2

20 2 0
                                    

flashback

Brakkkkk

Suara pintu tertutup terdengar sangat keras. Terlihat di dalamnya seorang perempuan dengan muka lesu, penuh kekecewaan yang menangis tiada henti. Entahlah masalah apa yang ia pikirkan. Sepertinya, beban hidupnya tak dapat ia pikul sendiri. Menangis tersedu-sedu hingga mengguyur badannya sendiri. "Tuhan ga adil, kenapa ini terjadi pada ku?" hanya kalimat itu yang slalu ia keluarkan dalam tangisannya. Memukul tembok sehingga membuat tangannya memar. Perempuan itu berusaha menenangkan pikiran nya. Tetapi masalahnya tidak dapat ia tahan hingga ia jatuh pingsan. Yap, wanita tersebut adalah Mira. Yang sejak tadi memiliki perasaan yang tidak karuan.

Tanpa ia sadari, ada seseorang yang mendengar tangisan dan keluh kesahnya. Tapi lama kelamaan suara Mira menghilang. Sehingga membuat seseorang itu khawatir akan terjadi hal buruk pada Mira.

Brukkkk

Seseorang berusaha mendobrak pintu itu. Betapa terkejutnya seseorang itu melihat Mira yang pingsan dengan pakaian basah kuyup. Tanpa mikir panjang ia langsung membawanya ke ruang UKS. Jelas sekali mukanya terlihat amat panik dan benar-benar khawatir. Ia adalah Lulu. Sahabat Mira yang paling akrab dengannya dan paling mengerti keadaannya. Lulu mondar-mandir kesana kemari memikirkan hal apa yang terjadi pada Mira, sehingga Mira terlihat sangat depresi. Dan akhirnya Mira sadarkan diri.

Flashback off

"Mir, ko lo diem aja?" tanya Lulu yang membuyarkan lamunan Mira. "jadi lo tau semua lu?" tanya Mira. "jelas lah, gua denger semua yang lo bilang" tegas Lulu. "hmm, gua cape Lu, semua masalah menimpa ke gua" ucap Mira dengan nada tinggi. "yakan lo bisa cerita sama gua Mir" jawab Lulu. "kenapa si Lu, Tuhan ga adil banget sama gua? Kenapa Tuhan ga ada sama sekali di pihak gua? Salah gua apa si Lu? Sampe-sampe Tuhan ngasi masalah ke gua bertubi-tubi kaya gini. "keluh Mira yang membuat air matanya jatuh dengan deras. "Mir, lo ga boleh ngomong kaya gitu. Tuhan tau kok apa yang terbaik buat lo. Yang lu butuhin saat ini hanya bersabar. Kalo emang masalah lo bener-bener berat, lo bisa minta tolong gua Mir" ucap Lulu sambil memeluk erat sahabatnya itu. "sekarang lo tenangin diri lo dulu. Kalo udah tenang lo telpon gua aja, lo bisa ceritain semua hal ke gua" kata Lulu yang bergegas meninggalkan Mira sendiri. Mira hanya terdiam. Ya, lagi-lagi ia melamun.

Selang beberapa menit, mama Mira datang. Ya, ia di telpon oleh walikelas Mira untuk membawa Mira pulang, dan menceritakan semua hal yang terjadi. Mama Mira benar- benar terkejut atas apa yang walikelas Mira sampaikan. Ternyata benar, dugaan selama ini yang mama Mira simpan. Setelah berpamitan kepada walikelas dan sahabatnya, mama Mira membawa Mira pulang.

Di perjalanan menuju rumah, mama Mira hanya diam saja, ia belum mau membuka topik pembicaraan. Begitu juga dengan Mira. Hanya suara musik dari dvd mobil yang menemani setangah perjalanannya. Hingga tak lama kemudian, "Mir..." panggil mama dengan nada lembut. Mira tidak menjawab. Ia hanya menengok ke arah mamanya. "kamu ada masalah apa?ceritakan Mir ke mama" tanya mama. Yap lagi-lagi Mira cuma diam. "nak, ayolah ceritakan semua hal pada mama. Masalah jangan kamu pikul sendirian Mir. Kamu kan masi punya mama. Apa susahnya berbagi cerita pada mama Mir. Mama siap ko bantu Mira. Tenang aja. Kalo punya masalah jangan di pendem sendirian ga baik Mir" ucap mama dengan lembut. "Mira gapapa ma, yang ada mama tuh yang memikul masalahnya sendiri" kata Mira yang membuat mamanya berhenti mendadak. "maksud mu bicara seperti itu apa Mir?" tanya mama tegas. Mira hanya diam, menahan air mata yang sudah mengisi kelopak matanya. Hingga Mira angkat bicara, "Mira udah tau mah, kalo mama sebenernya...

Kira-kira apa yang terjadi pada mama Mira?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Karnanya Aku HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang