sampai pada anak tangga terakhirnya, Ada seseorang perempuan yang menabrak bahunya.

"ehh sorry-sorry" -Ucap perempuan tersebut dengan melirik sekilas kepadanya.

Aqil hanya menyipitkan matanya lalu mengangkat kedua bahunya kemudian kembali berjalan, sama sekali tidak berniat membalas perkataan perempuan tadi.

"kaya gua kenal tuh cewe" -Batin nya.

Aqil memasuki kelasnya dengan santai, menghampiri mejanya dengan muka datar yang memang selalu ia tunjukan pada setiap orang, menaruh tasnya diatas meja, mengeluarkan benda pipih berwarna silver dan menekan sesuatu disana, mencari daftar musik dan menggantinya.

"DOOOR" -Ucap Dimas yang tiba-tiba menggebrak meja.

Aqil yang sedang fokus dengan handphone nya hanya melirikan wajah Dimas dengan datar.

"apaan si lu" -Ucapnya kemudian.

"eh bujuk dah wil dia mah emang beku kali ya,kaga ada kaget2nya" -Ucap Dimas pada William yang hanya memperhatikan tingkah jahil yang dilakukan Dimas.

"coba cek suhu badan nya" -Ucap Raka yang kemudian diikuti dengan gerakan punggung tangan yang menyentuh dahi Aqil.

"apaan si lu pada, gua sehat" -Ucap Aqil seraya menyingkirkan tangan Raka.

"dan lu,jauhin tangan kotor lu dari jidat gua" -Lanjutnya pada Raka.

"mamposs lu bigbos ngamuk,gua ga ikutan ya bos" -Ucap William dengan jari membentuk huruf V yang diangkat ke udara.

Saat guru sudah mulai datang,semua murid membenarkan duduknya menghadap ke arah papan tulis, memperhatikan pelajaran pertama dengan semangat yang masih tersimpan dipagi hari.

Aqil melepas earphone dan memasukan handphone nya kedalam loker meja nya, mengambil buku pelajarannya dan menjalani hari belajar mengajar seperti pada umumnya.

12.00

Kringgg

bel istirahat berbunyi sangat nyaring dan berhasil membuat para murid berlari kegirangan saat guru sudah meninggalkan kelas mereka.

"kantin kaga lu?" -Tanya raka,teman sebangku Aqil.

"hm" -Jawabnya dengan berdeham

"buseh dah qil,sekali aja napa jangan dingin2 amat,pantes aja cewe pada kaga betah sama lu,sama kita yang udah sahabatan aja dingin apalagi sama cewenya ya" -ucap William.

"bayangin Aqil sama cewenya vruhh" -Ucap Dimas seraya menyenggol tangan Raka

"Ada2 ae lu pada,ayo kantin" -Ucapnya seraya melewati ketiga teman nya dan memasang earphone ke telinganya.

Aqil,Raka,William dan Dimas berjalan berdampingan melewati koridor untuk menuju ke kantin, banyak murid yang berlalu lalang dan berbincang2 disana. Aqil masih berjalan dengan tatapan lurus tanpa sedikitpun memalingkan wajahnya.

"Ka Aqil"

"Ka Aqil,gaminat mampir duduk dulu bareng kita"

"Ka Aqil,duhhh meleleh"

Best P(a)rtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang