Saling mengenal

20 0 0
                                    

Sekarang jam 5.30 matahari mulai malu-malu menunjukan wujudnya. Udara dingin itu masih memasuki kulit Elfira padahal ia sudah mematikan pendingin ruangan. Elvira makin mengeratkan selimutnya sampai dada. Sampai alarm berbunyi Elvira baru bangun dan bersender pada tempat tidur. Matanya masih terpejam.

06.00 Elvira menghela nafas. Pagi ini ia ketiduran lagi. Memang, semalam Gio mengantarnya jam 11 malam. Dan Elvira baru bisa memejamkan matanya jam 3. Pikirannya masih terbayang-bayang wajah Gio dan ucapannya.

Ting tong

Elvira mengerutkan keningnya. Kenapa sih Cantika datang pagi buta seperti ini. Biasanya Cantika datang jam 8 dan mereka akan berangkat bareng jam 9. Kalau ingin ke butik Cantika memang selalu bareng Elvira. Karena lokasi dari rumah ke butiknya melewati apartemen Elvira. Jadi Cantika selalu menumpang makan di apart Elvira.

Ting tong

"Cantika berisik banget sih pagi-pagi" gumam Elvira sambil berjalan untuk membuka kan pintu.

Ceklek

"AAAA" setelah berteriak Elvira menatap orang di hadapannya yang sedang berdiri dengan wajah datar tanpa dosa.

Elvira memegang jantungnya yang terasa mau copot. Dihadapannya ada Gio dengan tampilan yang 180 derajat berbeda dengan tampilannya. Gio yang sudah rapih dan wangi sedangkan Elvira yang masih memakai piyama hello kitty dengan rambut berantakan. Bahkan Elvira tidak bisa menjamin ada bekas iler di wajahnya.

Gio menerobos masuk sedangkan Elvira masih membeku. Gio berjalan ke dalam. Beberapa kali jidatnya mengerut melihat apartemen Elvira. Hanya ada ruang tamu, dapur dan kamar.

"Ngga ada meja makan?" Tanyanya.

Elvira menutup pintu apartemennya lalu mengikuti Gio."ngga ada."

"Dalamnya seburuk depannya." Gumam Gio yang tidak di dengar Elvira. Dari awal Gio melihat apartemen ini memang sangat buruk.

Gio membuka lemari es lalu terlihat memikirkan sesuatu."kamu mandi dulu. Aku buatin sarapan."

Elvira hanya bisa mengangguk pasrah. Ntah kenapa pagi ini ia malas untuk melawan Gio yang seenaknya di apartement miliknya.

Dikamar mandi Elvira mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia menatap dirinya di pantulan cermin. Wajahnya terlihat memerah saat memikirkan tingkah Gio semalam dan pagi ini. Elvira sempat heran mengapa Gio berubah. Semalam Elvira sempat menanyakan kenapa Gio ingin mengenalnya, Gio menjawab dia seakan tersihir dengan pertemuan mereka pertama kali. Saat ulang tahun Raihan. Dan ini membuat Elfira salah tingkah. Dia pun begitu, dia sudah tertarik dengan Gio saat melihat di ulang tahun Raihan.

"El! Apa kamu biasa ngabisin waktu lama di kamar mandi?" Tanya Gio dengan nada menyebalkan.

Elfira tersadar dari lamunannya lalu keluar kamar mandi dengan tatapan kesal. Gio sudah duduk di sofa, dihadapannya ada salad salmon dan jus melon. Ya hanya ada buah melon di lemari es Elvira.

"Cepat sini."

Elvira duduk di hadapan Gio.

Dari tampilan masakannya Elvira sudah menebak kalau Gio ini orang yang sangat sehat. Mereka berdua makan dalam diam. Gio tidak memiliki inisiatif untuk membuka pembicaraan.

"Kamu berangkat ke kantor jam berapa?" Tanya Elfira memecahkan keheningan.

"Aku hanya ada rapat nanti jam 10."

"El? Aku boleh tanya tentang keluarga kamu?" Gio menatapnya.

Elfira membeku. Topik yang sangat sensitif. Elfira menghela nafas lalu menjawab."mamah papahku meninggal."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Lovely GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang