'Aku ini kenapa??'
***
Pelajaran pertama sampai ketiga wajah Ten masih saja semerah kepiting rebus, Yuta juga mulai khawatir dengan keadaan Ten yang tidak biasa seperti itu, setahu Yuta bahkan walaupun Ten sakit wajahnya tidak akan semerah itu.
Yuta mendekati Ten yang sedang mencari buku di lokernya, lalu menepuk pelan bahu sahabatnya itu
"Ada apa denganmu belakangan ini? Kau tampak tidak baik, Ten"
"A.. Ani- aku tidak apa apa Yut"
Suara seseorang selanjutnya membuat tubuh Ten tegang dan kaku seketika, menghentikan kegiatan-ayo mencari buku-nya.
"Yuta, Ten apa kalian mau menitipkan pr matematika kalian?" tanya Jaehyun
"Loh, dikumpulkan sekarang?"
"Iya yut, atau kau ingin memberikannya sendiri pada Park ssaem?"
Untunglah, tidak ada yang memperdulikan Ten yang sibuk menetralkan detak jantungnya yang tak karuan, dia bisa saja mati muda
"Sebenarnya aku takut kalau memberikannya sendiri, Park ssaem itu menyeramkan tapi ada beberapa yang masih harus kuperbaiki... Hmm mungkin aku akan memberikannya langsung nanti"
"Ah baiklah... Dan kau Ten?"
Mampus lah kau, Chittaphon. Jantungnya berpacu sangat kencang sekarang hanya karena Jaehyun memanggil namanya
"Kau ingin menitip?" tanya Jaehyun sekali lagi
"A-aku anu s-sepertinya aku harus pergi ke toilet!! Iya toilet!!"
Setelah mengunci lokernya dengan terburu buru Ten langsung pergi, meninggalkan mereka berdua yang kebingungan dengan perilaku aneh Ten.
Ten berlarian di lorong semakin lama semakin jauh, Ten menjauh dari kelasnya, Ten menjauhi Jaehyun
' Apa aku menyukainya? ' batin Ten
Perasaan yang harusnya tidak boleh dirasakan seorang laki-laki pada laki-laki lain. Seketika sekelibat ingatan masa kecilnya muncul, membuatnya berhenti berlari, kata kata bocah bersurai merah 10 tahun yang lalu itu benar menurut Ten.
"Seorang laki-laki yang menyukai laki-laki lainnya, bukankah itu Aneh?" jawab bocah bersurai merah itu
"Iya, itu memang aneh" Ten tidak sadar menggumamkan kata kata itu selama berjalan sambil merunduk, meratapi nasibnya.
Sebagai seorang dancer untung saja Ten punya reflek yang baik, kalau tidak dia pasti sudah menabrak siswa lain dihadapannya ini
Siswa dengan rambut hitam dengan poni menyamping, tatapan mata bak elang, bentuk bibir yang unik, dan tinggi semampai.
Ten tidak mengenalnya hanya beberapa kali berpapasan saja, tapi setiap kali berpapasan tatapannya selalu seperti itu, seperti aura dominan dan membunuh.
"Oh maafkan aku... "
Ten menundukkan kepala mencoba untuk beretika sopan takut takut yang ia hadapi adalah seniornya, namun orang itu hanya diam saja dan melanjutkan perjalanannya, seakan akan tidak terjadi apa-apa lalu mengabaikan Ten begitu saja.
' Kenapa dia selalu melihatku seperti itu ? ' batin Ten
melihat jam tangannya Ten menghela nafas berat, ia harus kembali ke kelasnya sebelum pelajaran dimulai dan jantungnya juga harus bisa bertahan satu ruangan dengan si ketua kelas Jung Jaehyun sampai sekolah berakhir nanti.
***
Malamnya dikamar Ten...
'Lagi dan lagi aku masih memikirkan Jaehyun' batin Ten
"Dia pasti kesakitan karena luka itu... " Ucap Ten khawatir
Semua ini berawal dari kejadian kemarin di gang sempit yang biasa Ten lewati saat pulang sekolah, ia penasaran dengan suara ribut seseorang yang ia kenal dari sana
Flashback on
Ten mencoba mengintip dibalik dinding, mencari tau siapa yang sedang ribut ribut di gang sempit ini, Ten terkejut saat melihat seorang pemuda seusianya yang sedang menatap tajam dua orang pria dewasa berbadan besar yang Ten yakin adalah preman, itu Jaehyun.
"Jadi, apa urusanmu ikut campur dengan ini hah bocah?!" preman dengan rambut pirang membentak Jaehyun
"Ah bukankah kalian harusnya malu? Kalian kan sudah dewasa masa masih minta uang pada anak anak kecil ini?!" jawab Jaehyun melebarkan tangannya melindungi anak-anak kecil di belakangnya
Jaehyun sadar ada orang lain selain mereka lalu pandangannya terhenti pada seseorang yang saat ini menatapnya dibalik dinding
' Saat aku melihatnya hari itu, aku merasakan perasaan itu lagi. Saat mata kita bertatapan, jantungku berdetak sangat cepat dan tidak wajar... ' batin Ten
Ten merasakan perasaan terlarang itu lagi, ia mulai berpikir
' Apakah aku akan menjadi si pria "Aneh" lagi? '
Karena ketakutannya pada perasaannya sendiri maka dari itu
Ten memilih untuk melarikan diri...
Flashback off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unstoppable Feelings
Fanfiction" setiap melihatnya jantungku berdetak tidak wajar... itu tandanya apa? " kagum? perasaan bersalah? atau jatuh cinta? * it's a boysxboys love story * Ten x ???