Chapter 01 : Pertanyaan sulit

49 3 3
                                    

Summary :

Kematian adalah suatu hal yang paling ditakuti oleh sebagian manusia, ia bisa datang kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja dan itu pula yang dirasakan oleh Naruto

Naruto adalah seorang pemuda tampan tapi sayangnya bujangan, karna sebuah insiden ia mati dengan sangat tragis sekaligus konyol, namun karena suatu hal Shinigami sang 'Dewa kematian' menghidupkanya kembali di sebuah dunia yang penuh dengan fantasy

Happy reading ^_^

"Adik polos adalah mahluk hidup yang paling mudah untuk di manipulasi."

By My Quotes

.
.
.
.
.

Disebuah taman.

Saat ini terlihat seorang anak perempuan yang berumur sekitar 12 tahun sedang duduk di sebuah kursi taman. Buku dan sebuah pena ia genggam dengan sangat erat. Ia terlihat sedang gelisah karna menanti seseorang yang tidak kunjung datang.

"Kring.. kring.. kring..."

Raut wajah anak perempuan tadi berubah seketika ketika ia mendengar suara lonceng sepeda. Senyum mengembang di bibirnya ketika ia melihat seseorang yang ia tunggu telah datang dengan mengendarai sepeda.

"Onii-san." Ucapnya.

Seseorang yang ia panggil dengan Onii-san itu turun dari sepedanya dan memarkirkannya.

"Ah gomen Naruko-chan telah membuatmu menunggu lama."

"Tidak apa-apa nii-san, aku tau kau telat datang karna sedang sibuk bekerja." Ucapnya dengan senyuman secerah matahari, ia memandangi wajah nii-sannya yang terlihat agak kelelehan.

Pria tadi (Naruto) mendekati perempuan yang ia panggil dengan sebutan 'Naruko-chan' itu lalu ia duduk tepat disebelah kanannya sambil berkata, "Apa yang ingin kau pelajari hari ini?"

[Naruto POV]

Perkenalkan wanita yang duduk disebelahku namanya Naruko. Ia adalah anak kandung dari kaa-san sang pemilik panti asuhan.

Aku selalu bersamanya bahkan sejak ia lahir, mungkin karna itulah ia menganggapku sebagai nii-sannya.

Sudah sejak lama aku selalu menginginkan seorang adik. Sejak pertama kali kaa-sanku berkata kepadaku bahwa aku akan segera memiliki seorang adik, perasaanku sangat.. sangat senang.

Setiap hariku selalu kuhabiskan untuk bermain dengan adikku bahkan setelah aku pergi dari panti asuhan, ia selalu memintaku untuk bertemu dengannya.

Bisa dibilang ia adalah satu-satunya wanita selain kaa-sanku yang aku sayangi...

[Naruto POV End]

"Huah.. nii-san memang hebat, berkat nii-san semua pr-ku bisa selesai." Ucap Naruko kagum, Naruto yang mendengarnya hanya bisa tersenyum tipis.

"Tentu saja, nii-sanmu ini selalu belajar dan berkat itulah nii-san bisa tau segalanya."

"Hm.. berarti nii-san pintar dong?" Tanya Naruko pada Naruto.

"Em.. ya.. bisa dibilang begitu." Ucap Naruto dengan agak ragu.

"Kalau begitu Naruko ingin bertanya sesuatu."

"Nani?" Tanya Naruto.

"Kira-kira antara bokong dengan oppai (dada) wanita lebih kenyal yang mana?" Tanya Naruko, Naruto yang mendengarnya terkejut dan diam sesaat.

"Ke-kenapa kau bertanya seperti itu?" Naruto bertanya balik.

"Entahlah.. Naruko hanya ingin tau saja,"

"Naruko pernah ingin membandingkannya tapi karna dada Naruko belum tumbuh Naruko jadi tidak bisa membandingkan keduanya." Sambung Naruko.

"Hm.. entahlah aku juga tidak tau." Ucap Naruto tidak tau.

"Hima punya ide, bagaimana kalau kita tanyakan saja pada kaa-san."

"Gak usah, lebih baik kita lupakan saja, hari sudah mulai sore sebaiknya kau segera pulang.. aku akan mengantarmu."

"Baik nii-san..."

#Skip

Setelah mengantarkan adiknya pulang, Naruto berpikir untuk segera pulang kerumahnya.

Diperjalanan menuju rumah, Naruto masih memikirkan pertanyaan adiknya tadi.

'Antara bokong dengan dada wanita lebih kenyal yang mana? Cih sial, aku juga penasaran.'

Namun akibat kurang fokus, Naruto yang masih melamun tanpa sengaja ban depan sepeda yang dikendarainya menabrak sebuah batu yang lumayan besar yang mengakibatkan Naruto harus terpelanting kedepan dengan posisi wajah mendarat duluan yang membuatnya harus berciuman dengan aspal jalanan.

'Fix.. ini hari sial.'

Setelah mengalami sebuah insiden yang tak diduga tadi, sepeda Naruto mengalami kerusakan yang lumayan parah, rantai putus, stang bengkok dan kerusakan-kerusakan lainnya. Meskipun begitu Naruto tetap pulang ke rumah, ya tentu saja dengan menuntun sepedanya.

#Skip lagi

Latar berpindah kesebuah rumah. Ya, itu adalah rumah yang ditinggali oleh Naruto.

Mungkin kalian binggung, bagaimana bisa seorang anak SMA yang baru saja keluar dari panti asuhan bisa memiliki rumah?

Jawabannya ialah rumah yang Naruto tinggali saat ini adalah sebuah rumah yang merupakan pemberian dari orang kaya baik hati yang mau memberikan sebuah rumah kecil untuk di tinggali oleh Naruto.

Disebuah kamar, saat ini terlihat seorang manusia yang tengah terbaring di sebuah kasur, ia adalah Naruto.. sang tokoh utama dari cerita ini, tidak diketahui ia sedang tidur atau tidak namun yang pasti matanya tengah terpejam, namun...

"Welcome to Mobile Legends.. first blood.. double kill.. triple kill.. maniac.. savage..." tiba-tiba terdengar suara handphone yang tengah berbunyi.

Dengan mata yang masih terpejam Naruto berusaha untuk menggapai handphonenya.

Grep

"Moshi-moshi." Terdengar suara seseorang dari dalam handphone itu.

"Ya, ini siapa?" Tanya Naruto.

"Ini aku Iruka."

"Ah, Iruka-san ada apa kau menghubungiku?"

"Begini Naruto, keran di rumahku sedang rusak jadi aku ingin kau untuk segera memperbaikinya."

"Gomen Iruka-san, sepertinya hari ini aku sedang tidak bisa, gimana kalau besok saja." Ucap Naruto dengan nada malas.

"Hm.. gimana kalau gini aja, kalau kau mau benerin hari ini aku akan bayar dua kali lipat, itu sih kalau kau mau.. kalau enggak sih ya ga ap-."

"Aku akan segera kesana." Jawab Naruto dengan cepat.

"Tuuut." Suara sambungan terputus.

'Sepertinya hari ini tidak terlalu buruk juga."

To Be Continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Knight EvolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang