Seorang gadis terlihat sibuk mengotak-atik ponselnya. Dia terlihat sibuk menelpon seseorang sambil mulutnya berkomat kamit seperti membaca mantra.
Kring... Kring... Kring...
"Aish! Ditelpon ga diangkat ni anak kemana sih," ucapnya sambil terus menekan tombol hijau itu
Kring... Kring... Kri-
"Ha-"
"BANGUNNNN SENDAL JEPIT KEBOOOOO!!! HARI INI HARI PERTAMA KITA MASUK SMA!!!!"
"Hnggg nanti. Ini masih setengah 6,"
"Lo jadi nebengin gue, kan?"
"Iya ibu,"
"Kapan? Pagi siang sore subuh?"
"Dini hari,"
"Juara,"
"Luwak white coffee passwordnya?"
"Pas mantab gulanyaaa!"
"Kopi nikmat tidak bikin kembung tolil!"
"Oh udah ganti ya?"
"Apa jawabannya ibu?"
"A. Dini hari!"
"Yak ibu selamat!"
"Alhamdulillah kan elu belom bacain soalnya ogeb!"
"Eh iya ya?"
"NO REASON! 20 menit lagi gue tunggu di sekolah ya!!!"
"Brisik ibu negara,"
"HEHEHEHE gue kan excited lama ga ketemu elu,"
"Hmmm,"
"Yaudah cepetan ya!!"
Klik.
Dia Gita. Nama lengkapnya Anggita Altezza. Jika kata orang masa SMA adalah masa pencari jati diri dan cinta sejati, maka Gita percaya dengan dongeng itu. Karena baginya, dia tak akan menyia-nyiakan waktu barang sedetikpun.
Dia Saga. Tipikal cowok ketus, dingin, namun penyayang. Dia adalah cowok yang ingin hidupnya biasa saja, tidak ingin dikenal oleh siapapun dan tidak terlibat masalah apapun.
Dan bagaimana jika takdir meminta mereka untuk belajar tentang hal yang sangat mereka benci?
-O-
Hai hai! Cerita ini adalah versi terbaru dari Butterf(lies) dengan segala pemikiran yang mantab sebelum akhirnya cerita ini dirombak habis-habisan.
Jangan lupa vote+comment ya!
30 Juli 2018
YOU ARE READING
Butterf(lies)εїз
Teen FictionAnggita Altezza. Cewek yang berisik, bawel, hobi baca novel, dan sangat pengganggu menurut Sagara Alterio Wicaksana. Namun entah mengapa, dia sangat betah untuk bersama dengan gadis itu. Mulai dari persahabatan, pacaran 2 kali, musuhan, serta kakak...