Aira berjalan berjalan menyusuri setiap penjuru SMA pelita, untuk memastikan bahwa tidak ada siswa yang bolos.Aira melangkahkan kakinya kebelakang sekolah. Tempat paling nyaman untuk anak-anak nakal untuk bolos. Tempat yang sepi dan banyaknya pepohonan membuat siswa betah untuk berlama-lama berdiam diri ditempat itu.
"Ngapain kalian?"tanya aira saat mendapati tiga orang siswa tengah merokok.
"Eh, Aira"ujar laki-laki dengan cengiran kuda
"Kelapangan sekarang!!!"bentak Aira dengan tatapan tajam menatap tiga laki-laki dihadapanya. Aira sesekali menghantamkan kayu panjang yang ia bawa ke kursi panjang untuk menakut-nakuti siswa itu.
"Eh,buset galak bener dah!"
"SEKARANG!!!"bentak Aira lagi dengan menghentakkan kayu pada kursi yang tengah diduduki oleh ketiga cowok, membuat mereka bergidik ngeri dan langsung menuruti perintah Aira. Kalo tidak bisa-bisa mereka mati muda.
"Kalian tau ngga ini jam berapa?!"tanya Aira. sekarang Aira berada di tengah lapangan bersama tiga murid yang berpenampilan acak-acakan.
"Ngga tau. Gue ngga pake jam"jawab laki-laki yang berada di barisan paling tengah sambil menunjuk tangannya. Dia oji,salah satu murid yang berada di urutan ketiga dalam catatan hitam Aira.
"Punya kuping?"tanya Aira mantap ketiganya dengan tajam.
"Punya. Nih!"kata joen menunjukan telinganya. Jeon berada diurutan kedua dalam catatan hitam Aira.
"Kalian ngga bosen apa ngelanggar aturan terus?"tanya Aira lagi. Aira sudah malas menghadapi tiga trouble maker yang ada di hadapannya.
Airana thalia,wakil ketua OSIS yang tegas dan galak membuat semua siswa berfikir dua kali jika ingin datang terlambat karena jika mereka terlambat atau membuat kegaduhan di lingkungan sekolah mereka akan berhadapan dengan Aira.
Aira sebenarnya malas harus menghadapi atau memberi hukuman pada pelanggar peraturan sekolah. Ya,tapi mau bagaimana lagi ini adalah tugas dirinya sebagai wakil ketua OSIS. Pak satyo sebagi pembina OSIS memberi tugas langsung pada Aira untuk menghukum para siswa yang melanggar aturan sekolah.
"Lo lagi! Ngga bosen apa setiap hari dihukum terus? Gue aja yang ngehukumnya udah bosen!"ujar Aira pada laki-laki jangkung yang daritadi hanya diam sambil mengunyah permen karet. Dia adalah Alaska siswa nomor satu yang ada didaftar hitam Aira. Siswa yang setiap hari selalu melanggar peraturan,kalo tidak bolos ya dia merokok dibelakang sekolah,kalo tidak keduanya ya adu jotos. Laki-laki tak punya masa depan.
Masa SMA seringkali disalah artikan untuk sebagian orang,menurut Meraka masa SMA adalah masa dimana mereka mencari jati dirinya,tapi terkadang sebagian orang melakukan hal-hal yang melanggar aturan hanya ingin diakui keberadaannya. Miris.
"Gue tanya sama lo. Mau Lo itu apa? Hah?"tanya Aira pada Alaska yang menatapnya dengan tatapan dingin khasnya.
"Ternyata rokok bisa buat orang budek ya!"ejek Aira.
"Lo mau tau apa mau gue?"tanya Alaska dengan suara dingin. Ia membuang permen karetnya kesembarang tempat lalu menatap Aira dengan tajam.
"Gue mau Lo jadi pacar gue!!"ujar alaska penuh penekanan. Kedua sahabatnya menatap Alaska kaget,sedangkan Aira tertawa terbahak mendengar perkataan Alaska.
Alaska menaikan sebelah alisnya.
"Aduh, Alaska yang ganteng udah deh Lo jangan buat gue baper sama gombalan Lo. Itu nggak bakalan mempan baut gue!"kata Aira lalu kembali tertawa."Gue serius!" Ujar Alaska lagi.
"Alaska yang gemes kayak bayi dinosaurus. Gue nggak bakalan luluh sama gombalan lo!"
"Lo pikir gue bakalan jerit-jeris sampe pingsan kayak cewe-cewe yang lain?"lanjut Aira melipat kedua tangannya di depan dada.
Alaska Difano Putra sang badboy pemilik wajah tampan namun dingin. Setiap hari kerjaannya hanya bolos, merokok,dan adu jotos dengan siswa lain yang membuat dirinya kesal.
"Mendingan sekarang kalian push up seratus kali atau bersihin wc. Hari ini gue lagi males marah-marah"perintah Aira pada ketiganya,oji dan jeon tidak menyia-nyiakan kesempatan hari ini,biasanya Aira akan menyuruh mereka membersihkan WC plus koridor kelas.
Alaska melangkah mendekati Aira yang berdiri didepannya,lalu mendekatkan wajahnya pada telinga Aira.
"You mine" bisik Alaska membuat tubuh Aira menegang sekaligus bergidik karena napas Alaska.
"Serah luh!"jawab aira sinis membuang semua perasaan kaget dalam dirinya.
"Cepatan pushup!!" Perintah Aira tegas,lalu Alaska melakukan perintah Aira dengan tatapan mata yang masih menatap Aira.
Aira masuk kelas lalu duduk di bagian pojok. Sudah ada teman-teman yang sedang sibuk menyalin tugas rumah.
"Udah balik Lo?"tanya gina saat aira duduk disebelahnya. gina mengalihkan pandangan pada Aira.
"Ada Alaska?"tanya gina
"Hm. Always"jawab aira malas.
"Yah,gue nggak liat Bebeb Alaska dihukum dong. Gara-gara tugas fisika"kata gina mengerucutkan bibirnya.
"Lah,malah nyalahin fisika Lo nya aja yang nggak belajar"
"Hari ini dia kenapa Na?"tanya mosa membalikan badannya.
"Rokok"jawab singkat aira.
"Walaupun Alaska bandelnya minta ampun,tapi gue tetep mau di halalin sama dia"ujar Riska yang duduk besebalan dengan mosa.
"Najis!"decih Aira dan membuat yang lainya tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALASKAIRA
Teen Fiction"gue suka sama Lo!" "Gue tolak!" "Lo mau jadi istri gue?" "Ngarep" "Kalo ibu dari anak-anak?" "Najis!!" "Yaudah jadi babu gue aja mau nggak?" "Kampret Lo!!!" Ini cerita tentang si dingin Alaska dan si galak bin cerewet Aira. Kalo mau tau gimana kese...